Metode analisis deskriptif presentase Metode analisis regeresi linear berganda Uji hipotesis

sampel 153 responden dan variabel independen adalah 2 k=2. Dari nilai taraf signifikansi, jumlah sampel dan jumlah variabel independen tersebut maka nilai du adalah 1.763 lihat tabel DW, jadi tidak ada Autokorelasi positif atau negatif bila = 1.763 DW 2.237. Hasil dari uji autokorelasi dengan menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut : Tabel 3.12 Hasil output SPSS 16 uji autokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .787 a .620 .615 4.175 1.904 a. Predictors: Constant, Motivasi, Kepemimpinan Transformasional b. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan tabel 3.12 terlihat bahwa nilai DW adalah 1.904, jadi DW terletak diantara 1.763 dan 2.237. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada Autokorelasi positif atau negatif.

3.7.2 Metode analisis deskriptif presentase

Metode analisis deskriptif presentase digunakan untuk mengkaji variable-variable yang ada pada penelitian ini yang terdiri dari kepemimpinan transformasional, motivasi kerja dan kinerja. Metode ini menggunakan rumus sebagai berikut : Keterangan : n = Jumlah skor jawaban N = Jumlah skor ideal = Presentase Ali, 1992:18 Kriteria interval didapat dari perhitungan sebagai berikut : Presentase maximal = = 100 Presentase minimal = = 20 Rentang = 100 -20 = 80 Panjang kelas interval = 80 : 5 = 16 Sehingga kriteria intervalnya dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 3.13 Kriteria Interval No Interval Kriteria 1 84 ≤ 100 Sangat Baik 2 68 ≤ 84 Baik 3 52 ≤ 68 Cukup Baik 4 36 ≤ 52 Kurang Baik 5 20 ≤ 36 Tidak Baik Sumber : Data primer yang diolah, 2012

3.7.3 Metode analisis regeresi linear berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variable bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel kepemimpianan transformasional X1 dan motivasi kerja X2 terhadap variabel kinerja Y . Dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Y = a + Keterangan : Y = Kinerja = Kepemimpianan transformasional = Motivasi kerja a = Bilangan konstanta = Koefisien regresi kepemimpinan = Koefisien regresi motivasi kerja

3.7.4 Uji hipotesis

1. Uji Simultan Uji F Uji simultan uji F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel bebasindependen yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama simultan terhadap variabel terikatdependen Ghozali, 2005:84. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji F dengan menggunakan program SPSS16 adalah : 1 Jika nilai signifikansi 0,05, maka Ho diterima, jadi variabel bebas dari model regresi linier tidak mampu menjelaskan variabel terikat. 2 Jika nilai signifikansi 0,05, maka Ho ditolak, jadi variabel bebas dari model regresi linier mampu menjelaskan variabel terikat. 2. Uji Partial Uji t Uji partial uji t pada dasarnya menunujukan seberapa jauh pengaruh satu variabel bebasindependen secara individual dalam menerangkan varisi variabel terikatdependen Ghozali, 2005:84. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji t dengan menggunakan program SPSS16 adalah : 1 Jika nilai signifikansi 0,05, maka Ho diterima, jadi variabel bebas tidak dapat menjelaskan variabel terikat atau tidak ada pengaruh antara variabel yang diuji. 2 Jika nilai signifikansi 0,05, maka Ho ditolak, jadi variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat atau ada pengaruh antara variabel yang diuji. 3. Uji koefisien Determinasi Pengujian koefisien determinasi adalah dimasksudkan untuk mengetahui besarnya hubungan atau pengaruh variabel independen kepemimpianan transformasional dan motivasi kerja terhadap variabel dependen kinerja. Bila koefisien determinasi = 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali = 0 terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika koefisien determinasi = 1, berarti variabel terikat 100 dipengaruhi oleh variabel bebas. 80 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian