ddik menentukan tema berdasarkan jawaban dari teka-teki silang tersebut; 3 peserta didik membuat puisi utuh berdasarkan tema dan jawaban dari
teka-teki silang secara individu; 4 peserta didik yang belum bisa menulis puisi dibantu teman satu kelompoknya yang sudah bisa dengan dibimbing
oleh guru.
2.2.1.4 Aspek-Aspek Penilaian Menulis Puisi
Dalam menulis puisi, ada unsur-unsur puisi yang harus diperhatikan ketika proses penilaian. Menurut Wiyanto 2005:33, unsur-unsur yang
dinilai dalam menulis puisi yaitu: 1 aspek kesesuaian isi puisi difokuskan pada isi puisi yang ditulis oleh peserta didik disesuaikan dengan tema, 2
penilaian diksi difokuskan pada pilihan kata, penggunaan kata konkret, dan majas yang digunakan pada puisi, 3 penilaian rima difokuskan pada
kegunaan rima dalam mendukung makna dan suasana puisi, dan 4 penilaian tipografi difokuskan pada susunan baris-baris atau bait-bait dalam puisi yang
ditulis peserta didik. Menurut Suharianto 2005:38, karya sastra puisi terdapat tema yang
berguna sebagai pokok bahasan, daya bayang kata kias, lambang-lambang, dan majas, rima untuk perulangan bunyi dan irama sebagai tinggi rendah
nada, serta tipografi sebagai keindahan visual dan penguat makna. Dengan demikian, aspek penilaian keterampilan menulis puisi adalah
aspek kesesuaian isi, diksi, rima, dan tipografi.
2.2.2 Pembelajaran KooperatifTeam Assisted Individualization TAI
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian pembelajaran kooperatif, hakikat pembelajaran kooperatif team assisted individualization,
dan kelebihan dan kekurangan pembelajaran kooperatif team assisted individualization
.
2.2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Suprijono 2012:55 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang menggambarkan keseluruhan proses sosial,
peserta didik bertanggung jawab atas belajar mereka sendiri dan berusaha menemukan informasi untuk menjawab pertanyaan yang dihadapkan pada
mereka dan guru bertindak sebagai fasilitator, memberikan dukungan tetapi tidak mengarahkan kelompok ke arah hasil yang sudah disiapkan
sebelumnya. Selaras dengan pendapat di atas, Lie 2010:28 menyatakan bahwa
pembelajaran kooperatif adalah sistem pembelajaran yang memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dengan sesama peserta
didik dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
Menurut Slavin 2010:9 pembelajaran kooperatif adalah satu pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-
kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 5 peserta didik. Dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen.