perkuliahan. Semakin berkembangnya daerah Gunungpati ini juga ditandai dengan semakin menjamurnya lembaga PAUD di daerah ini.Menurut UPTD
kecamatan Gunungpati, tercatat terdapat 45 lembaga PAUD, yang didalamnya terdiri dari TK, KB, dan TPA.
4.1.2 Identitas Responden
4.1.2.1 Jenis Kelamin Responden Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masalah pendidikan anak usia
dini tidak hanya diperhatikan oleh pihak perempuan atau pihak ibu saja, pihak laki- laki atau pihak ayah ternyata juga memberikan perhatiannya terhadap kualitas
pendidikan dari anak usia dininya. Akan tetapi, sebelum peneliti memaparkan mengenai data jenis kelamin para responden, maka berikut ini peneliti paparkan data
jumlah responden dari tiap-tiap lembaga TK yang menjadi tempat penelitian:
Tabel 4.1 Jumlah Sampel di Setiap TK
No. Nama TK
Jumlah Sampel 1.
TK Pertiwi 01 Sumurjurang 51
2. TK Pertiwi 31
23 3.
TK Pertiwi 34 20
Jumlah 94
Setelah memaparkan mengenai jumlah responden dari masing-masing TK, maka berikut ini peneliti paparkan hasil penelitian yang menunjukkan jenis kelamin setiap
responden yang ikut berpartisipasi dalam penelitian:
Tabel 4.2 Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin
Frekuensi Presentase
1. Laki-laki
4 4,3
2. Perempuan
90 95,7
Jumlah 94
100,0
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang ikut andil
dalam menilai kualitas pendidikan di suatu lembaga PAUD adalah responden dengan jenis kelamin perempuan, atau yang dalam hal ini merupakan para ibu yang menjadi
wali murid dari anak didik di suatu lembaga PAUD. Diketahui bahwa responden yang berjenis kelamin perempuan mendominasi dengan jumlah sebanyak 90 orang
95,7. Sedangkan responden dengan jenis kelamin laki-laki atau dalam penelitian ini adalah ayah dari anak didik di suatu lembaga PAUD berjumlah 4 orang 4,3.
Dari hasil penelitian tersebut, maka dapat diartikan bahwa pihak orang tua anak yang lebih banyak berpartisipasi dalam urusan pendidikan anak usia dini adalah para ibu.
Data ini memperlihatkan bahwa peran ibu dalam mengikuti perkembangan anak maupun perkembangan pendidikan anak usia dini lebih besar dibandingkan dengan
peran ayah. 4.1.2.2 Usia Responden
Responden sebanyak 94 orang tua anak didik TK yang mempunyai tingkat usia berbeda. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, usia responden dapat
dikelompokkan seperti tabel berikut:
Tabel 4.3 Usia Responden
No. Usia Responden
Frekuensi Presentase
1. 20
– 24 Tahun 1
1,1 2.
25 – 29 Tahun
22 23,4
3. 30
– 34 Tahun 33
35.1 4.
35 – 39 Tahun
29 30,9
5. 40
– 44 Tahun 6
6,4 6.
45 – 49 Tahun
3 3,2
Jumlah 94
100.0
Sumber: Data primer diolah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden dengan usia 20
– 24 tahun hanya satu orang atau 1,1 saja. Responden dengan usia 25
– 29 tahun berjumlah 22 orang 23,4. Responden terbanyak berusia 30
– 34 tahun yaitu sebanyak 33 orang 35,1. Responden dengan usia 35
– 39 tahun berjumlah 29 orang 30,9. Sisanya adalah responden dengan usia 40
– 44 tahun berjumlah 6 orang 6,4 dan responden dengan jumlah terkecil yaitu berusia 45
– 49 tahun sebanyak 3 orang 3,2. Dari data hasil penelitian tersebut, maka dapat diketahui bahwa rata-rata usia orang tua
anak didik di suatu lembaga PAUD adalah usia produktif, yaitu kisaran 25 sampai 39 tahun. Selain itu, data ini menghasilkan fakta bahwa orang tua yang menyekolahkan
anaknya di lembaga PAUD adalah orang tua yang masih berada di usia produktif. 4.1.2.3 Tingkat Pendidikan Responden
Tingkat pendidikan merupakan salah faktor yang cukup penting untuk diketahui karena menurut hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pendidikan
orang tua dapat mempengaruhi pengetahuan orang tua terhadap berbagai hal yang
berkaitan dengan perkembangan pendidikan, terlebih pendidikan bagi anak usia dini. Tingkat pendidikan responden penelitian dapat diketahui pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Tingkat Pendidikan Responden
No. Pendidikan Responden
Frekuensi Presentase
1. Tamat Sekolah Dasar SD
12 12,8
2. Tamat
Sekolah Menengah
Pertama SMP 36
38,3 3.
