29
4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
4.5.1. Variabel Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah, uraian teoritis dan hipotesis yang diajukan, variabel penelitian terdiri dari variabel terikat dependent variable dan
variabel bebas independent variable. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatvariabel dependen adalah „Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah LAKIP SKPD‟ sedangkan yang menjadi variabel bebasvariabel
independen adalah „Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja‟, „Pertanggungjawaban Belanja‟ dan „Audit Intern‟.
4.5.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Sugiyono 2007 mengatakan “definisi operasional memungkinkan sebuah konsep yang bersifat abstrak dijadikan suatu yang operasional sehingga
memudahkan penelitian dalam melakukan pengukuran”. Beberapa konsep dapat langsung dipecah dan ditemukan elemen-elemen perilaku yang dapat diukur,
tetapi banyak konsep yang tidak dapat langsung ditemukan elemen-elemen
perilakunya, tetapi lewat beberapa dimensi dulu.
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala interval. Menurut Erlina dan Mulyani 2007 “skala interval adalah skala pengukuran yang
menyatakan kategori, peringkat dan jarak konstruk yang diukur tetapi tidak
menggunakan angka nol sebagai titik awal perhitungan dan bukan angka absolut”.
Untuk memberikan gambaran yang jelas dan memudahkan pelaksanaan penelitian ini, maka perlu diberikan definisi operasional atas variabel-variabel
yang akan diteliti. Definisi operasional atas setiap variabel dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
30
1. Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP SKPD Y yang merupakan variabel dependen, adalah laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah yang memenuhi prinsip-prinsip pelaporan yang baik menurut LAN dan BPKP 2000. Variabel ini akan diukur berdasarkan
persepsi responden tentang meliputi yaitu relevan, akurat, handal, konsisten, dapat diperbandingkan, diverifikasiditelusuri, tepat waktu, dapat dimengerti,
dan mengikuti standar laporan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku.
2. Anggaran Berbasis Kinerja yang merupakan variabel independen, adalah anggaran yang disusun dengan menghubungkan output atau hasil apa yang
ingin dicapai, mengidentifikasi input, ouput, dan outcome yang dihasilkan dengan dilaksanakannya suatu aktivitas atau kegiatan menurut Peraturan
Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Variabel ini akan diukur berdasarkan persepsi responden
tentang anggaran yang disusun meliputi: 1 hubungan Rencana Kerja Pemerintah Daerah RKPD dengan Renja-SKPD, 2 hubungan antara Renja
SKPD dengan RKA-SKPD, 3 identifikasi input dari kegiatan,4 identifikasi output dari kegiatan dan 5 identifikasi outcome dari kegiatan.
3. Pertanggungjawaban Belanja X2 Pertanggungjawaban Belanja yang merupakan variabel independen, adalah
bukti-bukti pengeluaran atas pelaksanaan suatu kegiatan dan bukti pengeluaran
selain kegiatan
seperti pembayaran
gaji dapat
dipertanggungjawabkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Variabel ini
Universitas Sumatera Utara
31
akan diukur apakah bukti-bukti pengeluaran atas belanja telah memenuhi prinsip-prinsip yang lengkap dan sah.
4. Audit Intern X3 Audit Intern yang merupakan variabel independen, adalah pengawasan
terhadap penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah APIP dengan melakukan dengan melakukan
penilaian evaluasi atas bagian dari Akuntabilitas Instansi Pemerintah yaitu pelaporan kinerja. Variabel ini akan diukur berdasarkan persepsi responden
tentang pemenuhan pelaporan kinerja berupa LAKIP yang baik. Ringkasan definisi operasional dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Penelitian Definisi Operasional
Pengukuran Variabel Skala
Pengukuran Variabel Dependen
Kualitas LAKIP SKPD Y
laporan akuntabilitas
kinerja instansi
pemerintah yang
memenuhi prinsip-prinsip
pelaporan yang baik Relevan, akurat handal,
konsistendapat diperban- dingkan, verifikasi di-
telusuri, tepat
waktu, dapat dimengerti, dan
mengikuti standar
laporan yang ditetapkan sesuai dengan peraturan
Perundang-undangan Interval
Variabel Independen
Anggaran Berbasis Kinerja X1
Anggaran yang disusun dengan menghubungkan
output atau
hasil apa yang ingin dicapai, mengidentifikasi input, output
dan outcome yang dihasilkan dengan dilaksanakannya suatu
aktivitas atau kegiatan. Diukur
berdasarkan persepsi
responden tentang anggaran yang
disusun, meliputi: 1. Menghubungkan
antara Rencana Kerja Pemerintah
Daerah RKPD
dengan Renja-SKPD.
2. Menghubungkan antara Renja SKPD
dengan RKA-SKPD. 3. Mengidentifikasi
input dari kegiatan. 4. Mengidentifikasi
output dari kegiatan. 5. Mengidentifikasi
Interval
Universitas Sumatera Utara
32
Variabel Penelitian Definisi Operasional
Pengukuran Variabel Skala
Pengukuran
outcome dari kegiatan. Pertanggungjawaban
Belanja X2
Pertanggungjawaban atas bukti- bukti pengeluaran belanja atas
pelaksanaan suatu kegiatan dan dan bukan kegiatan
Diukur berdasarkan
persepsi responden tenta- ng seberapa jauh bukti-
bukti pengeluaran atas belanja telah memenuhi
prinsip-prinsip
yang lengkap dan sah, serta
dapat diuji kebenarannya secara formil dan materil
Interval
Audit Intern X3
pengawasan terhadap
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dilakukan oleh
Aparat Pengawas
Internal Pemerintah
APIP dengan
melakukan penilaian
atas evaluasi
bagian dari
Akuntabilitas Instansi
Pemerintah yaitu
pelaporan kinerja.
efektifitas pelaksanaan
audit intern
terhadap pemenuhan
pelaporan, penyajian
informasi kinerja, dan pemanfaatan
informasi kinerja. Interval
4.6. Model Analisis