3 Problem Posing
Problem Posing merupakan pengajuan masalah. Dimana masalah disini yaitu soal. Pengajuan masalah berkaitan dengan kemampuan guru memotivasi siswa
melalui perumusan situasi yang menantang sehingga siswa dapat mengajukan pertanyaan yang dapat diselesaikan dan berakibat kepada peningkatan
kemampuan mereka dalam memecahkan masalah. Pengajuan soal merupakan kegiatan yang mengarah pada sikap kritis dan
kreatif. Sebab dalam metode pengajuan soal, siswa diminta untuk membuat pertanyaan dari informasi yang diberikan. Pengajuan soal dapat meningkatkan
kemampuan belajar siswa karena pengajuan soal merupakan sarana untuk merangsang kemampuan tersebut Thobroni, 2012:344.
1.1.12 Pembelajaran Konvensional
Metode pembelajaran yang masih berlaku dan banyak digunakan oleh guru adalah metode pembelajaran konvensional. Dalam perkembangannya metode
pembelajaran konvensional ini tidak serta merta ditinggalkan, guru melakukan ceramah pada setiap pertemuan, setidaknya pada awal proses pembelajaran
dilakukan. Pada tahapan selanjutnya setelah berceramah guru memberikan variasi dalam pembelajaran dengan memberikan kesempatan pada siswa untuk
melakukan diskusi atau tanya jawab. Djamarah dan Zain 2010: 98 menyatakan bahwa ceramah dimaksudkan
untuk memberikan penjelasan informasi mengenai bahan yang akan dibahas dalam diskusi, sehingga diskusi dapat berjalan dengan baik sesuai dengan tujuan
yang hendak dicapai. Sedangkan tanya jawab diperlukan untuk mengetahui
pemahaman siswa terhadap apa yang telah disampaikan guru melalui metode ceramah. Pada akhir pembelajaran siswa diberikan beberapa tugas yang harus
dikerjakan. Dengan demikian tugas ini sekaligus merupakan umpan balik bagi guru terhadap kegiatan yang telah dilakukan siswa.
Kelebihan dan kelemahan metode konvensional: Dzamarah dan Zain 2010: 97-98 ada beberapa kelebihan metode konvensional
sebagai berikut : a.
Guru mudah menguasai kelas b.
Mudah mengorganisasi tempat duduk c.
Dapat diikuti oleh jumlah siswa yang besar d.
Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya e.
Guru mudah menerangkan pelajaran dengan baik
1.1.13 Metode Pembelajaran dengan Pendekatan Problem Posing
Dalam pembelajaran akuntansi, sebenarnya pengajuan soal Problem Posing bukan suatu hal yang baru, hanya karena proses tersebut di lakukan secara
alami sehingga tidak terpola secara khusus. Karena tidak terpola secara khusus sehingga para guru dan pengamat pendidikan lainnya tidak menyadari bahwa
model pengajuan soal Problem Posing menempati posisi yang sangat strategis dalam upaya meningkatkan kemampuan peserta didik dalam meyelesaikan soal-
soal akuntansi. Dalam hal ini peserta didik harus menguasai materi dan urutan penyelesaian soal secara mendetail.
Pendekatan problem posing atau pengajuan pertanyaan sebetulnya hamper sama dengan metode problem solving intrinsik. Problem solving intrinsik
merupakan pemecahan masalah yang didasarkan atas tuntutan dan keinginan peserta didik sendiri. Perbedaannya, problem solving lebih berfokus pada
keterampilan peserta didik memecahkan masalah, sedangkan problem posing terfokus pada upaya peserta didik secara sengaja menemukan pengetahuan dan
pengalaman-pengalaman baru. Harapannya selain peserta didik mampu berfikir kritis ia juga telah merasa bergantung pada penguatan luar reward, melainkan
lebih pada
rasa puas
internal akibat
keberhasilan memenuhi
rasa keingintahuannya.
