nilai dari persamaan lainnya. Sebaiknya pihak perusahaan memberikan waktu olah tambahan karena masih ada sumber daya bahan baku, tenaga kerja dan
modal yang dapat dimanfaatkan. Tenaga kerja panen dan pengangkutan dimasukkan ke dalam model
kendala karena tenaga kerja panen dan pengangkutan sangat mempengaruhi terhadap jumlah TBS yang dipanen. Dari hasil pengolahan LINDO dapat
diketahui bahwa terdapat nilai slack sisa sebesar 3.015 HK atau setara dengan
9 orang
tenaga kerja.
Sebaiknya pihak
perusahaan dapat
memanfaatkan sumber daya yang belum termanfaatkan ini agar jalannya produksi bisa lebih efisien lagi.
C. ANALISIS SENSITIVITAS
Analisis sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan pada hasil optimasi suatu kasus. Penggunaan analisis itu sendiri bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana perubahan boleh terjadi pada hasil optimasi yang diperoleh. Perubahan dapat saja terjadi pada target sasaran juga apabila pihak
perusahaan menginginkan perubahan nilai tersebut. Misalnya saja, apabila perusahaan memperluas lahan perkebunannya sehingga bahan baku yang akan
diolah semakin meningkat maka nilai target sasaran untuk ketersediaan bahan baku TBS juga ikut meningkat.
Model goal programming memiliki asumsi-asumsi yang harus dipenuhi, salah satunya adalah asumsi deterministik atau kepastian. Parameter-
parameter yang ada di dalam model merupakan suatu konstanta-konstanta yang diketahui dan dimana pada kondisi tertentu membawa kepada suatu
tingkat ketidakpastian. Oleh karena itulah, analisis sensitivitas diperlukan untuk menganalisis model optimasi yang kita buat. Menurut Hillier dan
Lieberman 1994, tujuan utama analisis sensitivitas adalah untuk mengetahui parameter-parameter yang peka, yaitu parameter yang dapat diubah tanpa
mengubah penyelesaian optimalnya. Analisis sensitivitas memiliki selang kepekaan yang dapat menunjukkan
perubahan yang terjadi pada hasil optimasi. Selang kepekaan tersebut terdiri dari batas minimum atau batas penurunan allowable decrease dan batas
maksimum atau batas kenaikan allowable increase. Batas minimum menunjukkan batas penurunan untuk nilai ruas kanan kendala yang
diperbolehkan agar
pemecahan optimal
tidak mengalami
perubahan, sedangkan batas maksimum menunjukkan batas kenaikkan untuk nilai ruas
kanan kendala yang diperbolehkan tanpa mengubah hasil pemecahan optimal. Dengan adanya perubahan yang masih di dalam batas selang tersebut, hasil
optimasi tidak akan mengalami perubahan atau kondisi optimal relatif stabil. Hasil pengolahan LINDO menunjukkan bahwa analisis sensitivitas
parameter nilai ruas kanan kendala dapat diketahui untuk pengendalian perubahan nilai optimal keluaran model yang dibuat.
Analisis sensitivitas parameter nilai ruas kanan kendala memberikan informasi mengenai sampai sejauh mana nilai ruas kanan kendala boleh
berubah atau dengan kata lain bahwa validitas suatu kendala dijamin oleh analisis sensitivitas nilai ruas kanannya. Nilai ruas kanan kendala merupakan
nilai target sasaran yang telah ditetapkan. Perubahan ini dapat terjadi karena adanya perubahan target produksi yang ditetapkan oleh pihak perusahaan,
sehingga nilai target produksi perlu dinaikkan target sasarannya. Hal ini dapat juga terjadi apabila perusahaan memperluas lahan perkebunan agar produksi
kelapa sawit meningkat, sehingga target sasaran biaya produksi, ketersediaan bahan baku di kebun pun juga perlu dinaikkan.
Biaya produksi
yang dipersiapkan
perusahaan sebesar
Rp. 180.605.556.000, boleh saja dinaikkan hingga tak terbatas, tetapi boleh juga
diturunkan menjadi
180.605.556.000 –
7.661.556.000 =
Rp. 172.944.000.000, karena dengan mengubah nilai sasaran sedemikian hingga tidak mempengaruhi nilai optimal keluaran pengolahan model yang
dibuat. Keluaran hasil olahan LINDO menunjukkan bahwa sasaran pemenuhan
target produksi CPO sebesar 56.000 ton dapat ditingkatkan hingga tak terbatas tetapi dapat juga diturunkan menjadi 56.000 ton – 8.100 ton = 48.000 ton.
Perubahan ini tidak akan merubah nilai optimal variabel keputusan. Keluaran hasil olahan LINDO juga menunjukkan bahwa nilai ruas kanan
kendala sasaran ketersediaan TBS dari kebun inti sebesar 43.300 ton, kenaikan
yang diperbolehkan adalah tidak terbatas. Bisa diturunkan menjadi 43.300 ton – 2.965 ton = 40.335 ton. Dengan demikian perubahan yang terjadi pada
interval tersebut tidak akan merubah nilai optimal dari keluaran model. Sensitivitas perubahan nilai ruas kanan untuk kendala sasaran ketersediaan
TBS dari kebun plasma yaitu berkisar antara 190.522 ton sampai tak terhingga. Walaupun TBS yang tersedia di kebun plasma meningkat, TBS
yang digunakan secara optimal hanya sebanyak 190.522 ton. Sehingga apabila nilai ketersediaannya berlebih maka tidak mempengaruhi penggunaan TBS
dari kebun plasma yang hanya sebesar 190.522 ton. Tetapi, apabila nilai ketersediaannya kurang dari 190.522 ton maka nilai optimal akan berubah.
Nilai sasaran ketersediaan yang tidak akan merubah nilai optimal keluaran model untuk tenaga kerja di pabrik maupun di kebun yaitu 40.800 HK hari
kerja sampai tak terhingga bagi tenaga kerja pabrik dan 12.585 sampai tak terhingga bagi tenaga kerja panen dan pengangkutan.
Nilai ruas kanan untuk kebutuhan atau ketersediaan alat transportasi pada model sekarang bernilai 0. Apabila pada masa mendatang terjadi perubahan
terhadap nilai ini berkisar pada 0 hingga tak terhingga maka nilai optimal dari keluaran model ini tetap dipergunakan. Artinya, apabila terjadi perubahan
terhadap nilai sebelah kanan persamaan kendala ini dengan kisaran tersebut, maka tidak perlu dilukukan penghitungan ulang, karena tidak akan merubah
nilai optimal dari variabel yang diinginkan yaitu produksi CPO tetap 48.000 ton CPO.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN