Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan

(1)

KEPUTUSAN NASABAH MEMBUKA

REKENING TAHAPAN XPRESI

PADA BCA MEDAN

GELADIKARYA

Oleh :

BRONO WIDIATMOKO

NIM : 10.7007052

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

PERSETUJUAN GELADIKARYA

Judul Geladikarya : FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KEPUTUSAN NASABAH MEMBUKA REKENING TAHAPAN XPRESI PADA BCA MEDAN

Nama : Brono Widiatmoko

NIM : 10.7007052

Program Studi : Magister Manajemen

Menyetujui : Medan, 22 April 2014

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng

Ketua

Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng

Anggota

Ketua Program Studi Direktur Sekolah Pascasarjana

Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc


(3)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Tahapan Xpresi merupakan produk simpanan pada BCA yang ditujukan

menjaring kaum muda untuk mulai terbiasa dengan transaksi perbankan. Dalam

perkembangannya, jumlah rekening Tahapan Xpresi BCA tidak mencapai target

yang ditetapkan yaitu hanya berkisar 15 % pada bulan Mei 2013. Tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh faktor budaya,

sosial, pribadi, psikologi dan presepsi stimuli pemasaran terhadap keputusan

nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan dan dari kelima

faktor tersebut variabel manakah yang paling berpengaruh.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei terhadap

135 responden untuk mengetahui perilaku nasabah dan pengambilan keputusan

nasabah untuk membuka rekening.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan koefisien korelasi

faktor persepsi stimuli pemasaran adalah faktor yang memiliki hubungan paling

kuat yaitu 0,647 dan dari koefisien determinasi sebesar 52,5 % keputusan nasabah

dipengaruhi oleh kelima faktor tersebut. Uji F menunjukkan secara simultan

kelima faktor berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dimana nilai

F hitung > F tabel ( 28,615 > 2,21) dan secara parsial variabel budaya dan stimuli

pemasaran memberikan pengaruh secara signifikan. Dengan demikian diambil

kesimpulan kelima faktor tersebut secara simultan dan secara parsial hanya faktor

budaya dan persepsi stimuli pemasaran yang berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan


(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa Geladikarya yang berjudul :

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN NASABAH

MEMBUKA REKENING TAHAPAN XPRESI PADA BCA MEDAN

Adalah benar hasil karya saya sendiri yang belum pernah dipublikasikan. Semua

sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas.

Medan, 22 April 2014

Yang Membuat Pernyataan

Brono Widiatmoko NIM : 10.7007052


(5)

RIWAYAT HIDUP

Brono Widiatmoko, SS, SE lahir di Surabaya, tanggal 14 Juni 1964, anak kedua

dari lima bersaudara dari orang tua pasangan Bapak Ir. R.G Soesilardjo (alm.) dan

ibu A. Koesmarlina (alm.). Penulis menikah dengan Ir. Risma Sondang Saragi

tahun 1994 dan dikaruniai dua orang anak bernama Maria Regina Widicahyaning

Intan dan Gabriel Widhimasdhinar.

Riwayat Pendidikan

1. 1971 - 1976 : SD. St. Yosep - Medan

2. 1977 - 1980 : SMP Budi Murni - Medan

3. 1980 – 1983 : SMA Cahaya – Medan

4. 1983 – 1990 : Fakultas Sastra, Jurusan Bahasa Inggeris , Universitas Sumatera Utara, Medan ( Tamat )

5. 1984 – 1991 : Fakultas Ekonomi – Jurusan Manajemen

Universitas Methodis Indonesia, Medan ( Tamat )

Riwayat Pekerjaan

1. 1990 - 1996 : Staf Analis Kredit di PT. BCA, Cabang Medan

2. 1996 - 2000 : Staf Urusan Sistim Informasi, di PT. BCA,

Kantor Wilayah V, Medan

3. 2000 - 2002 : Kepala Bagian Administasi Customer Service,

PT. BCA, Cabang Medan.