Problem Posing dipandang sebagai pendekatan dapat memotivasi peserta didik untuk berfikir kritis serta mampu memperkaya pengalaman-pengalaman
belajar, sehingga pada akhirnya meningkatkan hasil belajar peserta didik Suryosubroto, 2009:206.
Pendekatan Problem Posing tidak dapat dilakukan sendiri tanpa pendekatan metode-metode lain dalam rangka menunjang peningkatan hasil
belajar. Metode yang terlihat cocok jika disambungkan dengan pendekatan Problem Posing adalah metode diskusi. Dari beberapa pertanyaan yang diajukan
oleh peserta didik kemudian digulirkan dalam forum diskusi, untuk dikomentari baik dari segi pertanyaan maupun menyangkut semua jawaban dari pertanyaan
tersebut. Kelebihan metode pembelajaran dengan pendekatan problem posing yaitu :
a. Mendidik murid berpikir kritis
b. Siswa aktif dalam pembelajaran
c. Belajar menganalisis suatu masalah
d. Mendidik anak percaya pada diri sendiri
Thobrani dan Arif, 2012:349-350 Ciri-ciri pembelajaran dengan pendekatan problem posing atau pengajuan
soal menurut Saksono dalam Thobroni 2008:8-9 a. Guru belajar dari murid dan murid belajar dari guru
b. Guru menjadi rekan murid yang melibatkan diri dan menstimulasi daya pemikiran kritis murid-muridnya serta mereka saling memanusiakan
c. Manusia dapat mengembangkan kemampuannya untuk mengerti secara kritis dirinya dan dunia tempat ia berada
d. Pembelajaran problem posing senantiasa membuka rahasia realita yang menantang manusia dan kemudian menuntut suatu tanggapan terhadap
tantangan tersebut. Tanggapan terhadap tantangan membuka manusia untuk berdedikasi seutuhnya.
Langkah-langkah pembelajaran akuntansi dengan menggunakan metode dengan pendekatan Problem Posing yaitu: l memahami soal, 2 merencanakan
langkah penyelesaian soal, dan 3 menyelesaikan soal tersebut. Dengan demikian kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam metode Problem Posing adalah sebagai
berikut : a.
Memberi penguatan terhadap konsep yang diterima dan memperkaya konsep-konsep dasar melalui belajar mandiri.
b. Diharapkan mampu melatih siswa dalam meningkatkan kemampuan dalam
belajar mandiri.
c. Orientasi pcmbelajaran adalah investigasi dan penemuan yang pada
dasarnya adalah pemeeahan masalah. Penerapan metode pembelajaran dengan pendekatan Problem Posing
adalah sebagai berikut: a.
Guru menjelaskan materi pelajaran kepada peserta didik. Penggunaan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat di sarankan.
b. Guru memberikan latihan soal secukupnya.
c. Peserta didik di minta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang dan
peserta didik yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Tugas ini dapat pula di lakukan secara berkelompok.
d. Pada pertemuan berikutnya, secara acak guru menyuruh peserta didik untuk
menyajikan soal temuannyadi depan kelas. Dalam hal ini guru dapat menentukan peserta didik secara selektif berdasarkan bobot soal yang di
ajukan oleh peserta didik. e.
Guru memberikan tugas rumah secara individual Suryosubroto, 2009:212- 213.
Pada tahap awal guru cukup atau dapat memberikan tugas kepada peserta didik dalam model pembelajaran Problem Posing dengan memilih salah satu cara
berikut thobroni dan Arif, 2012:352 : a.
Peserta didik membuat pertanyaan berdasarkan pertanyaan yang di buat oleh guru Pre Solution Posing.
b. Peserta didik memecah pertanyaan tunggal dari guru menjadi sub-sub
peranyaan yang relevan dengan pertanyaan guru Within Solution Posing.
c. Peserta didik membuat soal yang sejenis seprti yang di buat oleh guru Post
Solution Posing.
1.1.14 Lembar Kerja