Penelitian Sebelumnya PENGARUH KUALITAS LAYANAN PENDIDIKAN LEMBAGA PAUD TERHADAP TINGKAT KEPUASAN ORANG TUA DI KECAMATAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

2.3 Penelitian Sebelumnya

Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas layanan lembaga pendidikan terhadap kepuasan konsumen. Hasil penelitian pertama merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Indrawati 2009. Penelitian yang menggunakan orang tua dari warga belajar yang mengikuti program pendidikan di Lembaga Pendidikan Mental Aritmatika di Kota Malang sebagai objeknya ini mendapatkan hasil yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh kualitas layanan lembaga pendidikan terhadap kepuasan konsumen. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa variabel keandalan merupakan salah satu variabel kualitas layanan lembaga pendidikan yang berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen Lembaga Pendidikan Mental Aritmatika di kota Malang. Penelitian kedua merupakan penelitian yang dilakukan oleh Heru Santoso Wahid Nugroho, Dian Wahyuningsih, dan Siti Widajati pada tahun 2010. Penelitian yang berjudul “Pengaruh kualitas Dimensi Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy terhadap Kualitas PAUD secara Keseluruhan ” menetapkan dimensi kualitas jasa, yaitu Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance, dan Empathy sebagai variabel bebasnya, dan kualitas PAUD secara keseluruhan sebagai variabel terikatnya. Dari hasil penelitian Nugroho, dkk 2010 tersebut, diketahui bahwa dimensi kualitas pelayanan suatu jasa, yaitu tangibles, reliability, dan assurance berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas PAUD secara keseluruhan dengan nilai signifikan berturut-turut adalah 0,025; 0,025; dan 0,000. Sedangkan dimensi responsiveness dan empathy tidak berpengaruh terhadap kualitas PAUD secara keseluruhan. Penelitian terdahulu ketiga adalah tentang kualitas pendidikan bagi anak usia dini yang dilakukan oleh tiga badan yang meneliti tentang kualitas tersebut, yaitu The National Institute of Child Health and Human Development Study NICHD of Early Child Care in the United States of America, the Effective Provision of Preschool Education EPPE in the United Kingdom, and the Competent Children study from New Zealand dalam Elliot: 2006. Khusus untuk NICHD dan EPPE, penelitian dikutip dalam debat kualitas dan literatur tentang kualitas. Data yang digunakan untuk penelitian ini diambil dari Longitudinal Study of Australian Children. Desain penelitian yang dilakukan berfokus pada pengujian efek dari kemajuan dan keluaran yang dihasilkan oleh pengasuhan dan pendidikan bagi anak usia dini di lembaga PAUD. Penelitian tersebut menghasilkan kesimpulan yang menyatakan bahwa “children’s experiences and outcomes, and especially for those at risk or from disadvantaged backgrounds, are optimised when they participate in high-quality early childhood programs or in programs targeting specific areas of development such as early literacy. High-quality centre-based developmental programs tend to produce enhanced cognitive, language and social development”. Hasil penelitian tersebut berarti bahwa pengalaman dan keberhasilan anak, khususnya anak-anak dari latar belakang yang beresiko atau tidak mendukung, optimis didapat ketika mereka berpartisipasi dalam program PAUD yang berkualitas tinggi atau dalam program pengembangan yang ditujukan untuk bidang tertentu seperti pembelajaran baca tulis sejak dini. Program pengembangan yang memiliki kualitas tinggi lebih condong untuk meningkatkan perkembangan kognitif, bahasa, dan sosial. Penelitian terdahulu berikutnya adalah penelitian mengenai nilai konsumen, kepuasan pelanggan, dan kebiasaan pelanggan. Penelitian yang berjudul “The Relationship among Costomer Value, Satisfaction, and Behavioral Intentions- A General Structural Equation Model ” dilakukan oleh Wahyuningsih 2005 dengan menjadikan pelanggan di industri jasa asuransi sebagai objek penelitiannya. Terdapat tiga variabel dalam penelitian ini, yaitu: Costomer Value Nilai Konsumen, Satisfaction Kepuasan, dan Behavioral Intentions Intensitas Pembelian. Wahyuningsih menggunakan metode kuesioner dengan skala likert dalam melakukan penelitiannya dan menggunakan teknik Structural Equation Modeling SEM dalam menganalisis data yang diperoleh. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa nilai konsumen dan kebiasaan konsumen memiliki hubungan positif dan signifikan.Hubungan yang positif juga terjadi antara nilai konsumen dan kepuasan konsumen. Menurut penelitian Wahyuningsih, kepuasan pelanggan merupakan penengah antara nilai konsumen dan intensitas pembelian. Penelitian terdahulu yang terakhir adalah penelitian yang dilakukan oleh Hariyanti 2002. Penelitian yang berjudul Analisis Pengaruh Faktor-Faktor Pelayanan Jasa Pendidikan terhadap Kepuasan Pengguna Jasa Studi Kasus pada Universitas Setia Budi Surakarta ini menetapkan mahasiswa dan orang tua mahasiswa Universitas Setia Budi Surakarta sebagai objek yang akan diteliti. Penelitian ini menggunakan t-tes, F-tes, dan uji R² sebagai metode analisis datanya dan menetapkan faktor-faktor pelayanan jasa pendidikan place, price, dan product sebagai variabel bebasnya serta kepuasan pengguna jasa sebagai variabel terikatnya. Dari penelitian tersebut, maka didapatkan hasil yang menyatakan bahwa variabel product, place, dan price berpengaruh secara signifikan terhadap variabel pengguna jasa secara parsial. Sedangkan variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap kepuasan pengguna jasa adalah variabel produk.

2.4 Kerangka Pemikiran