II. TINJAUAN PUSTAKA
A. PROSES PRODUKSI CPO Crude Palm Oil
Kelapa sawit adalah tumbuhan yang termasuk keluarga palma, seperti kelapa, aren enau, pinang, korma dan sebagainya. Kelapa sawit biasanya
tumbuh di daerah tropis atau iklim panas. Tanaman kelapa sawit memerlukan beberapa persyaratan tertentu untuk tanah dan iklim bagi pertumbuhannya,
antara lain letak tinggi tempat diusahakan pada daerah dengan ketinggian 400 m diatas permukaan laut, keadaan tanah yang subur, topografi, drainase dan
iklim yang sesuai Anonim, 1997. Proses pengolahan tandan kelapa sawit menjadi minyak sawit dapat
dilakukan dengan cara yang sederhana. Selain itu, proses pengolahannya dapat pula menggunakan teknologi tinggi yang biasa digunakan perkebunan-
perkebunan besar untuk menghasilkan minyak sawit mentah CPO dengan kualitas ekspor. Menurut Lubis 1992, tujuan pengolahan kelapa sawit adalah
untuk menghasilkan minyak sawit dan inti sawit dengan mutu yang baik dan rendemen yang optimum. Proses produksi CPO secara umum terdiri dari
proses penerimaan
TBS, proses
perebusan, penebahan,
pengadukan, pengolahan minyak, pengolahan biji sampai proses penyimpanannya. Diagram
alir proses produksi pengolahan kelapa sawit secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 3.
1. Penerimaan Tandan Buah Segar TBS
Tempat penerimaan tandan buah segar disebut transfer ramp, dimana sebelumnya truk pengangkut telah melalui jembatan timbang sehingga
dapat diketahui berapa berat bersih tandan buah segar yang masuk ke pabrik. Setelah ditimbang, tandan buah segar dipindahkan ke loading ramp
sebagai tempat penimbunan sementara sebelum tandan buah dimasukkan ke dalam lori rebusan. Lantai pada loading ramp dibuat berkisi-kisi
sehingga pasir dan kotorannya jatuh lolos melalui kisi-kisi tersebut Lubis, 1992.
Pada bagian loading ramp tempat penimbunaan sementara tandan buah segar, dilakukan sortasi terhadap kurang lebih lima persen dari jumlah
keseluruhan truk pengangkut tandan buah segar yang masuk ke pabrik. Proses ini diperlukan untuk menilai mutu tandan buah segar. Penilaian
terhadap mutu tandan buah segar ini dilakukan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh bagian pengendalian mutu.
2. Perebusan Sterilisasi
Setelah proses penerimaan, kemudian dilakukan perebusan dalam tangki dengan tujuan untuk memudahkan perontokan buah dari tandannya
dan melunakkan daging buah sehingga memudahkan pengempaan. Tujuan lain dari proses perebusan ini adalah menonaktifkan enzim lipase agar
kenaikan asam lemak bebas dapat diperlambat dan sebagai pengolahan pendahuluan terhadap biji sehingga biji mudah dipecahkan. Ketaren 1986
menyebutkan bahwa perebusan juga bertujuan untuk mengumpulkan protein dalam buah sawit, membunuh mikroba, untuk pengawetan serta
mempermudah perontokan buah. Perebusan tandan buah segar dilakukan dengan menggunakan uap
panas steam. Uap panas tersebut berasal dari ketel uap sebagai media penghantar panas dengan suhu, waktu dan tekanan tertentu.
3. Penebahan Buah
Proses penebahan bertujuan untuk melepaskan dan memisahkan buah kelapa sawit dari tandannya. Alat penebahan buah yang umum digunakan
adalah thresser hopper yang berbentuk silinder. Pada sekeliling silinder dipasang besi kanal yang bertindak sebagai saringan dan besi siku yang
berfungsi sebagai sudut-sudut dalam sangkar. Buah lepas akan masuk melalui kisi-kisi dan ditampung di screw conveyor, kemudian oleh elevator
dibawa ke distributing conveyor untuk didistribusikan ke tiap-tiap unit digester. Tandan buah kosong hasil perontokan yang tidak mengandung
buah diangkut ke tempat pembakaran dan digunakan sebagai bahan bakar di incenerator atau digunakan sebagai pupuk tanaman.
4. Pengadukan