Pengukuran Meristik Kandungan Logam Berat pada Air

4b 4c Gambar 4b Letak Mulut Subterminal dan 4c Bentuk Morfologi Ekor Forked bercagak pada Ikan pada Ikan Baung Mystus gulio b. Pengukuran Morfometrik Ikan ini memiliki panjang total berkisar antara 11-12,9 cm, panjang standart 8,9-10,2 cm, tinggi badan 1,6-2,7 cm, panjang pangkal ekor 1,6-1,8 cm, tinggi pangkal ekor 1,1-1,3 cm, panjang didepan sirip punggung 3,2-3,4 cm, panjang pangkal sirip punggung pertama 1-1,3 cm, panjang pangkal sirip punggung kedua 0,4-0,5 cm, panjang pangkal sirip dubur 1,1-1,3 cm, tinggi sirip punggung 1,3-1,5 cm, tinggi sirip dubur 1,1-1,2 cm, panjang sirip dada 1,6-1,7 cm, panjang sirip perut 1,1-1,2 cm, panjang kepala 2,2-2,3 cm, panjang moncong 0,6-0,8 cm, diameter mata 0,4-0,6 cm, lebar bukaan mulut 0,8-1 cm, bobot ikan yang didapat antara 16-25 gr.

c. Pengukuran Meristik

Ikan ini memiliki jumlah D I.6-7; A 9-10; jumlah jari-jari pada sirip dada : I.6-7; jumlah jari-jari sirip perut : 5-6 ; namun tidak memiliki sisik.

d. Perbedaan Ikan Baung Mystus gulio Jantan dan Betina

1. Ikan Baung Mystus gulio Jantan :

Ikan Baung Mystus gulio jantan memiliki tubuh yang perutnya pipih ramping dan bentuk alat kelaminnya meruncing Gambar 4d 1. Universitas Sumatera Utara

2. Ikan Baung Mytus gulio Betina :

Ikan Baung Mystus gulio betina memiliki tubuh yang perutnya lebih buncit menggembung serta berwarna putih dan alat kelaminnya berbentuk bulat datar Gambar 4d 2. Menurut Khairuman, et al 2008 ikan baung jantan memiliki papilla yang terletak dibagian belakang lubang genital namun tidak ditemukan pada ikan baung betina. Induk jantan yang sudah matang gonad siap dipijahkan juga mudah dikenali tandanya, papillanya berwarna merah, yang dimulai dari ujung papilla menyebar ke arah pangkal. Jika bagian pada papilla tidak terlihat berwarna merah maka sang induk jantan tersebut belum matang gonad. Sementara pada induk betina ciri-ciri yang sudah matang gonad adalah bagian perutnya membesar karena mengandung telur yang siap untuk dibuahi. Permukaan kulit perut terasa lembut diraba selain itu lubang genitalnya membesar dan berwarna merah. Gambar 4d. 1 Mystus gulio Jantan, 2 Mystus gulio Betina

