4. Tahanan listrik yang dimiliki sangat rendah, sehingga menempatkan
merkuri sebagai logam yang sangat baik untuk menghantarkan daya listrik. 5.
Dapat melarutkan bermacam-macam logam untuk membentuk alloy yang disebut juga dengan amalgam.
6. Merupakan unsur yang sangat beracun bagi semua makhluk hidup, baik itu
dalam bentuk unsur tunggal logam ataupun dalam bentuk persenyawaan.
2. Penggandaan Merkuri Dalam Rantai Makanan
Masuknya merkuri ke dalam tubuh organisme hidup, terutama melalui makanan yang dimakannya, karena hampir 90 dari bahan beracun ataupun
logam berat merkuri masuk ke dalam tubuh melalui bahan makanan. Sisanya akan masuk secara difusi atau perembesan lewat jaringan dan melalui peristiwa
pernafasan. Melalui jalur makanan, logam merkuri masuk melalui dua cara, yaitu lewat air minuman dan tanaman bahan makanan. Jumlah merkuri yang masuk
lewat minuman bisa menjadi sangat tinggi. Jumlah tersebut bisa berlipat kali dibandingkan jumlah merkuri yang masuk melalui tanaman. Hal ini dapat terjadi
disebabkan logam merkuri dalam air bisa jadi telah mengalami pelipatgandaan dari jumlah awal yang masuk. Pelipatgandaan merkuri dalam air berawal dari
proses bacterial terhadap ion logam atau merkuri yang terdapat dalam atau pengendapan pada lumpur di dasar peraiaran. Proses bacterial ini bisa terjadi
disemua bahan perairan sungai ataupun danau yang telah kemasukan senyawa merkuri. Palar, 2008.
2.6 Karakteristik Ikan
Ikan merupakan vertebrata akuatik dan bernapas dengan insang, beberapa jenis ikan bernafas melalui alat tambahan berupa modifikasi gelembung renang
gelembung udara. Ikan merupakan organisme yang mempunyai kemampuan bergerak sehingga tidak tergantung pada arus yang kuat atau genangan air yang
disebabkan oleh angin, mereka dapat bergerak di dalam air menurut kemauannya sendiri Nybakken, 1994.
Universitas Sumatera Utara
Ikan merupakan jasad multiseluler, sel-sel menyusun jaringan-jaringan dan selanjutnya membentuk kelompok kerja yang kompleks dan dengan strukutur
spesifik yang dikenal sebagai organ. Organ-organ tersebut memiliki spesifikasi dan menjalankan fungsi-fungsi seperti otak, otot, perut, hati, jantung dan ginjal.
Selain organ-organ yang serupa dengan hewan pada umumnya, beberapa orang memiliki fungsi yang sama misalnya insang yang berperan dalam pernafasan,
dijumpai pula organ spesifik yang tidak ada pada hewan yang hidup di darat yaitu gelembung renang odum, 1994.
Penyebaran ikan di perairan sangat ditentukan oleh faktor-faktor lingkungan yang dapat digolongkan menjadi empat macam, yaitu: faktor biotik, faktor abiotik,
faktor teknologi , dan kegiatan manusia. Faktor biotik yaitu faktor alam yang hidup atau jasad hidup, baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan dan faktor abiotik
yang mencakup faktor fisik dan kimia yaitu cahaya, suhu, arus, garam-garam mineral, angin, pH, oksigen terlarut, salinitas dan BOD. Sedangkan faktor
teknologi dan kegiatan manusia berupa hasil teknologi dan kegiatan – kegiatan lain baik yang sifatnya memperburuk lingkungan seperti pabrik yang membuang
limbahnya ke perairan maupun yang memperbaiki lingkungan seperti pelestarian daerah pesisir Rifai et al,.1984.
2.7 Akumulasi Logam dalam Jaringan
Proses akumulasi logam dalam jaringan terjadi setelah absorpsi logam dari air atau melalui pakan yang terkontaminasi. Seperti pada hewan darat logam
biasanya dibawah oleh sistem darah dan kemudian didistribuikan ke dalam jaringan. Tujuan utama untuk mengetahui proses bioakumulasi logam ini ialah
pengaruhnya terhadap nilai ekonomi, terutama dalam sistem perikanan komersial baik ikan air tawar maupun air laut. Sekitar tahun 1970-an, komisi pengawas
bahan makanan dan obat Amerika USFDA dan kanada CFDD menentukan batas maksimum konsentrasi Hg dalam produk perikanan yaitu 0,5 mgkg Hg
berat basah. Hal ini menyebabkan hasil perikanan di Amerika dan kanada pada saat itu tidak boleh dikonsumsi karena kandungannya melebihi batas terebut.
Universitas Sumatera Utara
Kerugian yang ditimbulkan dari sektor perikanan karena pemusnahan produk perikanan ini besar sekali. Proses biokumulasi logam dalam jaringan ikan cukup
bervariasi, bergantung pada jenis logam dan spesies ikan. Beberapa jenis logam terakumulasi lewat rantai pakan sehingga predator sebagai pemangsa ikan
mempunyai konsentrasi logam yang besar seperti tuna dan paus. Dalam dosis yang sama akumulasinya dalam jaringan berbeda-beda, tetapi akumulasi logam
tersebut ke dalam jaringan juga bergantung pada faktor lingkungan yaitu: suhu air, kadar garam, pH, dan bentuk senyawa logam yang terlarut dalam air Darmono,
2001
2.8 Pengaruh Toksisitas Logam pada Jaringan Ikan 2.8.1 Toksisitas Logam pada Insang Ikan