39 c pengembangan usaha kelompok binaan sesudah mendapatkan
pendampingan C. Sosial ekonomi Anggota KSM, diukur dengan:
a pemenuhan kebutuhan pokok rumah tangga b pendidikan keluarga
c kesehatan Keluarga
2.9. Kerangka Pemikiran
Pendekatan PROSPEK dilandasi oleh kesadaran bahwa akar masalah kemiskinan dan kekurang berhasilan dalam pembangunan adalah akibat kondisi masyarakat yang
belum berdaya. Ketidak berdayaan tercermin dalam sikap masa bodoh, tidak perduli, tidak percaya diri, mengandalkan belas kasihan untuk mengatasi masalahnya, tidak
mandiri, serta memudarnya orientasi moral dan nilai-nilai kemaanusiaan dan prinsip- prinsip kemasyarakatan serta prinsip pembangunan berkelanjutan.
Pemahaman terhadap akar penyebab masalah kemiskinan tersebut memang sangat disadari sangatlah penting, karena program-program yang selama ini
dilakukan pemerintah seperti BLT, IDT, dinilai belum mengenai akar permasalahan kemiskinan, hal ini menyadarkan kita bahwa penangglangan kemisikinan yang
bersifat parsial, sektoral, dan charity, mengakibatkan salah sasaran, menciptakan benih-benih fragmentasi sosial, dan melemahkan modal sosial masyarakat gotong
royong, musyawarah, keswadayaan, dll. Melemahnya modal sosial pada gilirannya mendorong pergeseran perubahan perilaku masyarakat yang semakin jauh dari
Universitas Sumatera Utara
40 semangat kemandirian, kebersamaan dan kepedulian untuk mengatasi persoalannya
secara mandiri, bersama dan berkelanjutan, namun pendekatan yang hsnya bertumpu pada masyarakat melalui proses pembelajaran saja ternyata tidak cukup, diperlukan
prakarsa dan dukungan pelaku pembangunan lokal lainnya, seperti PemDa, pengusaha dan kelompok peduli lainnya LSM, profesional, dsb. Prakarsa dan
dukungan tersebut didorong melalui jalinan kemitraan antara masyarakat dengan para pelaku pembangunan termasuk Pemda untuk berkembangnya proses intereraksi
sebagai upaya untuk menciptakan gerakan bersama collective action, dalam penanggulangan kemiskinan dalam rangka mendorong kemandirian untuk
pengembangan lingkungan pemukiman yang berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
41
Bagan Kerangka Pemikiran
Universitas Sumatera Utara
42
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini adalah tipe penelitian deskriftif kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan secara tepat sifat – sifat suatu keadaan subjek atau objek. Penelitian
deskriftif dalam pelalsanaannya lebih terstruktur, sistematis dan terkontrol. Peneliti memulai dengan subjek yang jelas dan mengadakan penelitian atas populasi atau
sample dari subjek tersebutuntuk menggambarkan secara akurat Silalahi, 2009 :28 .
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan kecamatan Medan Amplas kota Medan. Pemilihan lokasi ini adalah karena kecamatan Medan Amplas merupakan salah satu lokasi yang
dijadikan sasaran Program dan masih berjalan sampai saat ini.
3.3. Populasi Penelitian
Populasi adalah keseluruhan unit analisis, yaitu objek yang akan diteliti Soehartono, 2008 : 57 . Populasi dari penelitian ini adalah anggota kelompok binaan
PKPU SUMUT KSM Amanah di kec. Medan amplas yang terdiri dari 10 anggota. Keseluruhan populasi penelitian diambil datanya untuk dianalisis.
Universitas Sumatera Utara