Pembuatan Instrumen Penelitian Instrumen Penelitian

3.1.5.3 Observasi

Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja dan bila responden tidak terlalu besar Sugiyono, 2013: 203. Penelitian ini untuk mengetahui perbandingan hasil belajar pada penerapan model PBL dan inquiry materi reaksi oksidasi-reduksi dengan lembar observasi afektif dan psikomotorik.

3.1.5.4 Prosedur Penelitian

3.1.5.4.1 Tahap Persiapan

Meliputi studi kepustakaan, pembuatan proposal, instrument penelitian, dan penentuan kelas yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian.

3.1.5.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan diawali dengan pelaksanaan pretest, kemudian melaksanakan masing-masing kelas eksperimen dengan pembelajaran model PBL dan inquiry. Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan oleh peneliti sendiri.

3.1.5.3 Tahap Akhir

Setelah dilaksanakan penelitian pembelajaran dengan 4 kali pertemuan pelaksanaan pertemuan pretest dan posttest dikedua kelas eksperimen tidak dimasukkan dalam RPP dengan model PBL dan inquiry pada kelas eksperimen, maka pada pertemuan 4 diadakan postest untuk menguji penguasaan materi pembelajaran. Kegiatan ini diakhiri dengan analisis data, dan penarikan kesimpulan untuk dilaporkan.

3.1.5.5 Instrumen Penelitian

3.1.5.5.1 Pembuatan Instrumen Penelitian

Sebuah instrumen yang valid apabila mampu mengukur tujuan yang diinginkan Arikunto, 2010: 211. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi redahnya tingkat validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang dimaksud Arikunto, 2010: 221. Suatu tes dikatakan reliabel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Reliabilitas menunjuk pada instrumen yang cukup dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Suatu tes yang sudah baik biasanya reliabel. Langkah-langkah dalam menyusun instrumen adalah sebagai berikut. a. Menentukan tujuan tes. Tujuan dari tes pada penelitian ini adalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami kompetensi dasar materi reaksi oksidasi-reduksi setelah diberi perlakuan yang berbeda. b. Menentukan ruang lingkup tes. Ruang lingkup tes ini berupa materi yang disampaikan dalam proses pembelajaran ini yaitu materi reaksi oksidasi-reduksi. c. Menentukan tipe soal. Tipe soal yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah soal objektif pilihan ganda. d. Membuat kisi-kisi soal. e. Melaksanakan uji coba tes. f. Menganalisis hasil uji coba, baik validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir tes. g. Menggunakan soal yang telah diperbaiki dalam tes. Selain faktor tersebut, instrumen juga berperan sangat penting dalam kemampuan belajar siswa. Instrumen yang digunakan harus baik sehingga dicobakan terlebih dahulu dengan melihat validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya seperti langkah f diatas. Terdapat 3 instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pengetahuan meliputi instrumen soal pretest dan posttes 2. Sikap meliputi instrumen penilaian dalam lembar observasi afektif yaitu: a. Percaya diri b. Komunikatif c. Kritis d. Demokratis e. Santun f. Antusiasme dan rasa ingin tahu g. Kerjasama h. Tanggung Jawab i. Toleransi j. Gotong Royong k. Spiritual l. Teliti m. Jujur n. Disiplin o. Damai 3. Keterampilan meliputi penilaian lembar observasi yaitu pada saat kegiatan presentasi berlangsung.

3.1.5.5.2 Uji Coba Instrumen

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA INOVATIF BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMEBELAJARAN KONSEP MATERI KIMIA REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI PADA SISWA SMA.

3 12 22

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI REAKSI REDOKS.

2 9 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA MATERI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI.

2 9 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERINGRASI INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI.

0 2 30

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING (CPBL) TERINTEGRASI BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI.

0 6 32

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) INOVATIF BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP MATERI KIMIA REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI PADA SISWA SMA.

0 1 21

Pengembanganmodul Kimia Sma/Ma Berbasis Pbl (Problem Based Learning) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Reaksi Oksidasi Reduksi Kelas X.

0 2 18

ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI KELAS X MAN 2 FILIAL PONTIANAK

0 0 8

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PERMAINAN MAHJONG CHEMISTRY TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI PADA SISWA KELAS X SMAN 2 LABUAPI

0 0 9

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI SISWA KELAS X MIA SMAN 8 MATARAM - Repository UNRAM

0 0 13