4. 2002 - 2002 : Wakil Pemimpin BCA Capem Bukit Barisan Medan

5. 2002 – 2004 : Kepala Bidang Operasional, di PT. BCA, Cabang Bukit Barisan Medan.


(6)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

rahmat dan karuni-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan geladikarya ini.

Geladikarya ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan menyelesaikan

program studi Magister Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas

Sumatera Utara dengan judul: “ Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan ”

Dalam menyelesaikan geladikarya ini penulis banyak memperoleh bantuan

baik pengajaran, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada

kesempatan kali ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

terlibat dalam penyelesaian geladikarya ini yaitu:

1. Bapak Prof. Dr. Erman Munir, M.Sc. selaku Direktur Sekolah

Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. Darwin Sitompul, M.Eng selaku Ketua Program Studi

Magister Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara,

dan Ketua Komisi Pembimbing.

3. Bapak Prof Dr. Ir. Sukaria Sinulingga, M. Eng selaku Anggota Komisi

Pembimbing.

4. Seluruh Guru Besar dan Dosen di Program Studi Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara.

5. Seluruh Staf Administrasi di Program Studi Magister Manajemen

Universitas Sumatera Utara.

6. Pimpinan dan staf PT. Bank Central Asia, Tbk cabang Medan dan Kanwil


(7)

7. Rekan-rekan Angkatan Eksekutif XVI Magister Manajemen, Universitas

Sumatera Utara.

8. Istriku Ir. Risma Sondang Saragi, dan kedua anakku Maria Regina

Widicahyaning Intan, dan Gabriel Widhimasdhinar, yang selalu menjadi

inspirasi, mendoakan dan memberi semangat tiada henti.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah

diberikan sehingga geladikarya ini dapat terselesaikan dengan baik. Saran dan

kritik yang diberikan dari semua pihak sangat berguna dalam penyusunan

geladikarya ini dan semoga bermanfaat bagi yang memerlukannya.

Medan, April 2014

Penulis,


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN GELADIKARYA ... i

RINGKASAN EKSEKUTIF ... ii

PERNYATAAN ... iii

RIWAYAT HIDUP ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

2.1 Pengertian dan Fungsi Bank ... ... 8

2.1.1 Penciptaan Uang ... ... 8

2.1.2 Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran ... 8

2.1.3 Penghimpun Dana Simpanan Masyarakat ... ... 9

2.1.4 Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional ... 9

2.1.5 Penyimpanan Barang-Barang Berharga ... ... 9

2.1.6 Menyalurkan Kredit ... ... 9

2.2 Jasa Bank ... 10

2.2.1 Pemasaran Internal ... 10

2.2.2 Pemasaran Eksternal ... 10

2.2.3 Pemasaran Interaktif ... 10

2.3 Pemasaran ... 11

2.4 Pemasaran Terintegrasi ... 11

2.5 Perilaku Konsumen ... 11

2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian ... 12


(9)

2.6.1 Faktor Budaya ... 12

2.6.2 Faktor Sosial ... 13

2.6.3 Faktor Pribadi ... 14

2.6.4 Faktor Psikologi ... 14

2.7 Model Perilaku Konsumen ... 15

2.8 Keputusan Pembeli ... 16

2.8.1 Pengenalan Masalah ... 17

2.8.2 Pencarian Informasi ... 17

2.8.3 Evaluasi Alternatif ... 17

2.8.4 Keputusan Membeli ... 17

2.8.5 Perilaku Pasca Pembelian ... 18

2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 21

3.1 Kerangka Konseptual ... 21

3.2 Hipotesis ... 22

3.2.1 Secara Simultan ... 22

3.2.2 Secara Parsial ... 23

BAB IV METODE PENELITIAN ... 25

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25

4.2 Jenis Penelitian ... 25

4.3 Jenis dan Sumber Data ... 26

4.3.1 Data Primer ... 26

4.3.2 Data Sekunder ... 26

4.4 Populasi dan Sampel ... 26

4.5 Teknik Pengumpulan Data ... 28

4.5.1 Kuesioner ... 28

4.5.2 Studi Dokumentasi ... 28

4.5.3 Instrumen Penelitian ... 28

4.6. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional ... 29

4.6.1 Variabel Dependen ... 29

4.6.2 Variabel Independen : Faktor Budaya ... 30

4.6.3 Variabel Independen : Faktor Sosial ... 30

4.6.4 Variabel Independen : Faktor Pribadi ... 31

4.6.5 Variabel Independen : Faktor Psikologi ... 32


(10)