4.2 Kandungan Logam Berat pada Air

Hasil pengukuran kadar logam berat pada air sungai disetiap lokasi penelitian di DAS Percut dapat dilihat pada Tabel 4.2. 1 2 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.2 Kandungan Logam Pb, Cd, Hg ppm pada Air Sungai serta Standard Baku Mutu Berdasarkan PP No.82 Tahun 2001. Keterangan : Stasiun 1 Kecamatan Patumbak Kabupaten Deli Serdang, Stasiun 2 Kelurahan Timbang Deli Kecamatan Medan Amplas kotamadya Medan, Stasiun 3 Kelurahan Menteng Raya Kecamatan Medan Denai kotamadya Medan, Stasiun 4 Desa Tembung Kecamatan Percut Sei Tuan, Stasiun 5 Desa Cinta Damai Kecamatan Percut Sei Tuan, Stasiun 6 Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan. Pada Tabel 4.2 diketahui nilai kandungan logam Timbal Pb pada setiap stasiun penelitian berkisar antara 0,00443 - 0,02471 ppm. Nilai tertinggi pada stasiun 4 sebesar 0,02471 sedangkan nilai terendah pada stasiun 1 sebesar 0,00443. Tingginya nilai timbal Pb pada stasiun 4 dikarenakan pada stasiun tersebut terdapat pabrik kertas dan pabrik pembuatan sandal karet yang mengeluarkan asap pabrik yang menimbulkan pencemaran udara yang kemudian dalam prosesnya dengan turunnya hujan akhirnya masuk kebadan sungai menjadi sumber pencemaran logam timbal Pb di sungai. Menurut Widowati et.al 2008 pencemaran Pb selain dari emisi gas buang kendaraan bermotor dapat pula berasal dari buangan industri metalurgi, proses korosi lead bearing alloys, pembakaran batu bara, asap pabrik yang mengolah alkil-Pb, serta Pb-oksida. Namun berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 kandungan timbal Pb perairan DAS Percut masih memenuhi batas baku mutu tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Lokasi Penelitian Timbal Pb ppm Kadmium Cd ppm Merkuri Hg ppm Stasiun 1 Stasiun 2 Stasiun 3 Stasiun 4 Stasiun 5 Stasiun 6 0,00443 0,01807 0,00714 0,02471 0,01264 0,01845 0,00060 0,00178 0,00172 0,00014 0,00019 0,00065 0,00017 0,00024 0,00081 0,00049 0,00036 0,00018 Baku Mutu 0,03 0,01 0,002 Universitas Sumatera Utara Kandungan logam kadmium Cd pada setiap stasiun penelitian berkisar antara 0,00014 – 0,00178 ppm. Nilai tertinggi pada stasiun 2 sebesar 0,00178 ppm. Tingginya kandungan kadmium Cd pada stasiun 2 dikarenakan pada stasiun tersebut terdapat berbagai aktivitas yang mendukung hadirnya logam kadmium Cd antara lain adanya limbah pabrik karet yang menjadi sumber seng Zn , banyaknya asap kendaraan bermotor yang menjadi sumber timbal Pb serta adanya limbah domestik yang masuk kebadan sungai yang keseluruhan logam tersebut nantinya akan menyebabkan timbulnya kandungan logam kadmium Cd di badan sungai. Menurut Darmono 2001 Keberadaan kadmium Cd di alam berhubung erat dengan hadirnya logam timbal Pb dan seng Zn. Selanjutnya menurut Widowati 2008 kadmium Cd yang terdapat di dalam lingkungan pada kadar yang rendah berasal dari kegiatan penambangan seng Zn, timah Pb dan kobalt Co serta kuprum Cu. Sementara dalam kadar tinggi kadmium berasal dari emisi industri, antara lain dari hasil sampingan penambangan, peleburan seng Zn dan timbal Pb. Namun berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 kandungan kadmiun Cd perairan DAS Percut masih memenuhi batas baku mutu tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air. Kandungan logam merkuri Hg pada setiap stasiun penelitian berkisar antara 0,00017 – 0,00081 ppm. Nilai tertinggi pada stasiun 3 sebanyak 0,00081 ppm selanjutnya diikuti dibawahnya pada stasiun 4 sebesar 0,00049 ppm. Tingginya kandungan logam merkuri pada stasiun 3 dikarenakan pada stasiun tersebut terdapat berbagai aktivitas yang menjadi sumber merkuri Hg antara lain limbah konveksi baju sepatu, limbah gudang besi tua, limbah dari tempat pengisian bahan bakar, limbah pertanian dan limbah domestik yang masuk kebadan sungai. Selanjutnya juga terdapat kandungan merkuri Hg pada stasiun 4 dikarenakan pada stasiun tersebut terdapat aktivitas yang juga menjadi sumber merkuri antara lain limbah pabrik kertas, limbah pertanian dan limbah domestik yang masuk ke badan sungai. Menurut Palar 2004 Pabrik pulp bubur kayu dan Universitas Sumatera Utara kertas merupakan sumber pencemaran merkuri terbesar, selanjutnya dalam bidang pertanian senyawa merkuri banyak digunakan sebagai fungisida. Namun berdasarkan PP No.82 Tahun 2001 kandungan Merkuri Hg perairan DAS Percut masih memenuhi batas baku mutu tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air.

4.3 Kandungan Logam Berat pada Daging Ikan