memberikan ilmu pengetahuan sebanyak-banyaknya dan peserta didik giat mengumpulkan atau menerimanya. Peserta didik sudah belajar jika mereka sudah
hafal dengan hal-hal yang telah di pelajarinya Suprijono, 2011:3 Dari pendapat di atas dapat diambil pengertian tentang belajar, yaitu
belajar merupakan suatu proses yang tidak dapat dilihat dengan nyata, proses itu terjadi pada diri seseorang yang sedang mengalami belajar. Jadi belajar terjadi
secara langsung didalam diri individu untuk memperoleh pengetahuan baru. Agar belajar dapat diperoleh hasil yang baik, siswa harus belajar sebaik mungkin dan
teratur, baik secara individu maupun kelompok dan memperkaya bahan ajar yang diterima disekolah dengan bahan pelajaran ditambah dengan usaha sendiri.
Artinya belajar merupakan suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan- perubahan pada diri seseorang yang ditunjukkan dalam berbagai bentuk
pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan kebiasaan serta perubahan aspek-aspek lain yang ada dalam individu.
2.1.2 Teori-teori dalam belajar
Menurut Warsito 2010 : 66-77, teori- teori belajar meliputi: 1
Teori belajar behaviorisme Teori behaviorisme ini sangat menekankan pada apa yang dapat dilihat yaitu
tingkah laku, tidak memperhatikan apa yang terjadi didalam pikiran manusia. 2
Teori belajar kognitif Teori ini menekankan pada gagasan bahwa bagian-bagian suatu situasi saling
berhubungan dalam konteks situasi secara keseluruhan. 3
Teori belajar humanisme
Menurut teori ini proses belajar harus dimulai dan ditujukan untuk kepentingan memanusiakan manusia, yaitu mencapai aktualisasi diri, pemahaman diri, dan
realisasi diri peserta didik yang belajar secara optimal. 4
Teori belajar sibernetik Menurut teori ini belajar adalah mengolah informasi proses pembelajaran.
Proses belajar dianggap penting, tetapi yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang akan diproses dan akan dipelajari oleh peserta didik.
5 Teori belajar konstruktivisme
Menurut teori ini belajar adalah suatu proses pembentukan pengetahuan. Pembentukan ini harus dilakukan oleh peserta didik sendiri. Maka peserta didik
harus aktif melakukan kegiatan, aktif berpikir, menyusun konsep dan memberi makna sesuatu yang dipelajarinya.
1.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar
Prinsip belajar menurut Slameto 2010: 27-28, didasarkan pada: 1
Berdasarkan prasyarat yang diperlukan untuk belajar, a.
Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif. b.
Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang kuat pada siswa.
c. Belajar perlu dilingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan efektif.
d. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya.
2 Sesuai hakikat belajar
a. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya. b.
Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi dan discovery. c.
Belajar adalah proses hubungan antara pengertian yang satu dengan pengertian yang lain sehingga mendapatkan pengertian yang diharapkan.
3 Sesuai materi atau bahan yang harus dipelajari
a. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa mudah menangkap pengertiannya.
b. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai dengan
tujuan instruksional yang harus dicapainya. 4
Syarat keberhasilan belajar a.
Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar dengan tenang.
b. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali-kali agar pengertian
atau keterampilan atau sikap itu mendalam pada siswa. Sedangkan prinsip-prinsip belajar menurut Warsito 2010: 64-65 belajar
yang mendidik dikaitkan dengan: perhatian dan motivasi belajar peserta didik, keaktifan belajar dan keterlibatan langsung atau pengalaman dalam belajar,
pengulangan belajar, tantangan semangat belajar, pemberikan balikan dan penguatan belajar, serta adanya perbedaan individual dalam perilaku belajar.
Tidak jauh beda dengan sebelumnya yaitu, dalam prinsip belajar keaktifan,
motivasi dan perhatian siswa sangat dibutuhkan dalam hal ini. Selain itu, dalam proses pembelajaran perlu adanya proses pengulangan dan umpan balik sehingga
siswa paham dan dapat ditanamkannya dalam memori yang lebih lama. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam prinsip belajar itu
memerlukan tahapan-tahapan yang harus dilakukan sehingga proses belajar dapat berlangsung dengan baik. Diantaranya yaitu dalam proses pembelajaran siswa
harus juga berperan aktif, termotivasi dan berinteraksi dalam belajar, selain itu sarana dan prasarana yang baik juga mendukung dalam berlangsungnya
pembelajaran.
1.1.4 Ciri-Ciri Belajar