3.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam rangka memperoleh data yang sesuai dengan pokok permasalahan yang akan diungkap dalam penelitian diperlukan alat atau instrumen yang
mencerminkan keseluruhan indikator yang hendak diukur serta telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Alat pengumpul data biasa disebut dengan istilah instrumen
penelitian. Menurut Sugiyono 2008: 148, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara
spesifik semua fenomena ini adalah variabel penelitian.Oleh karena itu, instrumen harus dirancang secara baik sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana
adanya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: 3.4.1 Metode Kuesioner
Arikunto 2010: 194 berpendapat bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Metode angket atau kuesioner digunakan sebagai cara untuk memperoleh data atau informasi dari
responden dengan menjawab sejumlah pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya dan untuk tiap-tiap pertanyaan telah ditentukan skor nilainya.
Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian pertama merupakan kuesioner tentang kualitas layanan pendidikan lembaga PAUD, bagian
kedua merupakan kuesioner tentang tingkat kepuasan orang tua. Kuesioner atau angket dalam penelitian ini menggunakan sistem pertanyaan tertutup, artinya jawaban
sudah disediakan dan responden hanya menjawab berdasarkan perasaan atau pendapat pribadinya, bukan perasaan atau pendapat pribadi orang lain.
Sebagaimana yang telah disampaikan diatas, bahwa dalam penelitian diperlukan alat pengumpul data. Alat pengumpul data yang baik akan menghasilkan
data yang valid, begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, sebelum menyusun data, terlebih dulu menentukan langkah-langkah yang akan dipersiapkan, yaitu:
a Merancang skala penelitan b Menentukan kisi-kisi kuesioner dan distribusi item
c Menentukan respoden d Mempersiapkan pertanyaan dalam bentuk kuesioner angket.
Peneliti menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan angket dikarenakan jumlah responden yang besar dan tersebar dibeberapa bagian
daerah di kecamatan Gunungpati. Selain itu, dengan menggunakan angket ini peneliti berharap supaya responden dapat membaca dengan baik setiap pernyataan yang ada
serta dapat mengungkapkan hal-hal yang sifatnya rahasia. Peneliti mengembangkan pernyataan dari setiap indikator dalam instrumen penelitian dengan bahasa yang lebih
lugas dan sederhana supaya para responden, yang dalam penelitian ini kebanyakan adalah para ibu, dapat lebih memahami setiap pernyataan yang tercantum didalam
angket yang telah disusun oleh peneliti.
Pada penelitian, angket yang digunakan adalah angket dengan bentuk skala bertingkat, dimana pilihan jawabannya merujuk pada skala model Likert, yang terdiri
dari empat pilihan jawaban, yaitu : Sangat Benar SB, Benar B, Tidak Benar TB, Sangat Tidak Benar STB. Menurut Sugiyono 2008: 134, skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen
dengan bentuk checklist. Peneliti memilih bentuk checklist karena dengan bentuk checklist, maka akan didapat keuntungan dalam hal ini singkat dalam pembuatannya,
hemat kertas, mudah mentabulasi data, dan secara visual lebih menarik Sugiyono, 2008:138-139. Item-item dalam skala kualitas pendidikan lembaga PAUD dan skala
kepuasan orang tua dikelompokkan menjadi dua, yaitu item favorable dan unfavorable. item favorable adalah item-item yang memihak pada objek ukur,
sedangkan item unfavorable adalah item yang tidak memihak pada objek ukur. Penentuan skor yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Tabel 3.3 Penentuan Skor Masing-Masing Item dalam Alat Ukur Pilihan Jawaban
Skor Masing-Masing Item Favorable
Unfavorable
SB 4
1 B
3 2
TB 2
3 STB
1 4
Secara lengkap kisi-kisi dan distribusi item sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi- Kisi Variabel ”Kualitas Layanan Pendidikan Lembaga PAUD”
No. Standar Pendidikan
Item Jumlah
Favourable Unfavourable
1. Standar
tingkat pencapaian
perkembangan. 1, 9, 14, 29,
35 3, 5.10
,
18, 28 10
2. Standar pendidik dan tenaga
kependidikan. 4, 11, 23, 27,
36 2, 13, 30, 31,
41 10
3. Standar
isi, proses,
dan penilaian
6, 8, 20, 26, 42, 44
7, 19, 22, 32, 39, 43
12 4
Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
16, 17, 21, 33, 37, 40
12, 15, 24, 25, 34, 38
12 Jumlah
22 22
44
Tabel 3.5 Kisi- Kisi Variabel ”Tingkat Kepuasan Orang Tua”
No. Atribut Kepuasan
Item Jumlah
Favourable Unfavourable
1. Konfirmasi Harapan
1, 2, 6, 7, 11, 15, 20, 26,
32 33, 34 3, 5, 9, 10, 14,
18, 19, 21, 25, 27, 28
22
2. Kemudahan Memperoleh
13, 24, 31, 32, 35
16, 29, 12, 4, 8 10
3. Kesediaan Merekomendasikan
17, 30 36, 23
4 Jumlah
18 18
36 Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan
reliabilitas terhadap instrumen tersebut. Uji validitas diperlukan untuk mengetahui ketepatan kuesioner yang diajukan. Sedangkan uji reliabilitas diperlukan untuk
mengukur seberapa jauh ketetapan kehandalan dari instrumen itu sendiri. Untuk mengetahui validitas, digunakan rumus korelasi product moment, sedangkan untuk
mengetahui reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach. Untuk mempermudah
proses pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian tersebut, maka peneliti menggunakan program SPSS seri 16 for Windows.
3.4.2 Interviu Interview Interviu yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan,
adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara interviewer Arikunto, 2010: 198. Dalam penelitian ini interviu dilakukan secara bebas terpimpin yaitu
dengan cara menyiapkan beberapa pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi diluar pedoman pertanyaan yang telah dibuat dengan tidak menyimpang dari
tujuan semula, yaitu melakukan penelitian untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan secara terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data karena peneliti telah
mengetahui dengan pasti tentang informasi yang akan diperoleh. Oleh karena itu, dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang slternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan wawancara terstruktur setiap responden diberi pertanyaan yang sama, dan
pengumpul data mencatatnya Sugiyono: 2008. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan guna menambah kevalidan pada
data yang telah diperoleh oleh peneliti. Wawancara yang dilakukan untuk mengumpulkan data tentang kualitas pendidikan di suatu lembaga PAUD. Di dalam
penelitian ini, yang berperan sebagai pewawancara atau intervieuwer adalah peneliti,
dan yang berperan sebagai pihak yang diwawancarai atau interviewee adalah orang tua anak didik dan pendidik di lembaga PAUD.
3.4.3 Data Dokumentasi Data dokumentasi merupakan data atau laporan yang sudah tersedia di
lapangan. Penggunaan data dokumentasi dalam penelitian ini adalah dimaksudkan untuk digunakan sebagai data sekunder. Data sekunder merupakan data yang sudah
tersedia sehingga peneliti tinggal mencari dan mengumpulkan. Data sekunder dapat diperoleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya di
perpustakaan, perusahaan-perusahaan, organisasi-organisasi perdagangan, biro pusat statistik, dan kantor-kantor pemerintahan Sarwono: 2006. Data dokumentasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah Data Bulanan Kondisi Sekolah PAUDKBTPATK dari UPT Daerah Kecamatan Gunungpati Kota Semarang.
Dokumen ini digunakan untuk mengetahui kondisi lembaga PAUD di kecamatan Gunungpati kota Semarang.
3.5 Validitas dan Realibilitas