107. Siapa yang melakukan monitoring supervisi kinerja instruktur tersebut?
108. Kapan pengawasan itu dilakukan ?
109. Dalam bentuk apa pengawasan itu dilakukan ?
110. Apakah dilakukan pemantauan terhadap tingkat ketercapaian tujuan pelatihan ?
111. Kapan dilakukan pengecekan terhadap kerusakan alat-alat praktik ?
112. Apa saja masalah yang ditemukan berkaitan dengan proses pengawasan pelatihan ?
113. Bagaimana usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ?
e. Evaluasi Pelatihan
114.
Bagaimana teknik evaluasi yang dilakukan terhadap warga belajar ?
115.
Apa saja yang menjadi bahan evaluasi pada program pelatihan ?
116.
Bagaimana evaluasi tersebut dilakukan ?
117. Siapa yang berhak memberikan evaluasi program tahunan penyelenggaraan pelatihan yang
telah dilakukan ?
118.
Apa yang akan dilakukan apabila saat evaluasi ternyata diketahui bahwa terjadi penurunan ?
119.
Apakah disediakan buku evaluasi dan program perbaikan ?
120.
Apa saja indikator keberhasilan program pelatihan ?
121. Apakah dilaksanakan pemantauan secara bertahap tentang penerapan hasil pelatihan pada
dunia kerja ?
122.
Bagaimana pemantauan keterserapan lulusan pada dunia kerja ?
123.
Apakah lulusan telah sesuai dengan harapan BLKI Semarang ?
124.
Apa saja masalah yang muncul terkait evaluasi pelatihan otomotif ?
125.
Bagaimaa usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ? C.
Kesiapan Warga Belajar Memasuki Dunia Kerja a.
Kesiapan Fisik
128. Apa saja komponen kesiapan fisik yang disiapkan oleh penyelenggara pelatihan ?
129. Bagaimana penyelenggara mempersiapkan fisik warga belajar agar siap masuk dunia kerja ?
apa saja yang dilakukan ? 130.
Apa saja aktivitas fisik yang dilakukan selama pelatihan berlangsung untuk menunjang kesiapan fisik warga belajar ?
131.
Pembiasaan seperti apa yang biasanya dilakukan dalam pelatihan ini ?
132.
Apa saja masalah yang dihadapi penyelenggara dalam mempersiapkan fisik warga belajar ?
133.
Bagaimaa usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ? b.
Kesiapan Mental
114. Apa saja komponen kesiapan mental yang disiapkan oleh penyelenggara pelatihan ?
115. Komponen kesiapan mental begitu banyak, apa yang menjadi prioritas penyelenggara ?
116. Bagaimana penyelenggara membentuk mental warga belajar agar siap masuk dunia kerja ?
apa saja yang dilakukan ? 117.
Apa saja aktivitas yang dilakukan selama pelatihan berlangsung untuk menunjang kesiapan mental warga belajar ?
118. Pembiasaan mental seperti apa yang biasanya dilakukan dalam pelatihan ini ?
119. Apa saja masalah yang dihadapi penyelenggara dalam membentuk mental warga belajar ?
120. Bagaimaa usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ?
c. Kesiapan Emosional
121. Apa saja komponen kesiapan emosi yang disiapkan oleh penyelenggara pelatihan ?
122. Bagaimana
penyelenggara mempersiapkan emosi warga belajar terutama dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan sesama warga belajar yang nantinya akan menjadi
rekan kerja mereka ?
123. Apa saja aktivitas yang dilakukan selama pelatihan berlangsung untuk menunjang kesiapan
emosi warga belajar ? 124.
Pembiasaan seperti apa yang biasanya dilakukan untuk mempersiapkan emosi warga belajar ?
125. Apa saja masalah yang dihadapi penyelenggara dalam membentuk emosi warga belajar ?
126. Bagaimaa usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ?
d. Kesiapan Intelektual
127. Apa saja komponen kesiapan intelektual yang disiapkan oleh penyelenggara pelatihan ?
128. Pembiasaan seperti apa yang biasanya dilakukan untuk mempersiapkan intelektual warga
belajar ? 129.
Bagaimana penyelenggara mengetahui kalau warga belajar telah siap masuk dunia kerja ? 130.
Apa saja masalah yang dihadapi penyelenggara dalam mempersiapkan intelektual warga belajar ?
131. Bagaimaa usaha yang dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut ?
D. Seleksi, Sertifikasi, Pemantauan Lulusan
a. Seleksi kerja lembaga mitra dan pemagangan
132. Apakah ada kerjasama dengan lembaga atau perusahaan milik pemerintah maupun swasta ?
Jika ada, dalam hal apa ? 133.
Bagaimana proses seleksi masuk dunia kerja oleh lembaga mitra ? 134.
Apakah seluruh peserta boleh mengikuti seleksi masuk kerja tersebut ? 135.
Bagaimana proses pemagangan setelah selesai pelatihan? 136.
Apakah perusahaan tempat magang dicari sendiri oleh warga belajar atau dicarikan penyelenggara ?
137. Apakah penyelenggara melakukan pemantauan secara berkala terhadap proses pemagangan
dan penerapan hasil pelatihan ? 138.
Setelah selesai magang, akankah penyelenggara menempatkan kerja atau mencarikan lowongan kerja ?
b. Sertifikat dan Tes Uji Kompetensi