c. Pengukuran Meristik :
Ikan ini memiliki sisik yang keras Gambar 2d . Jumlah sisik pada gurat sisi : 27-28; jumlah sisik pada melintang badan : 4-5; jumlah sisik sebelum sirip
punggung : 2-3; jumlah sisik melingkar pada pangkal ekor : 5-6; D1 I.11, D2 I; A 5; jumlah jari-jari pada sirip dada : I, 6; jumlah sirip perut : I.5
`
Gambar 2d. Bentuk Sisik pada Ikan Sapu Kaca Liposarcus pardalis
d. Perbedaan Ikan Sapu Kaca Liposarcus pardalis Jantan dan Betina
1. Ikan Sapu Kaca Liposarcus pardalis Jantan :
Ikan sapu kaca Liposarcus pardalis jantan memiliki tubuh yang perutnya berbentuk pipih ramping Gambar 2e. 2. Terlihat dari luar tubuh ikan alat
kelamin ikan sapu kaca jantan dan betina memiliki bentuk yang sama yaitu bentuk bulat datar tetapi memiliki warna yang berbeda, ikan sapu kaca jantan pada saat
matang gonad alat kelaminnya berwarna merah muda.
2. Ikan Sapu Kaca Liposarcus pardalis Betina :
Ikan sapu kaca Liposarcus pardalis betina memiliki tubuh yang perutnya lebih buncit menggembung Gambar 2e. 1. Terlihat dari luar tubuh
ikan alat kelaminnya memiliki bentuk yang sama dengan ikan sapu kaca jantan yaitu bulat datar, tetapi warna alat kelaminnya berbeda dimana alat kelamin ikan
sapu kaca betina pada saat matang gonad berwarna merah tua.
Menurut Effendie 1997 ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma dan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil
telur. Selanjutnya menurut Pulungan et al. 1999, untuk membedakan suatu individu ikan baik ikan jantan maupun ikan betina dapat memperhatikan ciri-ciri
Universitas Sumatera Utara
seksual yang dimilikinya yaitu ciri seksual primer atau ciri seksual sekunder. Pengamatan terhadap ciri seksual primer dapat dilakukan dengan cara membedah
tubuh ikan pada bagian perut dan kemudian memperhatikan gonad yang dimilikinya, gonad tersebut adalah testes dan ovari. Untuk membedakan testes
dan ovari adalah dengan memperhatikan warna gonad, bentuk permukaan gonad dan diameter gonad. Cara yang kedua adalah dengan memperhatikan ciri sekunder
yakni penentuan jenis kelamin dilakukan dengan cara memperhatikan bentuk tubuh dan organ-organ pelengkapnya sexual dichromatisme. Cara ini yaitu
dengan memperhatikan ukuran kepala, bentuk kepala, permukaan tengkorak kepala, bentuk badan, bentuk perut, dan bentuk sirip-sirip pada tubuh.
Gambar 2e. 1 Liposarcus pardalis Betina, 2 Liposarcus pardalis Jantan
3. Ikan Belanak
Valamugil engeli a. Ciri-ciri Khusus :
Ikan ini memiliki letak mulut terminal Gambar 3b. Tipe sirip ekor homocercal, bentuk morfologi ekor emarginate sedikit cekung Gambar 3c.
Tubuh berwarna kuning pucat berbentuk memanjang agak langsing, bibir bagian atas lebih tebal daripada bagian bawahnya, letak sirip punggung kedua diatas
akhir sepertiga bagian depan sirip dubur, jarak awal sirip punggung pertama lebih dekat kepangkal ekor daripada keujung moncong Gambar 3a.
2 1
Universitas Sumatera Utara
Menurut Kottelat et al., 1993 ikan ini memiliki bibir yang berbentuk āvā jika dilihat dari depan terletak pada sudut moncong; moncong kepalanya tumpul;
pinggiran belakang sisik bergerigi; sirip punggung ke dua diatas akhir sepertiga bagian depan sirip dubur; awal sirip punggung pertama lebih dekat ke pangkal
ekor daripada ke ujung moncong atau pertengahan. Pinggiran belakang sisik bergerigi.
Gambar 3a. Valamugil engeli
3b 3c Gambar 3b Letak Mulut Terminal dan 3c Bentuk Morfologi Ekor
Emarginate sedikit cekung pada Ikan Belanak Valamugil engeli b. Pengukuran Morfometrik :
Ikan ini memiliki panjang total berkisar antara 13,5-18 cm, panjang standar 11,2-14,6 cm, tinggi badan 2,3-3,5 cm, panjang pangkal ekor 1,4-2,6 cm, tinggi
pangkal ekor 0,8-1,6 cm, panjang didepan sirip punggung 5,3-6,7 cm, panjang pangkal sirip punggung pertama 0,9-1,8 cm, panjang pangkal sirip punggung
kedua 0,7-0,8 cm, panjang pangkal sirip dubur 1,0-1,6 cm, tinggi sirip punggung
Universitas Sumatera Utara
1,5-2,3 cm, tinggi sirip dubur 1,6-2,2 cm, panjang sirip dada 1,8-2,4 cm, panjang sirip perut 1,7-2,3 cm, panjang kepala 1,4-2,2 cm, panjang moncong 0,3-
1 cm, diameter mata 0,4-1 cm, lebar bukaan mulut 1 cm, bobot ikan yang didapat antara 33,5-56,8 gr.
c. Pengukuran Meristik :