Pengujian Hipotesis Pengujian Koefisien Determinasi R

36 heteroskedastisitas.

4.7.3. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas baik secara simultan maupun parsial terhadap variabel terikat. Teknik pertama yang digunakan dalam mengukur pengujian dilakukan dengan pengujian secara simultan dilakukan dengan uji F, dengan kriteria menggunakan α 5 di mana jika F-hitung dari F-tabel sebesar 3,275 dan tingkat signifikansi dari 0,05 maka pengaruh yang terjadi signifikan, maka hipotesis yang diajukan dapat diterima. Selanjutnya dilakukan pula penilaian terhadap setiap variabel bebas untuk mengetahui variabel bebas apa yang memberikan pengaruh paling signifikan. Teknik kedua yang digunakan dalam mengukur pengujian dilakukan dengan Pengujian ini dilakukan dengan uji t atau sering disebut uji parsial. Kriterianya adalah tingkat pengaruh yang signifikan juga didasarkan pada α 5 dengan ketentuan dimana jika t-hitung dari t-tabel sebesar 2,345 dan tingkat signifikansi dari 0,05 maka pengaruh yang terjadi signifikan, sebaliknya jika t- hitung dari t-tabel maka pengaruhnya tidak signifikan.

4.7.4. Pengujian Koefisien Determinasi R

2 Nilai R pada dasarnya mengukur seberapa besar hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Nilai R 2 maupun nilai adjusted R 2 merupakan koefisien determinasi yang menunjukkan seberapa jauh kemampuan variabel bebas yang ada dalam model menerangkan variasi varibel terikat yang ada. Jika nilai koefisien determinasi mendekati satu berarti variabel-variabel bebas Universitas Sumatera Utara 37 memberikan hampir seluruh informasi yang dibutuhkan untuk menerangkan variasi variabel terikat. Jika variabel bebas lebih dari satu, maka sebaiknya untuk melihat kemampuan variabel bebas menerangkan varibel terikat yang digunakan adalah nilai adjusted R 2 . Universitas Sumatera Utara 38

BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN

5.1. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan dengan cara menggali persepsi setiap pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas sehubungan dengan pengaruh penerapan anggaran berbasis kinerja, pertanggungjawaban belanja dan audit intern berpengaruh terhadap kualitas laporan akuntabilitas kinerja pemerintah LAKIP SKPD. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan melalui kuesioner dan dilakukan satu tahap, yaitu dengan cara mendistribusikan sebanyak 39 tiga puluh sembilan kuesioner kepada responden yang merupakan pimpinan SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas yaitu sebanyak 39 SKPD, yang terdiri dari 3 Sekretariat, 12 Dinas, 8 Badan, 1 Inspektorat, 1 RSU, 2 Kantor, dan 12 Kecamatan. Dari 39 enam puluh enam kuesioner yang dibagikan yang kembali adalah sebanyak 37 tiga puluh juta kuesioner dan yang cacat tidak ada. Sehingga kuesioner yang dapat digunakan dalam menganalisis data hanyalah sebanyak 37 tiga puluh tujuh kuesioner. Deskripsi distribusi kuesioner dapat dilihat pada Tabel 5.1. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

10 82 122

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 14

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH.

8 37 52

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014.

0 0 23

2012 cover lakip

0 0 1

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 1 29

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 5 12

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja, Pertanggungjawaban Belanja dan Audit Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas

0 0 13

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja, Pertanggungjawaban Belanja dan Audit Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA, PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA DAN AUDIT INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PADANG LAWAS

0 4 17