Tamat Sekolah Menengah Atas SMA SMK
38 40,4
4. Tamat Diploma 3 D3
2 2,1
5. Tamat Sarjana S1
6 6,4
Jumlah 94
100
Sumber: Data primer diolah Tabel 4.4 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden sangat beragam.
Mulai dari tamat SD, tamat SMP, tamat SMA SMK, tamat D3, maupun tamat S1. Berdasarkan data yang dipaparkan oleh tabel, maka dapat diketahui bahwa responden
yang hanya tamat SD ada 12 orang 12,8. Responden yang tamat SMP memiliki jumlah yang cukup besar, yaitu sebanyak 36 orang 38,3. Sedangkan responden
yang tamat SMA maupun SMK sederajat memiliki jumlah terbesar, yaitu sebanyak 38 orang 40,4. Responden yang mengenyam pendidikan sampai pada tingkat
diploma 3 menduduki jumlah terkecil, yaitu sebanyak 2 orang 2,1, sedangkan yang memiliki gelar sarjana sebanyak 6 orang 6,4. Berdasarkan data tersebut,
maka dapat diketahui bahwa kebanyakan responden yang dalam hal ini adalah orang tua anak didik di lembaga PAUD memiliki tingkat pendidikan SMP dan SMA
sederajat.Selain itu, melalui data tersebut, maka dapat diartikan bahwa rata-rata orang
tua yang memiliki antusias besar dalam menyekolahkan anaknya ke lembaga PAUD adalah orang tua yang memiliki tingkat pendidikan SMP maupun SMA sederajat.
4.1.2.4 Jenis Pekerjaan Responden Jenis pekerjaan responden dalam penelitian ini cukup beragam.Jenis
pekerjaan responden merupakan salah satu faktor yang juga mempengaruhi tingkat antusias responden dalam menyekolahkan anaknya di suatu lembaga PAUD. Selain
itu, jenis pekerjaan juga dapat mempengaruhi cara penilaian responden terhadap kualitas pendidikan suatu lembaga PAUD. Jenis pekerjaan responden dapat diketahui
melalui tabel berikut:
Tabel 4.5 Jenis Pekerjaan Responden
No. Jenis Pekerjaan Responden
Frekuensi Presentase
1. Ibu Rumah Tangga
42 44,7
2. Swasta
45 47,9
3. Buruh
3 3,2
4. Guru
3 3,2
5. PNS
1 1
Jumlah 94
100
Sumber: Data primer yang diolah Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden bekerja di bidang
swasta. Sebagian besar responden yang berjenis kelamin perempuan ini bekerja sebagai swastawan atau swastawati.Terdapat 45 responden 47,9 yang bekerja di
bidang swasta. Sedangkan responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga juga memiliki jumlah yang cukup banyak, yaitu sebanyak 42 orang 44,7. Responden
yang bekerja sebagai buruh dan guru memiliki jumlah yang sama yaitu masing- masing berjumlah 3 orang 3,2. Jumlah terkecil dalam penelitian ini adalah
responden yang bekerja sebagai PNS, yaitu hanya satu orang saja atau cuma 1,1 . Dari data tersebut, maka dapat diartikan bahwa sebagian besar responden yang
memantau proses pendidikan anak usia dininya adalah orang tua yang berprofesi di bidang swasta maupun hanya sebagai ibu rumah tangga. Pekerjaan di bidang swasta
maupun sebagai ibu rumah tangga lebih banyak memiliki waktu untuk menilai dan mengikuti perkembangan kualitas pendidikan yang diberikan oleh lembaga PAUD,
dibandingkan orang tua yang bekerja di bidang lainnya.
4.1.3 Deskripsi Hasil Penelitian