4.7 Pengujian Instrumen ... 33

4.7.1 Uji Reliabilitas ... 33

4.7.2 Uji Validitas ... 34

4.8 Uji Asumsi Klasik ... 34

4.8.1 Uji Normalitas Data ... 34

4.8.2 Uji Multikolinearitas ... 35

4.8.3 Uji Heteroskediastitas ... 36

4.9 Analisa Data ... 36

4.9.1 Koefisien Korelasi (r) ... 36

4.9.2 Koefisien Determinasi ( Adj. R2) ... 37

4.9.3 Uji Signifikasi Parameter Individual ( Uji Statistik t) ... 37

4.9.4 Uji Signifikasi Simultan ( Uji Statistik F) ... 37

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 39

5.1 Pendirian Perusahaan ... 39

5.2 Struktur Organisasi ... 40

5.3 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan ... 40

5.3.1 Visi ... 41

5.3.2 Misi ... 41

5.3.3 Tata Nilai ... 41

5.4 Produk dan Layanan ... 42

5.4.1 Produk Simpanan ... 42

5.4.2 Kartu Kredit ... 42

5.4.3 Fasilitas Kredit ... 42

5.4.4 Layanan Transaksi Perbankan ... 43

5.4.5 Layanan Cash Management ... 44

5.4.6 Bank Garansi ... 44

5.4.7 Fasilitas Ekspor Impor ... 44

5.4.8 Fasilitas Valuta Asing ... 44

5.4.9 Perbankan Elektronik ... 45

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 46

6.1 Analisis ... 46

6.1.1 Deskripsi dan Obyek Penelitian ... 46

6.1.2 Uji Reliabilitas dan Uji Validitas ... 56


(11)

6.1.4 Koefisien Korelasi ... 64

6.1.5 Koefisien Determinasi (R2) ... 65

6.1.6 Uji Signifikansi Parameter Individul Uji t (Parsial) ... 67

6.1.7 Uji Signifikansi Simultan (uji F) ... 70

6.2 Pembahasan ... 70

6.2.1 Pembahasan ... 70

6.2.2 Perumusan Strategi ... 72

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ... 75

7.1 Kesimpulan ... 75

7.2 Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 78 LAMPIRAN

- Lampiran I – Kuisioner

- Lampiran II – Tabulasi Data N = 30 - Lampiran III – Tabulasi Data N = 135

- Lampiran IV – Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas - Lampiran V – Hasil Analisa Regresi Berganda


(12)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Rekening Tahapan Xpresi

Periode Januari 2012 sampai dengan Mei 2013 ... 4

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 25

Tabel 4.2 Instrumen Penelitian ... 29

Tabel 4.3 Interprestasi Koefisien Korelasi ………. 36

Tabel 6.1 Sampel dan Tingkat Pengembalian ………. 46

Tabel 6.2 Hasil Uji Realibilitas ... 57

Tabel 6.3 Hasil Uji Validitas ... 58

Tabel 6.4 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov ... 60

Tabel 6.5 Hasil Uji Multikolinearitas ... 63

Tabel 6.6 Hasil Koefisien Korelasi ... 66

Tabel 6.7 Hasil Koefisien Determinasi ... 67

Tabel 6.8 Hasil t (Parsial) ... 68

Tabel 6.9 Hasil Uji F (Simultan) ... 70


(13)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Rekening Tahapan Xpresi

Periode Januari 2012 - Mei 2013 ……….... 5

Gambar 1.2 Posisi vs ∆ Growth Rekening Tahapan Xpresi Periode 2012 – Mei 2012 ………..… 5

