f. Efektivitas
Tabel 4.20 Kriteria indikator efektivitas Interval Skor
Interval Kriteria
1.285,2 – 1.530
84 ≤ 100
Sangat Baik 1.040,8
– 1.285,2 68 ≤ 84
Baik 795,6
– 1.040,8 52 ≤ 68
Cukup Baik 550,8
– 795,6 36 ≤ 52
Kurang Baik 306
– 550,8 20 ≤ 36
Tidak Baik Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan hasil penelitian indikator efektivitas yang terlihat pada lampiran diperoleh skor total sebesar 881 dan dengan skor
maksimal sebesar 1.530, jadi dapat dihitung deskriptif persentasenya adalah skor total : skor maksimal x 100 = 881 : 1.530 x 100 =
57,58. Berdasarkan kriteria pada tabel 4.20, indikator efektivitas termasuk di dalam kategori cukup baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa
masih ada beberapa karyawan yang kurang mampu menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan yang
ditentukan. Dan masih kurangnya memanfaatkan sumber daya yang ada untuk digunakan semaksimal mungkin dalam bekerja.
g. Kemandirian
Tabel 4.21 Kriteria indikator kemandirian Interval Skor
Interval Kriteria
1.285,2 – 1.530
84 ≤ 100 Sangat Baik
1.040,8 – 1.285,2
68 ≤ 84 Baik
795,6 – 1.040,8
52 ≤ 68 Cukup Baik
550,8 – 795,6
36 ≤ 52 Kurang Baik
306 – 550,8
20 ≤ 36 Tidak Baik
Sumber : Data primer yang diolah, 2012 Berdasarkan hasil penelitian indikator kemandirian yang
terlihat pada lampiran diperoleh skor total sebesar 865 dan dengan skor maksimal sebesar 1.530, jadi dapat dihitung deskriptif persentasenya
adalah skor total : skor maksimal x 100 = 865 : 1.530 x 100 = 56,54. Berdasarkan kriteria pada tabel 4.21, indikator kemandirian
termasuk di dalam kategori cukup baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa karyawan didalam melaksanakan pekerjaan memerlukan bimbingan
atau petunjuk dari pimpinan atau rekan kerja, sehingga tidak adanya
kemandirian karyawan didalam bekerja. h.
Komitmen kerja
Tabel 4.22 Kriteria indikator komitmen kerja Interval Skor
Interval Kriteria
1.285,2 – 1.530
84 ≤ 100 Sangat Baik
1.040,8 – 1.285,2
68 ≤ 84 Baik
795,6 – 1.040,8
52 ≤ 68 Cukup Baik
550,8 – 795,6
36 ≤ 52 Kurang Baik
306 – 550,8
20 ≤ 36 Tidak Baik
Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan hasil penelitian indikator komitmen kerja yang terlihat pada lampiran diperoleh skor total sebesar 914 dan dengan skor
maksimal sebesar 1.530, jadi dapat dihitung deskriptif persentasenya adalah skor total : skor maksimal x 100 = 914 : 1.530 x 100 =
59,74. Berdasarkan kriteria pada tabel 4.22, indikator komitmen kerja termasuk di dalam kategori cukup baik. . Jadi dapat disimpulkan bahwa
karyawan kurang berkomitmen terhadap tanggung jawab pekerjaan dan tidak mematuhi semua peraturan yang ditetapkan ditempat bekerja,
sebagai contoh adalah mangkir didalam bekerja.
4.1.2.2 Analisis regresi linier berganda
Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variable bebas dengan variabel terikat yaitu antara variabel
kepemimpianan transformasional X1 dan motivasi kerja X2 terhadap variabel kinerja Y . Hasil dari analisis regresi linier berganda dengan
menggunakan program SPSS 16 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.23 Hasil output SPSS 16 analisis regresi linier berganda
Coefficients
a
Model Unstandardize
d Coefficients Standardiz
ed Coefficien
ts
t Sig
. Correlations
B Std.
Error Beta
Zero -
order Partial Part 1 Constant
.301 3.052
.099 .92 1
Kepemimpinan Transformasio
nal .728
.095 .419 7.63
8 .00
.627 .529 .384
Motivasi .513
.054 .520 9.46
9 .00
.687 .612 .477
a. Dependent Variable: Kinerja Sumber : Data primer yang diolah, 2012
Berdasarkan hasil analisis data pada tabel 4.23 maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Y = 0,301 + 0,728 + 0,513
Persamaan diatas mengandung makna : 1.
Konstanta sebesar 0,301. Bahwa tanpa melibatkan variabel kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja, atau dengan kata
lain jika skor kepemimpinan transformasional dan motivasi kerja adalah nol maka kinerja karyawan akan tetap.
2. Koefisien regresi variabel kepemimpinan transformasional sebesar
0,728. Bahwa setiap peningkatan kepemimpinan transformasional
sebesar satu satuan dan motivasi kerja tetap maka kinerja karyawan karyawan akan meningkat.
3. Koefisien regresi variabel motivasi kerja sebesar 0,513. Bahwa setiap
peningkatan motivasi kerja sebesar satu satuan dan kepemimpinan transformasional tetap maka kinerja karyawan akan meningkat.
4.1.2.3 Uji hipotesis
a. Uji simultan Uji f