Berdasarkan hasil penelitian indikator kebutuhan sosial yang terlihat pada lampiran diperoleh skor total sebesar 1.216 dan dengan
skor maksimal sebesar 1.530, jadi dapat dihitung deskriptif persentasenya adalah skor total : skor maksimal x 100 = 1.216 : 1.530
x 100 = 79,48. Berdasarkan kriteria pada tabel 4.11, indikator kebutuhan sosial termasuk di dalam kategori baik. Jadi dapat
disimpulkan bahwa hubungan karyawan didalam didalam bekerja terlajin dengan baik, begitu juga hubungan karyawan dengan pimpinan
terjalin dengan baik pula.
d. Kebutuhan penghargaan diri dan pengakuan
Tabel 4.12 Kriteria indikator kebutuhan pengahargaan diri dan pengakuan
Interval Skor Interval
Kriteria 1.285,2
– 1.530 84 ≤ 100
Sangat Baik 1.040,8
– 1.285,2 68 ≤ 84
Baik 795,6
– 1.040,8 52 ≤ 68
Cukup Baik 550,8
– 795,6 36 ≤ 52
Kurang Baik 306
– 550,8 20 ≤ 36
Tidak Baik Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan hasil
penelitian indikator
kebutuhan pengahargaan diri dan pengakuan yang terlihat pada lampiran diperoleh
skor total sebesar 1.242 dan dengan skor maksimal sebesar 1.530, jadi dapat dihitung deskriptif persentasenya adalah skor total : skor
maksimal x 100 = 1.242 : 1.530 x 100 = 81,18. Berdasarkan kriteria pada tabel 4.12, indikator kebutuhan pengahargaan diri dan
pengakuan termasuk di dalam kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pimpinan memberikan penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi dan pimpinan juga memberi kesempatan promosi jabatan atau kenaikan pangkat kepada karyawan jika memenuhi persyaratan.
e. Kebutuhan aktualisasi diri
Tabel 4.13 Kriteria indikator kebutuhan aktualisasi diri Interval Skor
Interval Kriteria
1.285,2 – 1.530
84 ≤ 100 Sangat Baik
1.040,8 – 1.285,2
68 ≤ 84 Baik
795,6 – 1.040,8
52 ≤ 68 Cukup Baik
550,8 – 795,6
36 ≤ 52 Kurang Baik
306 – 550,8
20 ≤ 36 Tidak Baik
Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan hasil penelitian indikator kebutuhan aktualisasi
diri yang terlihat pada lampiran diperoleh skor total sebesar 1.194 dan dengan skor maksimal sebesar 1.530, jadi dapat dihitung deskriptif
persentasenya adalah skor total : skor maksimal x 100 = 1.194 : 1.530 x 100 = 78,04. Berdasarkan kriteria pada tabel 4.13, indikator
kebutuhan aktualisasi diri termasuk di dalam kategori baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pimpinan memeberikan kesempatan kepada
karyawan melakukan kreativitas, mengembangkan ketrampilan dan kemampuan dalam bekerja.
3. Kinerja
Tabel 4.14 Kriteria variabel kinerja karyawan Interval Skor
Interval Kriteria
10.281,6 – 12.240
84 ≤ 100 Sangat Baik
8.323,2 – 10.281,6
68 ≤ 84 Baik
6.364,8 – 8.323,2
52 ≤ 68 Cukup Baik
4.406,4 – 6.364,8
36 ≤ 52 Kurang Baik
2.448 – 4.406,4
20 ≤ 36 Tidak Baik
Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan hasil penelitian variabel kinerja yang terlihat pada
lampiran diperoleh skor total sebesar 7.077 dan dengan skor maksimal sebesar 12.240, jadi dapat dihitung deskriptif persentasenya adalah skor
total : skor maksimal x 100 = 7.077 : 12.240 x 100 = 57,82. Berdasarkan kriteria pada tabel 4.14, variabel kinerja termasuk di dalam
kategori cukup baik. Deskriptif persentase kinerja karyawan berdasarkan karakteristik responden yang dapat dilihat pada lampiran
yaitu responden laki-laki dengan persentase sebesar 58,94 dengan kategori cukup baik, perempuan sebesar 55,72 dengan kategori cukup
baik, SMP sebesar 44,17 dengan kategori kurang baik, SMA sebesar 51,78 dengan kategori kurang baik, D3 sebesar 53,75 dengan
kategori cukup baik, S1 sebesar 62,40 dengan kategori cukup baik dan S2 sebesar 73,65 dengan kategori baik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan di Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Kependudukan Provinsi Jawa Tengah
dalam bekerja menurut responden baik berdasarkan karakteritik atau secara keseluruhan termasuk didalam kategori cukup baik. Berikut ini
adalah deskriptif persentase dari indikator-indikator kinerja kerja, yaitu sebagai berikut:
a. Kualitas kerja