16
keluaran adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik danatau non fisik. Dengan membandingkan indikator
keluaran organisasi dapat menganalisis sejauh mana kegiatan terlaksana sesuai dengan rencana. Indikator keluaran hanya dapat menjadi landasan untuk menilai
kemajuan suatu kegiatan apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran-sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan baik dan terukur. Oleh karenanya indikator
keluaran harus sesuai dengan lingkup dan sifat kegiatan instansi. Hasil outcome adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah efek langsung. Indikator hasil adalah sesuatu manfaat yang diharapkan diperoleh dari keluaran. Tolok ukur ini
menggambarkan hasil nyata dari keluaran suatu kegiatan. Pada umumnya para pembuat kebijakan paling tertarik pada tolok ukur hasil dibandingkan dengan
tolok ukur lainnya. Namun untuk mengukur indikator hasil, informasi yang diperlukan seringkali tidak lengkap dan tidak mudah diperoleh. Oleh karenanya
setiap organisasi perlu mengkaji berbagai pendekatan untuk mengukur hasil dari keluaran suatu kegiatan.
2.1.3. Pertanggungjawaban Belanja
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Belanja merupakan kewajiban
pemerintah daerah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. Belanja digunakan untuk membiayai pembangunan daerah berupa pembangunan fisik dan
non fisik.
Universitas Sumatera Utara
17
Mekanisme pengeluaran belanja terjadi melalui penatausahaan keuangan daerah. Lingkup penatausahaan keuangan yang dilaksanakan pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah SKPD meliputi penerbitan diantaranya pengujian Surat Permintaan Pembayaran SPP dan penerbitan Surat Perintah Membayar SPM
baik Uang Persediaan UP, Ganti Uang GU, Tambahan Uang TU maupun Langsung LS, kemudian Bendahara Umum Daerah BUD pada Pemerintah
Daerah mengeluarkan Surat Perintah Pencairan Dana SP2D UPGUTULS sehingga Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD berupa Dinas, Badan atau
Kantor dapat melaksanakan kegiatan dan programnya sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
Mekanisme pembayaran melalui sistem : 1. Uang Persediaan UP adalah uang muka kerja yang bersifat pengisian
kembali revolving yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung.
2. Ganti Uang GU adalah permintaan pengganti uang persediaan yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran Iangsung.
3. Tambahan Uang TU adalah permintaan tambahan uang persediaan guna melaksanakan kegiatan SKPD yang bersifat mendesak dan tidak dapat
digunakan untuk pembayaran Iangsung. 4. Langsung LS adalah permintaan pembayaran Iangsung kepada pihak ketiga
atas dasar perjanjian kontrak kerja atau surat perintah kerja lainnya dan pembayaran gaji.
Mekanisme pembayaran melalui sistem uang persediaan UP, Ganti Uang GU, Tambahan Uang TU maupun Langsung LS tersebut harus didukung
Universitas Sumatera Utara
18
oleh pertanggungjawaban belanja yang memenuhi prinsip-prinsip dokumen belanja yang lengkap dan sah
menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Jo Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 59 Tahun 2007 Pasal 132 ayat 1, 2 dan 3 jelas- jelas disebutkan sebagai berikut:
1. Setiap pengeluaran belanja atas beban APBD harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah.
2. Bukti sebagaimana dimaksud pada ayat 1 harus mendapat pengesahan oleh pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab atas kebenaran
material yang timbul dari penggunaan bukti dimaksud. 3. Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban APBD tidak dapat dilakukan
sebelum rancangan peraturan daerah tentang APBD ditetapkan dan ditempatkan dalam lembaran daerah.
2.1.4. Audit Intern