Permasalahan Tujuan Manfaat Pencemaran Logam Berat

merupakan biota air yang dapat dijadikan sebagai salah satu bioindikator tingkat pencemaran dalam perairan. Peningkatan kadar logam berat di dalam perairan akan diikuti oleh peningkatan kadar zat tersebut dalam organisme air seperti ikan Supriyanto, et al 2007. Menurut Palar 2008 dalam tubuh ikan jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami biomagnifikasi di badan perairan. Ikan merupakan hewan bertulang belakang yang hidup di air, salah satu habitatnya adalah sungai. Ikan berbahaya dikonsumsi oleh masyarakat, jika didalam tubuh ikan telah terkandung kadar logam berat yang melebihi batas yang telah ditentukan dalam SNI 7389:2009 tentang batas maksimum cemaran logam dalam pangan dengan nilai Timbal Pb 0,3 ppm, kadmium Cd 0,1 ppm dan merkuri Hg 0,5 ppm. Kandungan logam berat dalam tubuh ikan erat kaitannya dengan pembuangan limbah industri di sekitar tempat hidup ikan tersebut, seperti sungai, danau, dan laut. Banyaknya logam berat yang terserap dan terdistribusi pada ikan tergantung pada bentuk senyawa dan konsentrasi polutan, aktivitas mikroorganisme, tekstur sadimen, serta jenis dan unsur ikan yang hidup di lingkungan tersebut Supriyanto, et al 2007.

1.2 Permasalahan

Berbagai sumber polutan yang ada di kawasan sungai Percut tersebut menjadi penyebab timbulnya pencemaran logam berat kadmium Cd, timbal Pb dan merkuri Hg di sungai Percut. Dalam tubuh ikan jumlah logam yang terakumulasi akan terus mengalami peningkatan biomagnifikasi dalam rantai makanan dan biota yang tertinggi akan mengalami akumulasi Cd, Pb dan Hg yang lebih banyak. Sampai saat ini informasi mengenai kandungan logam kadmium Cd, timbal Pb dan merkuri Hg pada air dan komunitas ikan di daerah aliran Sungai Percut belum pernah didapatkan sehingga perlu dilakukan penelitian. Universitas Sumatera Utara

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan logam kadmium Cd, timbal Pb dan merkuri Hg pada air dan jaringan tubuh ikan di daerah aliran sungai Percut

1.4 Manfaat

a. Untuk memberikan informasi konsentrasi logam berat pada ikan b. Untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang kualitas air di daerah aliran sungai Percut c. Sebagai bahan rujukan untuk peneliti selanjutnya, serta pemerintah terkait dan masyarakat disekitar daerah aliran sungai Percut. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pencemaran Logam Berat

Pencemaran logam berat seperti besi Fe, Mangan Mn, Seng Zn, Kadmium Cd, Cromium Cr, Tembaga Cu, Timbal Pb, Nikel Ni dan Raksa Hg, berdasarkan sudut pandang toksikologi, logam berat ini dapat dibagi dalam dua jenis. Jenis pertama adalah logam berat esensial, dimana keberadaannya dalam jumlah tertentu sangat dibutuhkan oleh organisme hidup, namun dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan efek racun. Contoh logam berat ini adalah Zn, Cu, Fe, Co, Mn, Ni dan sebagainya. Sedangkan jenis kedua adalah logam berat tidak esensial atau beracun, dan dimana keberadaannya dalam tubuh masih belum diketahui manfaatnya atau bahkan dapat bersifat racun, seperti Hg, Cd, Pb, Cr dan lain-lain. Logam berat ini dapat menimbulkan efek kesehatan bagi manusia tergantung pada bagian mana logam berat tersebut terikat dalam tubuh. Apabila kepekatan logam-logam ini tinggi dari biasa, logam-logam ini akan menjadi suatu ancaman bagi kesehatan manusia jika memasuki rantai makanan. Oleh karena itu pemantauan kadar logam berat dalam air sungai sangat perlu dilakukan Yudo, 2006. Sungai sangat bermanfaat bagi manusia, dan tidak kalah pentingnya bagi biota air. Disamping itu sungai merupakan suatu media yang rentan terhadap pencemaran. Hal ini disebabkan karena daerah aliran sungai merupakan tempat buangan akhir limbah cair, oleh karena itu sangat rentan terhadap pencemaran dan mengakibat kualitas air sungai tidak sesuai dengan peruntukannya. Adanya logam berat di perairan, berbahaya baik secara langsung terhadap kehidupan organisme, maupun efeknya secara tidak langsung terhadap kesehatan manusia. Hal ini berkaitan dengan sifat-sifat logam berat yaitu sulit didegradasi, sehingga mudah Universitas Sumatera Utara terakuimuiasi dalam lingkungan perairan dan keberadaannya secara alami sulit terurai, dapat terakumulasi dalam organism termasuk kerang dan ikan, dan akan membahayakan kesehatan manusia yang mengkomsumsi organisme tersebut Anggraini, 2007. Logam berat umumnya bersifat racun terhadap mahkluk hidup, walaupun beberapa diantaranya diperlukan dalam jumlah kecil. Berbagai perantara, seperti udara, makanan maupun air yang terkontaminasi oleh logam berat, logam tersebut dapat terdistribusi ke bagian tubuh manusia dan sebagian akan terakumulasikan. Jika keadaan ini. Berlangsung terus menerus, dalam jangka waktu lama dapat mencapai jumlah yang membahayakan kesehatan manusia Supriyanto, et al 2007. Konsentrasi logam berat paling tinggi berada di dalam daging ikan daripada konsentrasi di dalam insang ikan. Hal ini terjadi karena insang merupakan alat pertukaran gas pada organisme akuatik sehingga lebih sering tercuci air Agustina, 2011.

2.2 Bahan Buangan Anorganik