Instrumen Observasi Instrumen Pengumpulan Data 1. Angket

37

3.1.4 Instrumen Pengumpulan Data 1. Angket

Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mengukur tingkat kelayakan Buku Pintar Elektronik dan soal tes. Angket yang telah dirancang akan diberikan kepada validator yang dianggap memegang peranan sebagai seorang ahli. Ahli yang dimaksud adalah orang yang mengetahui seluk beluk kandungan unsur yang akan diukur tingkat kelayakanya. Terdapat dua segi yang harus diukur yakni materi dan multimedia. Masing-masing segi dibagi menjadi variabel dan dari variabel ditentukanlah aspek-aspek sesuai kriteria yang akan diukur. Kemudian, dari aspek tersebut dijabarkan kembali menjadi indikator. Indikator inilah yang sebenarnya menjadi titik utama dari aspek yang akan diukur. Penjabaran dari variabel menjadi indikator merupakan bentuk rating scale skala bertingkat.

2. Instrumen Observasi

Instrumen digunakan sebagai alat perekam untuk mengetahui pengaruh subjek penelitian terhadap objek penelitian. Terdapat dua instrumen yang ditujukan pada subjek berbeda, yakni siswa dan guru. Instrumen pada siswa dirancang untuk mengukur aktivitas selama proses pembelajaran. Sedangkan, instrumen pada guru dirancang untuk mengukur performa dalam mengajar. Jenis instrumen observasi yang dirancang sama dengan angket validasi media, yakni bentuk rating scale. Rating scale dipilih karena kemudahanya dalam mengukur isi dari setiap tingkatan, sehingga lebih teliti. Dari setiap indikator, 38 diukur dengan tingkatan skor rating score sebagai nilai yang diberikan observer kepada gejala yang ditimbulkan subjek.

3.2 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada salah satu sekolah menengah atas negeri di kota Pemalang, Jawa Tengah yakni SMA Negeri 2 Pemalang yang beralamat di Jl. Jenderal Sudirman No.14 Pemalang pada tanggal 18 Mei 2015 sampai dengan 1 Juni 2015. Alasan dilakukanya penelitian di sekolah ini adalah adanya penemuan masalah dalam model pembelajaran. Model pembelajaran yang diterapkan oleh guru mata pelajaran adalah model ceramah berbantuan teknologi yang kurang inovatif. Dimana, hal ini diduga menjadi penyebab rendahnya hasil ulangan harian siswa selama beberapa tahun terakhir. Oleh sebab itu, perlu dilakukan perbaikan terutama pada model pembelajaranya. Hasil survei juga didapat, bahwa hampir sebagian siswa pada sekolah tersebut memiliki notebook. Oleh para siswa, notebook digunakan sebagai alat pendukung pembelajaran untuk mencari materi, praktik mandiri bagi mata pelajaran tertentu dan berbagai kegiatan lain untuk mendukung proses belajar. Maka, syarat sebagai uji coba penelitian sudah cukup terpenuhi dengan adanya masalah dan potensi yang ditemukan. Potensi dalam hal ini adalah sesuatu yang akan mendukung uji coba penelitian, karena konsep penelitian yang digunakan adalah perpaduan antara model CAI dan model ceramah.