Siklus 2 Sikap Siswa 1. Siklus 1

76 memiliki sikap celoteh. Oleh sebab itu, jika monoton hanya dengan model ceramah siswa lebih banyak berdiskusi sendiri tanpa mendengarkan penjelasan guru. Bertolak dari akibat buruknya performa guru di atas, frekuensi bertanya siswa indikator 1 justru mengalami peningkatan pada pertemuan kedua. Dirasa, beberapa diantara mereka masih memiliki rasa keingintahuan yang tinggi akan materi yang disampaikan. Selain itu, sikap celoteh juga dimungkinkan menjadi daya dorong siswa untuk mau bertanya mengenai hal-hal yang baru mereka kenal. Tabel 4.19 Tabel Frekuensi Bertanya 1 Pertemuan Frekuensi Bertanya Hari 1 3 Hari 2 5 Jumlah 8

2. Siklus 2

Selanjutnya, pada siklus kedua observasi guru diukur untuk mengetahui peningkatan performa mengajar terutama pada aspek metode pembelajaran dan media pembelajaran. Jika kedua aspek tersebut mengalami peningkatan, hal ini menandakan bahwa rencana tindakan yang telah tersusun memang dilaksanakan dengan baik oleh guru sebagai langkah perbaikan. Tabel 4.20 Tabel Hasil Observasi 2 Guru No Aspek Persentase Hasil Kriteria Validasi Hari 1 Hari 2 Hari 1 Hari 2 1 Persiapan 100 100 Sangat Baik Sangat Baik 2 Apersepsi 100 100 Sangat Baik Sangat Baik 3 Relevansi materi dengan tujuan pembelajaran 100 87,5 Sangat Baik Sangat Baik 77 4 Penguasaan materi 100 100 Sangat Baik Sangat Baik 5 Strategi pembelajaran 85 100 Baik Sangat Baik 6 Metode pembelajaran 87,5 100 Sangat Baik Sangat Baik 7 Media pembelajaran 100 100 Sangat Baik Sangat Baik 8 Pemberian motivasi 100 87,5 Sangat Baik Sangat Baik 9 Nada dan suara 91,67 91,67 Sangat Baik Sangat Baik 10 Penggunaan bahasa 100 100 Sangat Baik Sangat Baik 11 Perilaku dan sikap 100 100 Sangat Baik Sangat Baik Hasil Akhir 95 97 Sangat Baik Sangat Baik Hasil Keseluruhan 96 Sangat Baik Dari tabel di atas, telah diketahui bahwa guru memang melaksanakan tindakan yang telah terencana dengan baik. hal ini nampak pada perolehan skor persentase pada aspek metode pembelajaran dan media pembelajaran yang mengalami peningkatan sangat signifikan pada pertemuan kedua. Sehingga, kategori yang dinyatakan sekarang adalah „Sangat Baik‟. Kemudian, analisis pada observasi siswa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan pada kelemahan pertama setelah dilakukan tindakan perbaikan. Adapun hasil yang diperoleh tercantum pada tabel 4.21 di bawah ini : Tabel 4.21 Tabel Hasil Observasi 2 Siswa No Variabel Aspek Persentase Pervariabel Persentase Peraspek Hari 1 Hari 2 Hari 1 Hari 2 1 Interaktivitas Bertanya 76,29 81,07 76,10 80,88 Menjawab 75,74 76,47 Mengemukakan 77,21 86,03 2 Verbalitas Kesiapan 72,14 87,91 60,29 76,29 Mendengarkan 89,71 100 mengamati 89,71 100 Percaya diri 76,23 95,34 Hasil Keseluruhan 79,61 Baik 78 Sesuai dengan hasil yang ditargetkan, terjadi peningkatan yang cukup berarti pada variabel interaktivitas dan verbalitas. Berlandaskan dari peningkatan tersebut, terjadi pula peningkatan pada masing-masing aspek terutama mendengarkan dan mengamati. Pada akhir pertemuan yakni pertemuan kedua, perolehan hasil skor dari kedua aspek tersebut sangat sempurna. Hal ini memang terlihat selama proses tindakan berlangsung dan pengamatan dokumentasi video. Selain itu, perolehan skor dari aspek bertanya juga meningkat. Hal ini terbukti pada pertemuan kedua, dimana semakin banyak siswa yang mengangkat tangan untuk bertanya hal yang berkaitan dengan materi. Berikut frekuensi bertanya siswa yang mengalami peningkatan pada siklus kedua ini yang dapat dilihat pada tabel 4.22 ini : Tabel 4.22 Tabel Frekuensi Bertanya 2 Pertemuan Frekuensi Bertanya Hari 1 3 Hari 2 14 Jumlah 17 Adapun hasil peningkatan sikap dari siklus pertama ke siklus kedua yang tertuang dalam grafik di bawah ini. 79 Gambar 4.9 Grafik Peningkatan Sikap

4.3 Uji Hipotesis

4.3.1 Uji Kolmologrov Smirnov

Langkah awal sebelum melakukan uji hipotesis adalah pengecekan normalitas data hasil penelitian. Data yang akan diuji adalah data hasil tes prestasi 1 dan 2. Karena, dari hasil tes tersebut dapat diketahui bahwa melalui penerapan model Buku Pintar Elektronik pengetahuan dan keterampilan siswa dapat ditingkatkan. Berikut langkah pengujian normalitas data dengan uji kolmologrov smirnov : Langkah 1 . Susun data nilai teramati dari yang terbesar sampai dengan terkecil secara berurutan dan sebanyak data tersebut. Nilai teramati dianggap sebagai data x. Data terlampir baik nilai tes 1 maupun tes 2 64 66 68 70 72 74 76 78 80 82 siklus 1 siklus 2 Peningkatan Sikap 69,94 79,61