Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Pemberdayaan Pemberdayaan Masyarakat dan Proses Pembangunan Sektor

52 pembentukan kelompok dan pembuatan konsep jaringan bersama, maupun modal usaha. Dalam Pogram ini pada akhirnya kelompok diharapkan dapat mengelola keuangan secara mandiri. Karena uang zakat yang telah disalurkan tidak boleh dikembalikan lagi ke PKPU melainkan dikelola sendiri oleh kelompok untuk kepentingan kelompok itu sendiri. Inilah yang disebut dengan pengelolaan zakat produktif.

4.2.3.1 Pengentasan Kemiskinan Melalui Program Pemberdayaan

Pemberdayaan yang dalam bahasa Inggris “empowerment” bermakna pemberian kekuasaan karena power bukan sekadar daya, tetapi juga kekuasaan, sehingga kata daya tidak saja bermakna mampu tetapi juga mempunyai kuasa. Pemberdayaan adalah “proses menjadi” bukan sebuah “proses instan”. Sebagai proses, pemberdayaan mempunyai tiga tahapan yaitu penyadaran, pengakapasitasan dan pendayaan. Hikmat menyatakan bahwa pemberdayaan masyarakat tidak hanya mengembangkan potensi ekonomi rakyat, tetapi juga peningkatan harkat martabat, rasa percaya diri dan harga dirinya, serta terpeliharanya budaya setempat Hikmat, 2001. Suharto berpendapat bahwa pemberdayaan adalah proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk Universitas Sumatera Utara 53 pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas kehidupannya Suharto, 2005.

4.2.3.2 Pemberdayaan Masyarakat dan Proses Pembangunan Sektor

Informal PKPU meyakini Masyarakat harus menjadi pelaku utama dalam pembangunan, ini merupakan prinsip pembangunan berpusat pada rakyat. Perlunya restrukturisasi dalam system pembangunan sosial pada tingkat mikro masyarakat lokal, mikro kelembagaan dan makro kebijakan untuk mendukung prinsip pembangunan yang berpihak pada rakyat Adimihardja dan Hikmat, 2003. Pemberdayaan masyarakat merupakan upaya mempersiapkan masyarakat seiring dengan upaya memperkuat kelembagaan masyarakat, agar mampu mewujudkan kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan. Menurut Hikmat, konsep pemberdayaan dalam wacana pembangunan masyarakat selalu dihubungkan dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan kerja dan keadilan. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang sekarang dalam kondisi tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan ketidak berdayaan Hikmat, 2001: 3. Arus migrasi desa-kota yang cukup besar tidak Universitas Sumatera Utara 54 semuanya terserap disektor industri modern dikota, karena keterbatasan sektor industri modern dan tidak semua migran memiliki skill atau kemampuan untuk masuk kesektor industry modern tersebut. Hal ini mengakibatkan para migran yang tidak dapat masuk kesektor industri modern lebih memilih sektor informal yang relatif mudah untuk dimasuki. Agar tetap dapat bertahan hidup survive, para migran yang tinggal dikota melakukan aktifitas-aktifitas informal baik yang sah dan tidak sah sebagai sumber mata pencaharian mereka. Hal tersebut dilakukan dengan pertimbangan daripada menjadi pengangguran yang tidak memiliki penghasilan atau memiliki penghasilan tetapi rendah dan tidak tetap. Beberapa jenis “pekerjaan” yang termasuk di dalam sektor informal, salah satunya adalah pedagang kaki lima, seperti warung nasi, penjual rokok, penjual Koran dan majalah, penjual makanan kecil dan minuman, dan lain-lainnya. Mereka dapat dijumpai di pinggir-pinggir jalan di pusat-pusat kota yang ramai akan pengunjung. Mereka menyediakan barang-barang kebutuhan bagi golongan ekonomi menengah ke bawah dengan harga yang dijangkau oleh golongan tersebut. Tetapi, tidak jarang mereka yang berasal dari golongan ekonomi atas juga ikut menyerbu sektor informal.

4.2.3.3 Pekerjaan Wanita di Bidang nafkah