10
2.1.2 Perubahan Tingkah Laku pada Pembelajaran Sistem Reproduksi Manusia
Dengan adanya penerapan konsep visual dalam model Buku Pintar Elektronik dan perpaduan model ceramah pada proses pembelajaran, pemberian
materi sistem reproduksi manusia akan menjadi semakin jelas. Oleh sebab itu, para siswa dapat memahami materi lebih baik, sehingga mudah diingat dan
berfikir pembelajaran yang diikuti menjadi penuh arti Vernadakis, et al, 2008. Karena, dengan pengalaman belajar yang penuh arti, siswa akan mudah
mengingat kejadian yang pernah dialaminya. Sebagai contoh, jika suatu ketika sebuah konsep yang sama atau hampir
sama diberikan pada masa mendatang, siswa akan mencoba mencocokan gambaran pada mentalnya berdasarkan pengalaman yang pernah ia lalui Arsyad,
2011:7. Hal inilah yang dapat mendukung proses peningkatan pengetahuan dan keterampilan terhadap KD Sistem Reproduksi Manusia. Dengan dukungan daya
ingat yang tinggi, maka pengetahuan dan keterampilan terhadap materi dapat ditingkatkan pula.
Kekuatan lain dari konsep visual yakni dapat menstimulus indera penglihatan. Dari pengaruh stimulus indera penglihatan, akan berpengaruh pula
pada indera pendengaran, sehingga pembelajaran menjadi lebih fokus Halingkar, dkk, 2013. Jika pembelajaran fokus, maka pemberian informasi akan lebih
maksimal. Oleh sebab itu, proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien. Selain itu, fokus berdampak pula pada keaktifan siswa untuk belajar dengan motivasi
tinggi karena ketertarikanya pada sistem multimedia yang atraktif dan interaktif.
11
Keaktifan siswa tergambar dari adanya interaksi dengan guru. Interaksi dapat berupa bertanya, berkomentar dan kegiatan lain yang menjadikan siswa
menjadi terlihat menikmati proses belajar. Hal inilah yang sebenarnya dimaksud sebagai konteks belajar di kelas. Bukan hanya sekedar guru menyampaikan dan
siswa mendengarkan. Akan tetapi, terjalin komunikasi dua arah yang bertujuan untuk menunjang pencapaian hasil belajar. Dari fenomena inilah, terlihat bahwa
sikap positif siswa meningkat yang tergambar dari keaktifan karena minat dan motivasi akan belajar sistem reproduksi manusia tinggi.
Pada dasarnya, peran multimedia sangat berpengaruh terhadap kegiatan pembelajaran terutama pembelajaran di kelas. Untuk itu, pengembangan
multimedia tidak bisa sembarangan dibuat. Proses pengembangan harus memperhatikan prinsip VISUALS yakni Visible mudah dilihat, Interesting
menarik, Simple sederhana, Useful bermanfaat, Accurate benar, Legitimate masuk akal dan Structured terstruktur Nurseto, 2011. Dari prinsip-prinsip
sistem multimedia tersebut, diharapkan dapat menjadikan kegiatan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, efisien dan menyenangkan Lisda dan Seto,
2012. Dalam konteks kali ini, visualisasi berpengaruh terhadap menstimulus
indera terutama penglihatan. Diperkirakan bahwa pemerolehan hasil belajar melalui indera pandang berkisar 70, sedangkan melalui indera pendengaran
sekitar 13 dan melalui indera lainnya sekitar 12 Arsyad, 2011:10. Model visual merupakan strategi pembelajaran yang memberi pengalaman belajar lebih
konkrit terkait konsep-konsep abstrak. Penelitian pada orang normal menunjukan
12
bahwa pendekatan dengan menggunakan visual gambar, umumnya mampu diingat lebih lama daripada hanya sekedar kata Mursiti, et al, 2006. Beberapa
studi juga menyatakan bahwa hasil belajar siswa meningkat 40 lebih cepat melalui model visualisasi Kengwee and Farhan, 2014.
2.2 Penelitian Yang Relevan