mereka alami pada pembelajaran sebelumnya juga sudah mereka pahami dengan baik.
4.1.3.2.2.2 Jurnal Guru Siklus II
Jurnal guru berisi uraian pendapat dan keseluruhan kejadian yang dapat ditangkap guru pengajar selama proses pembelajaran berlangsung.
Jurnal guru diisi oleh guru dalam hal ini peneliti setelah proses pembelajaran selesai yang mencangkup 4hal yaitu 1 kesiapan peserta
didik dalam mengikuti pembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI
berbantuan media teka-teki silangcrossword puzzle, 2 keaktifan peserta didik dalam pembelajaran
menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI berbantuan media teka-teki silang crossword puzzle, 3 respon peserta
didik terhadap tugas yang diberikan dalam pembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI berbantuan
media teka-teki silang crossword puzzle,dan 4 situasi dan suasana kelas saat berlangsungnya pembelajaran menulis puisi menggunakan model
team assisted individualization TAI berbantuan media teka-teki silang
crossword puzzle .
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan guru selama proses pembelajaran siklus II berlangsung dapat dijelaskan bahwa sebagian besar
peserta didik sudah siap menerima pelajaran. Hal ini terbukti dengan semua peserta didik sudah duduk di tempat duduknya masing-masing.
Selain itu, peserta didik juga sudah menyiapkan buku pelajaran yang berkaitan dengan materi yang akan disampaikan. Keaktifan peserta didik
dalam pembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI
berbantuan media teka-teki silang crossword puzzle
sudah lebih baik dibandingkan pembelajaran pada siklus I. Hal ini terbukti dengan ada beberapa siswa yang bertanya mengenai materi yang
belum mereka pahami. Berbanding lurus dengan hal tersebut peserta didik juga lebih percaya diri dalam mengemukakan pendapat dan menjawab
pertanyaan dari guru. Respon peserta didik terhadap tugas yang diberikan dalam pembelajaran
menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI berbantuan media teka-teki silang crossword puzzle lebih baik daripada
pembelajaran sebelumnya. Peserta didik lebih serius dan bersungguh- sungguh dalam mengerjakan tugas. Apalagi saat peserta didik diminta oleh
guru untuk mengerjakan teka-teki silang, peserta didik sangat antusias dan senang. Setelah mengerjakan teka-teki silang peserta didik menulis puisi
dengan serius, meski ada satu dua peserta didik yang becanda dengan teman satu kelompoknya. Situasi dan suasana kelas saat berlangsungnya
pembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI
berbantuan media teka-teki silang crossword puzzle
sangat kondusif dan lebih nyaman untuk belajar. Hal ini terbukti dengan peserta didik lebih tenang dalam menyimak penjelasan dari guru.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwapembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI
berbantuan media teka-teki silang crossword puzzle pada siklus II ini mengarahkan sikap peserta didik kearah yang lebih positif dibanding pada
pembelajaran sebelumnya.
4.1.3.2.3Hasil Wawancara Peserta Didik Siklus II
Wawancara dilakukan setelah akhir pembelajaran siklus II selesai dilaksanakan. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui respon peserta
didik serta kesulitan-kesulitan yang dialami oleh peserta didik terhadap proses pembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted
individualization TAI berbantuan media teka-teki silang crossword
puzzle. Wawancara pada penelitian ini difokuskan pada satu peserta
didik yang memperoleh nilai kategori sangat baik, satu peserta didik yang memperoleh nilai kategori baik, dan satu peserta didik yang memperoleh
nilai kategori cukup dalam pembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI berbantuan media teka-teki
silang crossword puzzle. Ketiga peserta didik tersebut bernama Uswatun Khasanah, Rena Fatmala, dan Nor Aklis. Wawancara pada siklus II
dilakukan untuk mengetahui tanggapan peserta didik terhadap pembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted
individualization TAI berbantuan media teka-teki silang crossword
puzzle.
Dari hasil wawancara terhadap peserta didik dapat diketahui bahwa peserta didik yang mendapat nilai tinggi yaitu Uswatun Khasanah, merasa
tertarik dengan pembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI
berbantuan media teka-teki silang crossword puzzle
karena bisa bekerjasama dengan teman-temannya satu kelompok dan lebih mudah dalam menulis puisi.
Peserta didik yang mendapat nilai sedang yaitu Rena Fatmala mengungkapkan bahwa peserta didik tersebut merasa tertarik dengan
pembelajaran menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAI
berbantuan media teka-teki silang crossword puzzle
. Peserta didik merasa terbantu karena dapat mengetahui cara membuat puisi dengan mudah dan benar karena medianya sangat bagus,
selain itu menurut peserta didik penyampaian materi dari guru cukup jelas
dan mudah dipahami.
Sementara itu, peserta didik yang mendapat nilai rendah yaitu Nor Aklis mengungkapkan bahwa dia juga tertarik dengan pembelajaran
menulis puisi menggunakan model team assisted individualization TAIberbantuan media teka-teki silang crossword puzzle karena
pembelajarannya menyenangkan, tidak membosankan seperti biasanya, serta menambah wawasan mereka, akan tetapi dia masih kesulitan
mengembangkan kata kunci dari media teka-teki silang dan merangkai kata-kata menjadi sebuah puisi.
4.1.3.3 Refleksi Siklus II