Ekspresi COX-2 pada KNF Penghambat COX-2

mekanismenya adalah upregulasi tumor oleh agonis PPARγ. Secara keseluruhan ligan PPARγ agonis telah dinyatakan sebagai antikanker yang potensial dan dapat berfungsi sebagai dasar yang rasional dalam terapi beberapa tumor atau dalam kemopreventif. Data lain menunjukkan bahwa PPARγ bisa berperan sebagai gen supressor tumor Knauer, 2009; Schweitzer, 2009. Hubungan antara PPARγ dan COX-2 yang dijumpai diberbagai kanker pada manusia, t ermasuk kepala dan leher, dimana aktivitas PPARγ dapat menghambat ekspresi COX-2, mungkin melalui gangguan negative NF- κB danatau aktivitas AP1 Nikitakis, 2002.

2.2.3 Ekspresi COX-2 pada KNF

Sari 2004 melakukan penelitian tentang korelasi tingkat ekspresi cyclooxygenase-2 dan gambaran angiogenesis pada karsinoma nasofaring tak berdiferensiasi menyatakan bahwa terdapat korelasi positif sedang antara tingkat ekspresi COX-2 dengan angiogenesis pada KNF tak berdiferensiasi. Tan dan Putti 2005 melakukan penelitian untuk menilai ekspresi COX-2 pada KNF. Penelitiannya menunjukkan terdapat proporsi tinggi 60 dari 85 KNF yang mengekspresikan COX-2. Soo 2005 menemukan peningkatan ekspresi COX-2 pada 33 dari 42 spesimen KNF dengan menggunakan metode imunohistokimia. Mereka juga menemukan hubungan antara ekspresi COX-2 dan status ekspresi EGFR. Universitas Sumatera Utara

2.2.4 Penghambat COX-2

NSAID merupakan penghambat enzim cyclooxygenase, yang mengkatalisir metabolisme asam arkhidonat menjadi prostaglandin, prostasiklin dan tromboxan. Isoform cyclooxygenase-1 terekspresi secara tetap dalam jaringan yang berperan dalam berbagai fungsi fisiologis seperti sitoproteksi mukosa lambung dan regulasi agregrasi platelet. Inhibisi COX-1 dapat berperan terhadap efek samping yang biasa terjadi pada NSAID, seperti ulserasi lambung dan pendarahan gastrointestinal. Isoform cyclooxygenase-2 diinduksi oleh respon sitokin dan faktor-faktor pertumbuhan dan terekspresi dalam proses inflamasi, lesi premaligna adenoma kolon rectal dan kanker kolon. Inhibisi COX-2 tidak berhubungan dengan ulserasi lambung. Akan tetapi, efek jangka panjang COX-2 inhibitor selektif dibandingkan dengan NSAID tradisional masih belum dapat dipastikan. Bukti eksperimental menguatkan konsep bahwa efek kemopreventif NSAID mungkin disebabkan oleh efek dari inhibisi cyclooxygenase-2 Steinbach, 2000; Cormac, 2011. Universitas Sumatera Utara Khasiat suatu NSAID sangat ditentukan kemampuannya menghambat sintesis prostaglandin melalui hambatan aktivitas COX Lelo, 2004. Beberapa penelitian yang telah menggunakan penghambat COX-2 selektif dan penghambat COX non selektif diantaranya : NO NAMA OBAT PENYAKIT LAMA PEMBERIAN MINGGU PENULIS, TAHUN 1. Etoricoxib 30 mg Osteoarthritis 12-26 Bingham, 2007 2. Etoricoxib 60 mg Osteoarthritis 6 Gottesdiener, 2002 3. Etoricoxib 60 mg Osteoarthritis 14 Takemoto, 2008 4. Etoricoxib 90 mg Osteoarthritis 6 Gottesdiener, 2002 5. Etoricoxib 90 mg Rheumatoid arthritis 12 Collantes, 2002 6. Etoricoxib 120 mg Rheumatoid arthritis 12 Hunt, 2003 7. Celecoxib 200 mg Osteoarthiritis 12 Bingham, 2007 8. Celecoxib 400 mg Karsinoma nasofaring 2 Soo, 2006 9. Piroxicam 20 mg Osteoarthritis 4 Chang, 2001 10. Piroxicam 20 mg Osteoarthirits 4 Dequeker,1998 11. Piroxicam 20 mg Osteoarthritis 6 Linden, 1996 12. Piroxicam 20 mg Rheumatoid arthritis 10 Domljan, 1984 13. Piroxicam 40 mg Interstitial cystitis 8 Wammack, 2002 14. Meloxicam 3,75 mg Osteoarthritis 12 Yocum, 2000 15. Meloxicam 7,5 mg Osteoarthritis 4 Chang, 2001 16. Meloxicam 7,5 mg Rheumatoid arthritis 24 Wajtulewski, 1996 17. Meloxicam 15 mg Osteoarthritis 6 Linden, 1996 Tabel 2.1 Beberapa penghambat COX-2 selektif dan penghambat COX-2 non selektif Universitas Sumatera Utara a. Etoricoxib Etoricoxib merupakan penghambat COX-2 selektif yang dapat di jumpai di negara-negara Eropa, Amerika Latin dan Asia Pasifik. Efek etoricoxib dengan dosis yang direkomendasikan sebesar 60 mg sekali sehari sama dengan efek yang ditunjukkan oleh natrium diklofenak 50 mg tiga kali sehari. Bila dibandingkan dengan NSAID non selektif, etoricoxib menunjukkan perforasi, ulkus dan perdarahan lambung yang lebih sedikit Bingham, 2006; Chow, 2009 b. Piroxicam Piroxicam, penghambat cyclooxygenase non-selektif termasuk ke dalam golongan obat-obatan NSAID dan analgesik. Piroxicam diserap dengan baik setelah 30 menit pemberian secara oral. Bekerja sangat efektif untuk berbagai karakteristik nyeri dan proses inflamasi pada regimen dosis yang dianjurkan sebesar 20 mg sekali sehari atau 10 mg 2 kali sehari. Piroxicam dengan dosis 40 mg per hari telah terbukti efektif untuk nyeri akut Keles, 2010. Universitas Sumatera Utara

