Keaktifan anak sekolah Kemampuan pembiayaan pendidikan anak

86 Makanan itu sangan penting demi kelangsungan hidup kita, makanan itu terdiri dari 4 sehat 5 sempurna. Berdasarkan data dari tabel diatas dapat diketahui tentang frekwensi pola makan keluarga responden, dari10 responden tidak ada satu responden pun yang frekwensi makanan dalam sehari 2 kali maupun 1 kali. Dengan demikian dapat disimpulkan, bahwa kebutuhan konsumsi telah sepenuhnya tercukupi dan tidak terdapat keluarga responden yang terkendala dalam hal pemenuhan kebutuhan pokok yaitu kemampuan menyediakan asupan makanan untuk setiap anggota keluarga.

5.2.5 Pendidikan Anak

5.2.5.1 Keaktifan anak sekolah

Distribusi jawaban responden tentang Jumlah anak yang aktif sekolah Tabel 5.29 No Jawaban Frekwensi Persen 100 1 2 3 Lebih dari 3 orang 1-3 orang Tidak ada 6 3 1 60,00 30,00 10,00 10 100 Sumber : data primer Pendidikan formal seseorang, khususnya pendidikan anak akan mempengaruhi kedudukan sebuah keluarga dalam masyarakat, sehingga dalam Universitas Sumatera Utara 87 mengidentifikasi status sosial suatu keluarga yang merupakan unit terkecil dalam masyarakat tidak cukup melihat tingkan pendidikan formal kepala keluarga tetapi juga tingkat pendidikan anggota keluarganya, termasuk anak. Dari data diatas dapat diketahui bahwa mayoritas responden sedang menyekolahkan anaknya. Responden sangat menginginkan anak - anaknya dapat mengecap bangku sekolah sesuai kemampuan yang mereka miliki dan tidak ingin anak hanya menamatkan sekolah dasar saja. Data diatas juga menunjukkan bahwa ada responden yang tidak sedang menyekolahkan anaknya karena alasan anak mereka belum cukup umur untuk duduk dibangku sekolah maupun belum punya anak.

5.2.5.2 Kemampuan pembiayaan pendidikan anak

Distribusi jawaban responden tentang Kemampuan untuk membiayai sekolah setelah mengikuti PROSPEK Tabel 5.30 No Jawaban Frekwensi Persen 100 1 2 3 Membantu Kurang begitu membantu Tidak membantu 6 3 - 60,00 30,00 00,00 9 100 Sumber : data primer Universitas Sumatera Utara 88 Berdasarkan data dari tabel diatas dapat diketahui bahwa kemampuan responden untuk membiayai sekolah setelah mengikuti PROSPEK, masih ada responden yang jawabannya kurang begitu membantu, bagi responden ini pendapatan sebelum dan sesudah datangnya PROSPEK tidak terlalu banyak, beda tipis saja sehingga untuk membiayai sekolah anak mereka kurang begitu membantu, ini juga dipengaruhi jumlah anak mereka yang aktif sekolah. Biaya sekolah sekarang kan mahal, sedangkan usaha suami saya hanya tukang bangunan, berapalah pendapatannya. Ya Alhamdulillah lah ada Prospek ini bisa membuka usaha, walaupun pendapatan dari usaha saya tidak banyak, kehidupan kami tidak seperti yang dulu. Bagi saya pendidikan anak itu bisa terpenuhi yaitu wajib belajar 9 tahun. Begitulah hasil wawancara yang dilakukan terhadap salah satu responden.

5.2.5.3 Kendala dalam Pendidikan Anak