Proses pembuatan asam asetat secara mikrobiologis
216 langsung, tanpa menghasilkan etanol sebagai produk perantara. Reaksi
kimia secara
keseluruhan dilakukan
oleh bakteri
ini bisa
direpresentasikan sebagai: C
6
H
12
O
6
→ C
3
COOH Hal yang menguntungkan dari penggunaan metode ini dalam sudut
pandang kimia industri ialah bakteri acetogenic ini dapat menghasilkan asam asetat dari satu senyawa karbon, seperti metanol, karbon
monoksida, atau campuran karbon dioksida dan hidrogen. Reaksinya dapat dituliskan:
2CO
2
+ 4H
2
→ C
3
COOH + 2H
2
O Karena Clostridium dapat mengubah gula secara langsung menghasilkan
asam asetat maka dapat menekan biaya produksi dalam artian penggunaan metode ini lebih efisien jika dibandingkan dengan metode
oksidasi etanol dengan bantuan bakteri Acetobacter. Namun, yang menjadi kendala ialah bakteri Clostridium kurang toleran terhadap asam
dibandingkan dengan Acetobacter sehingga ketika asam asetat terbentuk maka bakteri Clostridium akan mengalami gangguan
pertumbuhan yang dapat menyebabkan kematian. Bahkan yang paling toleran asam-strain Clostridium cuka hanya dapat menghasilkan
beberapa persen asam asetat, dibandingkan dengan strain Acetobacter cuka yang dapat menghasilkan hingga 20 asam asetat. Saat ini,
penggunaan Acetobacter lebih efektif untuk memproduksi asam asetat dibandingkan memproduksi asam asetat dengan menggunakan
Clostridium. Akibatnya meskipun bakteri acetogenic telah dikenal sejak