Deskripsi Lokasi Karakteristik Penelitian

39 Tabel 5.1. Distribusi Kuesioner No. Uraian Jumlah SKPD Sebar Kembali Tidak Baik Rusak Kembali 1 Sekretariat 3 3 2 1 2 Dinas 12 12 11 1 3 Badan 8 8 8 4 Inspektorat 1 1 1 5 Rumah Sakit Umum 1 1 1 6 Kantor 2 2 2 7 Kecamatan 12 12 12 Jumlah 39 39 37 2

5.1.1. Deskripsi Lokasi

Lokasi penelitian ini dilakukan pada jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas dengan jumlah 39 SKPD sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Kabupaten Padang Lawas dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembentukan Daerah Otonomi Kabupaten Padang Lawas dalam lingkungan Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten Padang Lawas merupakan kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Utara dengan posisi antara 00 57‟ 8” - 10 32‟ 56” Lintang Utara dan 990 25‟ 7” - 1000 11‟ 1” Bujur Timur dan berbatasan dengan 4 kabupaten tetangga yaitu: Kabupaten Padang Lawas Utara, Mandailing Natal, Rokan Hulu Provinsi Riau dan Pasaman Provinsi Sumatera Barat. Luas wilayah Kabupaten Padang Lawas adalah 3.842,74 km2 384,274 ha. Secara administrasi Pemerintahan Kabupaten Padang Lawas terdiri dari 12 kecamatan, 303 desa dan 1 kelurahan. Universitas Sumatera Utara 40

5.1.2. Karakteristik Penelitian

Berdasarkan data penelitian yang telah dikumpulkan, maka diperoleh data tentang demografi responden penelitian yang terdiri dari: 1 Tingkat pendidikan, 2 pangkat dan golongan, 3 lama bekerja dan 4 diklat yang diikuti. Tabel 5.2 sampai 5.5 menyajikan ringkasan demografi responden. Tabel 5.2. Tingkat Pendidikan Responden No. Tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase 1 SLTA 2 D3 2 5,40 3 S1 29 78,38 4 S2 6 16,22 5 S3 Jumlah 37 100,00 Tingkat pendidikan responden relatif tinggi, hal ini dapat dilihat bahwa hanya 2 orang saja atau 5,40 dari responden yang memiliki tingkat pendidikan D3, sedangkan sisanya sebanyak 29 orang atau 78,38 memiliki tingkat pendidikan S1 dan 6 orang atau 16,22 pada tingkat pendidikan S2. Tabel 5.3. PangkatGolongan Responden No. PangkatGolongan Frekuensi Persentase 1 Penata III 9 24,32 2 Pembina IV 28 75,68 Jumlah 37 100 Dari Tabel 5.3 di atas terlihat bahwa pangkatgolongan responden didominasi oleh golongan IV. Dari jumlah 37 responden sebanyak 28 orang atau 75,68 memiliki golongan IV dan sisanya sebanyak 9 orang atau 24,32 memiliki golongan III. Universitas Sumatera Utara 41 Tabel 5.4. Lama Bekerja Responden No. Lama Bekerja Tahun Frekuensi Persentase 1 – 5 1 2,70 2 6 – 10 2 5,40 3 11 – 15 0,00 4 16 – 20 9 24,32 5 21 keatas 25 67,57 Jumlah 37 100 Berdasarkan Tabel 5.4 di atas lama bekerja para responden didominasi oleh responden yang telah memiliki masa kerja lebih dari 20 tahun yaitu sebanyak 27 orang atau 43,55 sedangkan responden dengan masa kerja sampai dengan 10 tahun adalah responden yang terkecil dengan jumlah 2 orang atau 3,22. Tabel 5.5. KursusDiklatBimtek di Bidang Pengelolaan Keuangan No. KursusDiklatBimtek Frekuensi Persentase 1 Tidak Pernah 7 18,92 2 Minim Sekali 18 48,65 3 Pernah 8 21,62 4 Sering 3 8,11 5 Sangat Sering 1 2,70 Jumlah 37 100,00 Berdasarkan Tabel 5.5 di atas responden yang „pernah‟ mengikuti kursus diklatbimtek di bidang pengelolaan keuangan daerah adalah responden terbanyak dengan jumlah 18 orang atau 48,65 sedangkan responden yang „sangat sering‟ mengikuti kursusdiklatbimtek di bidang pengelolaan keuangan daerah adalah responden yang terkecil dengan jumlah 1 orang atau 2,70.

5.2. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

10 82 122

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH KABUPATEN MAGELANG.

0 3 14

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH.

8 37 52

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014.

0 0 23

2012 cover lakip

0 0 1

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 1 29

Pengaruh kebijakan Penyusunan Anggaran, Penerapan Anggaran dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Studi Kasus Pada Pemerintah Kabupaten Asahan)

0 5 12

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja, Pertanggungjawaban Belanja dan Audit Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas

0 0 13

Pengaruh Penerapan Anggaran Berbasis Kinerja, Pertanggungjawaban Belanja dan Audit Intern berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah (LAKIP)SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Padang Lawas

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA, PERTANGGUNGJAWABAN BELANJA DAN AUDIT INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PADANG LAWAS

0 4 17