Bank, agar karyawan tersebut dapat menjelaskan dengan baik dan benar untuk menumbuhkan  ketertarikan  nasabah  terhadap  produk  dan  jasa  yang
ditawarkan tersebut.
2.3 Pemasaran
Pemasaran  adalah  sebuah  proses  kemasyarakatan  di  mana  individu  dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan,  dan  secara  bebas  mempertukarkan  produk  dan  jasa  yang  bernilai dengan orang lain Kotler, 2009 : 5.
Secara  umum  pengertian  pemasaran  adalah  kegiatan  pemasaran  untuk menjalankan fungsi bisnis guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa.
melalui  proses  pertukaran  agar  dapat  memuaskan  konsumen  dan  mencapai  tujuan perusahaan.
2.4 Pemasaran Terintegrasi
Tugas  pemasaran  adalah  merencanakan  aktivitas-aktivitas  pemasaran  dan menbentuk  program  pemasaran  terintegrasi  penuh  untuk  menciptakan,  meng-
komunikasikan,  dan  menghantarkan  nilai  kepada  pelanggan.  Aktivitas  pemasaran muncul  dalam  semua  bentuk.  Menurut  McCarthy  dalam  Kotler,  2009  :  24
mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini sebagai sarana bauran pemasaran dari empat jenis yang luas, disebutnya empat P dari pemasaran : produk product, harga price,
tempat place, dan promosi promotion.
2.5 Perilaku Konsumen
Perilaku  konsumen  adalah  studi  bagaimana  individu,  kelompok,  dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan  bagaimana  barang,   jasa,  ide  atau
Universitas Sumatera Utara
atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka Kotler, 2009 :
166.
Sikap  dan  perilaku  konsumen  menjadi  penting  dan  perlu  dipahami  karena pertumbuhan dan perkembangan pasar yang pesat telah membuat pemasar untuk tidak
lagi  melakukan  pemasarannya  hanya  melalui  kontak  langsung  dengan  konsumen sehingga  perilaku  konsumen  semakin  sulit  untuk  dipahami  dan  dimengerti.  Para
pemasar harus peka untuk mengetahui kebutuhan konsumen dalam suatu lingkungan. Karena setiap konsumen memiliki butuhan, pendapat , sikap dan selera yang berbeda.
Faktor-faktor  yang  mempengaruhi  perilaku  konsumen  adalah  faktor kebudayaan,  faktor  sosial,  faktor  pribadi  dan  faktor  psikologi  Kotler,  2009  :  166.
Sebagian  faktor-faktor  tersebut  tidak  diperhatikan  namun  sebenarnya  harus diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor tersebut mempengaruhi
konsumen dalam mementukan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhannya.
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler dan Amstrong 2002 : 183 faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen  ada empat faktor yaitu, faktor budaya, sosial, faktor
pribadi dan faktor psikologi. Adapun Penjelasan dari ke empat faktor tersebut sebagai berikut :
2.6.1 Faktor Budaya
Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya  merupakan  penentu  keinginan  dan  perilaku  paling  dasar.  Anak-anak
yang  sedang  tumbuh  akan  mendapatkan  seperangkat  nilai,  persepsi, preferensi,  dan  perilaku  dari  keluarga  dan  lembaga-lembaga  penting  lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Contoh  pada  anak-anak  yang  dibesarkan  di  Amerika  Serikat  sangat terpengaruh  dengan  nilai-nilai  sebagai  berikut:  prestasi,  aktivitas,  efisiensi,
kemajuan,  kenikmatan  materi,  individualisme,  kebebasan,  humanisme,  dan berjiwa muda.
Masing-masing  sub-budaya  terdiri  dari  sejumlah  sub-budaya  yang  lebih menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti
kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis. Pada  dasaranya  dalam  sebuah  tatanan  kehidupan  dalam  bermasyarakat
terdapat  sebuah  tingkatan  strata  sosial.  Tingkatan  sosial  tersebut  dapat berbentuk  sebuah  sistem  kasta  yang  mencerminkan  sebuah  kelas  sosial  yang
relatif  homogen  dan  permanen  yang  tersusun  secara  hirarkis  dan  para anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak
hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.
2.6.2 Faktor Sosial
Selain  faktor  budaya,  perilaku  konsumen  di  pengaruhi  oleh  faktor  sosial, seperti  kelompok  acuan,  keluarga,  peran,  dan  status  sosial.  Kelompok  acuan
terdiri  dari  semua  kelompok  yang  memiliki  pengaruh  langsung  atau  tidak langsung  terhadap  sikap  atau  perilaku  orang  tersebut.  Keluarga  merupakan
organisasi  pembelian  konsumen  yang  paling  penting  dalam  masyarakat  dan para  anggota  keluarga  menjadi  kelompok  acuan  primer  yang  paling
berpengaruh.  Peran  dan  status  sosial  seseorang  menunjukkan  kedudukan orang  itu  setiap  kelompok  sosial  yang  ia  tempati.  Peran  meliputi  kegiatan
Universitas Sumatera Utara
yang  diharapkan  akan  dilakukan  oleh  seseorang.  Masing-masing  peran menghasilkan  status.  Dalam  faktor  ini  dibedakan  menjadi  Organisasi,
Kelompok Rujukan, Keluarga, dan Media. 2.6.3
Faktor Pribadi Faktor  pribadi  adalah  merupakan  karakteristik  pribadi  seperti  umur,  tahapan
daur  hidup,  pekerjaan,  profesi,  situasi  ekonomi,  gaya  hidup,  status  sosial, kepribadian  dan  konsep  diri  dari  konsumen  yang  mempengaruhi  keputusan
pembelian.  Konsumsi  seseorang  juga  dibentuk  oleh  tahapan  siklus  hidup keluarga. Profesi dan status sosial mempengaruhi keputusan konsumen untuk
membli  barang  atau  jasa  yang  ditawarkan.  Para  pemasar  berusaha mengidentifikasi  kelompok-kelompok  pekerja  yang  memiliki  minat  di  atas
rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Gaya hidup seseorang adalah pola hidup  di  dunia  yang  diekspresikan  oleh  kegiatan,  minat  dan  pendapat
seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang berinteraksi  dengan  lingkungan.  Gaya  hidup  juga  mencerminkan  sesuatu
dibalik kelas sosial seseorang. 2.6.4
Faktor Psikologi Pemilihan  barang  yang  dibeli  seseorang  lebih  lanjut  dipengaruhi  oleh  empat
faktor  psikologis,  yaitu  motivasi,  persepsi,  pengetahuan  serta  kepercayaan. Motivasi  merupakan  kebutuhan  yang  cukup  menekan  untuk  mengarahkan
seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Beberapa  kebutuhan  bersifat  biogenik,  kebutuhan  ini  timbul  dari  suatu
keadaan  fisiologis  tertentu,  seperti  rasa  lapar,  rasa  haus,  rasa  tidak  nyaman.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan  kebutuhan-kebutuhan  lain  bersifat  psikogenik  yaitu  kebutuhan yang  timbul  dari  keadaan  fisologis  tertentu,  seperti  kebutuhan  untuk  diakui,
kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Persepsi  didefinisikan sebagai proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan
informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.
2.7 Model Perilaku Konsumen