Skenario Kegiatan Belajar-Mengajar Inquiry

Langkah-langkah model pembelajaran Inquiry adalah sebagai berikut: Tabel 2.1. Tahap-tahap inquiry Tahap Inquiry Kemampuan 1. Merumuskan Masalah 1. Kesadaran terhadap masalah 2. Merumuskan masalah 2. Merumuskan jawaban sementara hipotesis 1. Menguji dan menggolongkan jenis data yang dapat diperoleh 2. Melihat dan merumuskan hubungan yang ada secara logis 3. Merumuskan hipotesis 3. Menguji jawaban tentatif 1. Merakit peristiwa a.Mengidentifikasikan peristiwa yang dibutuhkan b. mengumpulkan data c. mengevaluasi data 2. Menyusun data a. mentranslasikan data b. Menginterpretasikan data c. mengklasifikasikan 3. Analisis Data Melihat hubungan 4. Menarik Kesimpulan 1. Mencari pola dan makna hubungan 2. Merumuskan kesimpulan Gulo, 2014.

2.2.2.2 Skenario Kegiatan Belajar-Mengajar Inquiry

Sintaks Pada strategi inquiry, kegiatan belajar-mengajar diawali dengan menghadapkan siswa pada masalah yang merangsang. Hal ini dapat dilakukan dengan menyajikan presentasi verbal atau pengalaman nyata, atau bisa dirancang sendiri oleh guru. Munculnya reaksi mereka sangat tergantung pada bahan stimulasi yang dipresentasikan oleh guru. Bahan tersebut sebagai pendahuluan dari bahan pengajaran harus terkait dengan pengetahuan yang telah dimiliki oleh siswa. Selanjutnya, siswa diarahkan pada usaha supaya mereka mampu menganalisis, bekerja, dan melaporkan hasilnya. Akhirnya, siswa mengevaluasi sendiri penyelesaiannya dalam hubungannya dengan tujuan semula. Lingkaran ini berulang dengan sendirinya, walaupun dalam situasi lain atau dalam menghadapi masalah baru di luar penyelidikan mereka. Adapun pelaksanaan model Inquiry menurut Roestiah sebagai berikut: Guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke kelas. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan, kemudian mereka mempelajari, meneliti, atau membahas tugasnya didalam kelompok. Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan kemudian dibuat laporan yang tersusun dengan baik. Akhirnya hasil laporan kerja kelompok dilaporkan kesidang pleno, dan terjadilah diskusi secara luas. Dari sidang plenolah kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. Dan kesimpulan terakhir bila masih ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perl diperhatikan. Berdasarkan pelaksanaan metode Inquiry menurut Roestiyah diatas yaitu dengan pembagian kelompok yang mana pada setiap kelompok mendapat tugas masing-masing yang kemudian didiskusikan dan membuat kesimpulan yang berupa laporan. Pelaksanaan tersebut tentulah memiliki tujuan tertentu, menurut Roestiah bertujuan: Agar siswa terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam kelompok. Diharapkan juga siswa mampu mengemukakan pendapatnya.

2.2.2.3 Metode Pembelajaran Inquiry

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA INOVATIF BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING DALAM PEMEBELAJARAN KONSEP MATERI KIMIA REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI PADA SISWA SMA.

3 12 22

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI PADA MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA MATERI REAKSI REDOKS.

2 9 20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DENGAN MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KEMAMPUAN METAKOGNITIF DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA PADA MATERI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI.

2 9 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERINGRASI INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MADRASAH ALIYAH PADA MATERI REAKSI REDUKSI-OKSIDASI.

0 2 30

IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE PROBLEM BASED LEARNING (CPBL) TERINTEGRASI BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN MENUMBUHKEMBANGKAN KARAKTER SISWA PADA REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI.

0 6 32

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) INOVATIF BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KONSEP MATERI KIMIA REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI PADA SISWA SMA.

0 1 21

Pengembanganmodul Kimia Sma/Ma Berbasis Pbl (Problem Based Learning) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Reaksi Oksidasi Reduksi Kelas X.

0 2 18

ANALISIS KESIAPAN BELAJAR SISWA PADA MATERI REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI KELAS X MAN 2 FILIAL PONTIANAK

0 0 8

PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN PERMAINAN MAHJONG CHEMISTRY TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI PADA SISWA KELAS X SMAN 2 LABUAPI

0 0 9

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA MATERI REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI SISWA KELAS X MIA SMAN 8 MATARAM - Repository UNRAM

0 0 13