Jadi sampel yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Satuan Kerja
Jumlah Jumlah
sampel yang dibutuhkan
x
1 Sekretariat
100 0,40
61 2
Bid. Kependudukan dan Catatan Sipil
12 0,04
7 3
Bid. Penempatan tenaga Kerja dan Transmigrasi
47 0,18
29 4
Bid. Pelatihan Kerja dan Produktivitas
30 0,12
19 5
Bid. Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
32 0,12
20 6
Bid. Pengawasan Ketenagakerjaan 27
0,10 17
Jumlah 248
153 Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Setelah diketahui jumlah sampel pada masing-masing satuan kerja maka menentukan yang akan dijadikan sampel dilakukan dengan secara acak
pada tiap satuan kerja sehingga jumlah sampel yang dibutuhkan terpenuhi.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian Suharsimi, 2006:118.
3.3.1 Variabel terikat Y
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja karyawan Y . Kinerja adalah tingkat sejauh mana keberhasilan seseorang dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Biasanya orang yang kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, tetapi sebaliknya orang yang levelnya tidak
mencapai standar dikatakan sebagai tidak produktif atau berperformance rendah. Adapun indikator kinerja yaitu :
1 Kualitas kerja
Tingkat dimana hasil aktivitas yang dikehendaki mendekati sempurna dalam arti menyesuaikan beberapa cara ideal dari penampilan aktivitas,
maupun memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dari suatu aktivitas. 2
Kuantitas kerja Merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah
unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. 3
Pengetahuan mengenai pekerjaan
Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4
Kerjasama Kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain sesama amggota
organisasi. 5
Ketepatan waktu
Tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
6 Efektivitas
Tingkat penggunaan sumber daya organisasi tenaga, uang, teknologi, bahan baku dimaksimalkan dengan maksud menaikan hasil dari setiap
unit dalam dalam penggunaan sumber daya. 7
Kemandirian
Tingkat dimana karyawan dapat melakukan fungsi kerjanya tanpa meminta bantuan atau bimbingan dari orang lain.
8 Komitmen kerja
Tingkat dimanakaryawan mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap kantor.
3.3.2 Variabel bebas X
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepemimpinan dan
motivasi kerja .
1.
Kepemimpianan transformasional
Kepemimpinan transformasional berusaha membawa tiap-tiap individu dan tim bekerja melampaui status
–quo. Pemimpin transformasional adalah seorang yang memiliki kekuatan untuk mendatangkan perubahan di dalam
diri para anggota tim dan di dalam organisasi secara keseluruhan. Menurutnya kepemimpinan transformasional dapat digunakan bila
diperlukan untuk meningkatkan kinerja. Adapun indikator kepemimpinan
transformasional yaitu :
1 Charismatic Leadership Kharismatikpengaruh terhadap individu
Pemimpin tersebut mempunyai power dan pengaruh. Karyawan dibangkitkan, sehingga mempunyai tingkat kepercayaan dan
keyakinan. Pemimpin
membangkitkan dan
menyenangkan karyawannya
dengan meyakinkan
bahwa mereka
mampu menyelesaikan sesuatu yang lebih besar dengan usaha ekstra.
2 Inspirational Motivation Motivasi inspiratif
Pemimpin transformasional selalu memotivasi dan merangsang bawahannya dengan menyiapkan pekerjaan yang berarti dan
menantang, antusiasme dan optimisme ditunjukan. Pemimpin selalu mengkomunikasikan visi, misi dan harapan-harapan dengan tujuan
agar bawahan mempunyai komitmen yang tinggi untuk mencapai tujuan.
3 Intellectual Stimulation Stimulasi intelektual
Pemimpin selalu menstimuli bawahannya secara intelektual, sehingga mereka menjadi inovatif dan kreatif dalam menyelesaikan masalah
dengan cara-cara yang baru. Selain itu, pemimpin mengajarkan dengan melihat kesulitan sebagai masalah yang harus diselesaikan dan
memberikan penyelesaian masalah secara rasional.
4 Individualized Consideration Konsiderasi individual
Pemimpin memberikan perhatian kepada karyawan secara individual, seperti : kebutuhan karyawan untuk berprestasi, memberikan gaji,
memberi nasehat kepada karyawan sehingga karyawan dapat tumbuh dan berkembang.
2. Motivasi kerja
Motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif. Dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif. Motivasi kerja yaitu sesuatu yang
menimbulkan semangat atau dorongan kerja. Kuat dan lemahnya motivasi seorang tenaga kerja ikut menentukan besar kecil prestasi kerja atau
kinerjanya. Adapun indikator motivasi yaitu : 1
Kebutuhan fisik
Kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum, udara, perumahan dan lain-
lainnya. Keinginan memenuhi kebutuhan fisik ini merangsan seseorang berperilaku dan bekerja giat.
2 Kebutuhan keamanan dan keselamatan
Kebutuhan akan keamanan dari ancaman, yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan.
3 Kebutuhan sosial
Kebutuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya.
4 Kebutuhan penghargaan diri dan pengakuan
Kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan pretise dari karyawan dan masyarakat lingkungannya.
5 Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan dan potensi optimal untuk mencapai pretasi
kerja yang sangat memuaskan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain .
3.4 Sumber Data