4. Pengadukan
Tujuan pengadukan adalah untuk memutuskan ikatan struktur jaringan buah dan membuka sel-sel yang mengandung minyak serta melepaskan
dinding buah dari bijinya sehingga pengempaan serabut menjadi lebih mudah. Pengadukan buah dilakukan dalam digester dengan mengalirkan
uap panas melalui mantel, bertujuan untuk memanaskan buah yang sedang diproses. Menurut Lubis 1992, untuk menghasilkan pengadukan yang
baik, suhu pencampuran di dalam digester harus selalu dijaga pada suhu 85-95 °C agar minyak yang dihasilkan tidak menjadi kental.
5. Pengempaan Pressing
Proses pengempaan bertujuan untuk mengeluarkan minyak dan cairan dari kelapa sawit. Alat yang digunakan adalah alat press berulir ganda
double screw press. Hasil yang diperoleh dari pengempaan kemudian diproses lebih lanjut menjadi CPO. Ampas kempa diolah lebih lanjut untuk
mendapatkan inti sawit kernel. Proses pengempaan biji kelapa sawit dapat berupa ekstraksi yang bertujuan mengambil minyak dari massa adukan.
6. Pemurnian dan Penjernihan CPO
Stasiun terakhir dalam tahapan proses pengolahan minyak kelapa sawit kasar adalah unit penjernihan minyak, dimana pada unit ini terjadi proses
pemisahan minyak dengan air dan kotoran yang dilakukan dengan sistem pengendapan, sentrifugal dan penguapan.
Menurut Ketaren
1986, minyak
kasar dialirkan
dari tangki
penjernihan kemudian disaring di dalam penyaring sentrifugal. Dari penyaring sentrifugal, minyak yang telah dijernihkan dipompakan kedalam
tangki penimbunan, sedangkan air dan kotoran dikembalikan ke dalam tangki pengendapan.
7. Penyimpanan CPO
Sebelum CPO didistribusikan ke konsumen, CPO disimpan di storage tank yang berfungsi untuk menampung minyak sawit kasar yang sudah
diproduksi. Penyimpanan minyak sawit kasar dilakukan dengan cara pendinginan minyak oil cooler untuk menurunkan suhu minyak dan
mempertahankannya sekitar 40-45 °C agar tidak terjadi pembekuan minyak dan oksidasi minyak yang mengakibatkan kenaikan asam lemak bebas
ALB.
B. PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI