pembelajaran CRH berbantuan kartu masalah pada mata pelajaran matematika materi segiempat di kelas VII SMP Negeri 1 Kedawung.
2.4 Kerangka Berpikir
Sebagian besar kelas VII SMP N 1 Kedawung masih mengalami kesulitan dalam belajar matematika, khususnya dalam memahami masalah kontekstual.
Siswa tidak mampu memodelkan masalah tersebut dalam bentuk matematis. Siswa juga kurang terampil dalam mengintrepretasikan soal kontekstual. Oleh
karena itu, dapat dikatakan kemampuan pemecahan masalah siswa SMP N 1 Kedawung masih tergolong rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa kelas
VII yang memperoleh nilai matematika di bawah KKM Kriteria Ketuntasan Minimal sebesar 72 pada saat Ujian Akhir Semester 1. Jumlah keseluruhan siswa
kelas VII SMP N 1 Kedawung adalah 225 siswa, hanya terdapat 63 siswa 28,00 yang telah mencapai KKM yang ditetapkan sekolah yaitu 72.
Sedangkan terdapat 162 siswa 72,00 yang belum mencapai KKM yang telah ditetapkan sekolah.
Sebagian besar siswa menganggap bahwa matematika itu sulit dan banyak rumus serta mereka belum sepenuhnya tahu kegunaan matematika. Sehingga
ketertarikan terhadap matematika rendah yang mengakibatkan semangat siswa untuk belajar matematika kurang. Menilai kegunaan matematika merupakan
pengertian dari aplikasi matematika, sedangkan semangat dalam belajar merupakan bagian dari rasa keingintahuan, karena aplikasi matematika dan
keingintahuan merupakan indikator disposisi matematik sehingga dapat dikatakan tingkat disposisi matematik siswa tergolong rendah.
Diduga salah satu penyebab rendahnya kemampuan pemecahan dan disposisi matematik siswa adalah kurangnya intensitas siswa melakukan latihan
dalam mengerjakan soal-soal matematika. Selain itu, antusias siswa terhadap pelajaran matematika kurang, sebagian besar dari mereka menganggap bahwa
matematika itu pelajaran yang sulit dipahami. Metode pembelajaran ceramah diterapkan sebagian guru yang dalam penerapannya siswa kurang aktif. Hal ini
dikarenakan siswa hanya menerima informasi dari guru dan menyelesaikan masalah seperti yang dicontohkan oleh gurunya, sehingga siswa kurang
berpengalaman menemukan informasi sendiri dan menyelesaikan masalah matematis yang sifatnya tidak rutin.
Oleh karena itu, diperlukan suatu model pembelajaran yang dapat membuat suasana kelas tidak terlihat monoton dan membosankan serta agar siswa menjadi
lebih tertarik terhadap mata pelajaran matematika dan siswa menjadi lebih aktif di dalam kelas. Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah dan disposisi matematik siswa adalah penerapan pembelajaran matematika menggunakan CRH Course Review Horay. Pembelajaran CRH
merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang dapat mendorong siswa untuk ikut aktif dalam belajar. Sehingga dengan pembelajaran ini siswa dapat
belajar dengan optimal dan tujuan pembelajaran tercapai. Menurut Anggraeni 2011, pembelajaran CRH merupakan salah satu
pembelajaran kooperatif yaitu kegiatan pembelajaran dengan cara pengelompokan
siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil. Pada pembelajaran CRH aktivitas belajar lebih banyak berpusat pada siswa. Suasana belajar dan interaksi yang
menyenangkan membuat siswa lebih lebih menikmati pelajaran sehingga siswa tidak merasa tegang dan bosan dalam mengikuti pembelajaran matematika. Hal
ini dapat memupuk minat dan perhatian siswa dalam mempelajari matematika, yang pada akhirnya dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah dan
disposisi matematik siswa. Media yang digunakan untuk mendukung pembelajaran CRH yaitu kartu
masalah. Kartu masalah adalah media pembelajaran berupa kartu yang berisi soal pemecahan masalah matematika. Tujuan penggunaan kartu masalah ini adalah
untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa.
Pembelajaran CRH berbantuan kartu masalah merupakan pembelajaran matematika yang berorientasi pada siswa, sehingga pembelajaran tersebut dapat
diterapkan untuk melatih siswa mengkonstruk pengetahuannya sendiri dan siswa akan merasa termotivasi untuk mengikuti pembelajaran dengan aktif dan baik,
karena dalam pembelajaran siswa dilatih untuk kerja mandiri. Sehingga dapat diduga bahwa pembelajaran CRH berbantuan kartu masalah efektif terhadap
kemampuan pemecahan masalah matematika dan disposisi matematik siswa.
2.5 Hipotesis