khusus dari singkong yang tidak dimiliki oleh jenis tepung yang lainnya Rismayani, 2007.
Peluang ekspor komoditi gaplek cukup besar. Pada tahun 1982, permintaan gaplek dari Eropa mencapai 500.000 ton, tetapi jumlah itu baru dapat dipenuhi
sebanyak 150.000 ton pada tahun 1986 permintaan ini meningkat menjadi 825.000 ton. Sementara itu total ekspor singkong tahun 1984 sebesar 0,38 juta ton dan
meningkat menjadi 1,18 juta ton pada tahun 1989 melihat perkembangan permintaan yang begitu cepat, tentu peluang pasar saat ini makin terbuka lebar Danarti, 1999.
Di Afrika, singkong disiapkan untuk pangan manusia dengan berbagai cara: potongan ubi kering digiling untuk dijadikan tepung, diparut, dibuat tape, dipanggang
untuk menghasilkan gari, dan getuk adonan lengket yang dibuat dengan cara menumbuk ubi kayu rebuskukus. Tepung singkong pangkang adalah makanan
tradisional yang terkenal di brazil. Produk olahan lain adalah tapioka, keripik goreng, serupih yang di jemur dan bir.
Nilai utama singkong adalah karena nilai kalorinya yang tinggi : ubi segar mengandung 34-40 bahan kering, dan 90 dari padanya adalah karbohidrat
Vincent dan Yamaguci, 1998.
2.1.1. Kandungan Gizi Singkong
Singkong merupakan sumber karbohidrat yang terbesar dari pada biji bijian lainya, berdasarkan bobot segar singkong dapat menghasilkan 150 kkal100g bobot
segar dibandingkan dengan ubi jalar yang menghasilkan 115 kkal100g bobot segar. Dan berdasarkan hasil persatuan luas, singkong dapat bersaing dengan tanaman bijian
Universitas Sumatera Utara
dalam hal kalori dan efisiensi tenaga kerja. Singkong juga merupakan sumber vitamin C yang baik, mengandung 30-38 mg 100g bobot segar dan biasanya rendah
kandungan serat 1,4 dan lemaknya 0,3 Vincent, 1998.
Tabel 2.1. Kandungan Gizi Berbagai Macam Produk Singkong Dalam 100 gram Bahan
Zat gizi Gaplek
Singkong Tepung
singkong
Kalori k.kal Protein gr
Lemak gr Karbohidrat gr
Zat kapur gr Fosfor mg
Zat besi mg Vitamin A
Thiamin mg Vitamin B1 mg
Vitamin C 338
1,5 0,7
81,3 80
60 1,9
0,04 146,0
1,6 0,3
34,7 33
40
0,7 0.02
38 353
1.1 0,5
88,2 40
125 1
0.02
Sumber : Daftar Komposisi Makanan, Dep. Kes R.I 1964
2.1.2. Manfaat Singkong
Bagi sebagian besar masyarakat terutama diperkotaan, komoditi ini digunakan sebagai bahan pembuatan kue atau makanan selingan. Daun nya digunakan untuk
sayuran yang bergizi tinggi. Selain sebagai bahan makanan, singkong digunakan juga sebagai bahan pembuatan makanan ternak, industri tepung tapioka, tepung singkong
bahan baku pembuatan ethanol, dan gula cair Danarti, 1999. Disamping itu beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan senyawa
kimia yang terdapat dalam singkong sangat bermanfaat bagi kesehatan, antara lain: a.
Zat gizi pemberi energi atau zat gizi energitika
Universitas Sumatera Utara
Zat pemberi gizi terdiri dari karbohidrat, lemak dan protein. Ketiga zat ini dalam proses oksidasi di dalam tubuh menghasilkan energi dalam bentuk
panas. Tubuh akan mengubah panas menjadi energi gerak atau mekanis. Energi yang dihasilkan dinyatakan dalam satuan kalori. Energi ini diubah oleh
tubuh menjadi tenaga untuk aktivitas otot, b.
Zat gizi pembentuk sel jaringan tubuh atau plastika Zat gizi pembentuk sel jaringan tubuh terdiri dari protein, berbagai mineral,
dan air. Meskipun protein termasuk juga kelompok energitika, fungsi pokoknya adalah untuk membentuk sel jaringan tubuh.
c. Zat gizi pengatur fungsi dan reaksi biokimia di dalam tubuh atau zat gizi
stimulansia Zat gizi ini berupa berbagai macam vitamin. Fungsi vitamin mirip dengan
fungsi hormone. Perbedaannya, hormone dibuat di dalam tubuh, sedangkan vitamin harus diambil dari makanan.
2.2. Pati Singkong