2.3 Kerangka Teori

Dokumen yang terkait

Ekspresi Cyclooxygenase-2 (COX-2) Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Dengan Pemberian Kemoradioterapi Konkuren

3 65 107

Efek Pemberian Kemoradioterapi Konkuren Terhadap Ekspresi Peroxisome Proliferatif Aktivator Reseptor Gamma (PPARγ) Pada Penderita Karsinoma Nasofaring di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 16

Efek Pemberian Kemoradioterapi Konkuren Terhadap Ekspresi Peroxisome Proliferatif Aktivator Reseptor Gamma (PPARγ) Pada Penderita Karsinoma Nasofaring di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 2

Efek Pemberian Kemoradioterapi Konkuren Terhadap Ekspresi Peroxisome Proliferatif Aktivator Reseptor Gamma (PPARγ) Pada Penderita Karsinoma Nasofaring di RSUP Haji Adam Malik Medan

1 1 4

Efek Pemberian Kemoradioterapi Konkuren Terhadap Ekspresi Peroxisome Proliferatif Aktivator Reseptor Gamma (PPARγ) Pada Penderita Karsinoma Nasofaring di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 1 18

Ekspresi Cyclooxygenase-2 (COX-2) Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Dengan Pemberian Kemoradioterapi Konkuren

0 0 33

Ekspresi Cyclooxygenase-2 (COX-2) Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Dengan Pemberian Kemoradioterapi Konkuren

0 0 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karsinoma Nasofaring - Ekspresi Cyclooxygenase-2 (COX-2) Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Dengan Pemberian Kemoradioterapi Konkuren

0 0 17

Ekspresi Cyclooxygenase-2 (COX-2) Pada Penderita Karsinoma Nasofaring Dengan Pemberian Kemoradioterapi Konkuren

0 0 16

Efek Penghambat COX-2 Selektif Atau Non Selektif Pada Kemoradioterapi Konkuren Terhadap Respon Klinis Dan Ekspresi Immunohistokimia Pada Karsinoma Nasofaring

0 0 46