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen ( Kotler, 2009) ... 15

Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian ... 18

Gambar 2.3 Model Pengambilan Keputusan Konsumen ... 20

Gambar 3.1 Model Faktor-faktor yang mempengaruhi Keputusan Nasabah Membuka Rekening . ... 21

Gambar 3.2 Kerangka Konseptual ... 22

Gambar 5.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 40

Gambar 6.1 Grafik Histogram ... 61

Gambar 6.2 Grafik Normal Plot ... 62


(14)

RINGKASAN EKSEKUTIF

Tahapan Xpresi merupakan produk simpanan pada BCA yang ditujukan

menjaring kaum muda untuk mulai terbiasa dengan transaksi perbankan. Dalam

perkembangannya, jumlah rekening Tahapan Xpresi BCA tidak mencapai target

yang ditetapkan yaitu hanya berkisar 15 % pada bulan Mei 2013. Tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis seberapa besar pengaruh faktor budaya,

sosial, pribadi, psikologi dan presepsi stimuli pemasaran terhadap keputusan

nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan dan dari kelima

faktor tersebut variabel manakah yang paling berpengaruh.

Metode pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei terhadap

135 responden untuk mengetahui perilaku nasabah dan pengambilan keputusan

nasabah untuk membuka rekening.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan koefisien korelasi

faktor persepsi stimuli pemasaran adalah faktor yang memiliki hubungan paling

kuat yaitu 0,647 dan dari koefisien determinasi sebesar 52,5 % keputusan nasabah

dipengaruhi oleh kelima faktor tersebut. Uji F menunjukkan secara simultan

kelima faktor berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dimana nilai

F hitung > F tabel ( 28,615 > 2,21) dan secara parsial variabel budaya dan stimuli

pemasaran memberikan pengaruh secara signifikan. Dengan demikian diambil

kesimpulan kelima faktor tersebut secara simultan dan secara parsial hanya faktor

budaya dan persepsi stimuli pemasaran yang berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan


(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Industri perbankan saat ini berupaya untuk meningkatkan kepuasan nasabah

sehingga dapat menarik minat konsumen lebih banyak dan menjaga kesinambungan

jumlah nasabahnya. Bisnis inti BCA adalah perbankan transaksi dimana BCA selalu

berupaya untuk tetap menjadi yang terdepan. Pada tahun 2012, dana rekening

transaksi (giro dan tabungan) mencapai pertumbuhan yang tinggi dan tetap

memberikan kontribusi signifikan terhadap dana pihak ketiga BCA. Pertumbuhan ini

juga mencerminkan berkembangnya basis nasabah yang loyal dan semakin

terkoneksi. BCA terus memperkuat posisinya dengan melakukan investasi untuk

perluasan jaringan cabang, ATM maupun jaringan layanan transaksi elektronik

lainnya. BCA juga mengembangkan lebih lanjut sistem pembayaran untuk

memfasilitasi pertumbuhan perbankan transaksi di masa mendatang.

Prioritas utama BCA adalah tetap mempertahankan posisinya sebagai salah

satu institusi penyedia layanan transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia.

Layanan perbankan yang nyaman, aman, dan andal merupakan faktor penting dalam

membangun hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi BCA sebagai

bank transaksi. Sampai saat ini, BCA telah menjadi penyedia solusi finansial yang

berkualitas dan akan terus memelihara hubungan jangka panjang dengan para

nasabah, karyawan, dan seluruh pemangku kepentingan, dengan moto “Senantiasa di Sisi Anda”.


(16)

2

BCA menawarkan beragam layanan transaksi perbankan guna memenuhi

kebutuhan para nasabah. Berbagai nasabah, baik orang tua maupun remaja,

menikmati akses yang nyaman dan mudah melalui jaringan cabang, jaringan ATM,

maupun jaringan perbankan elektronik lainnya

Berkaitan dengan hal tersebut, BCA sebagai bank dengan sekala nasional,

membuat terobosan untuk mendongkrak minat para remaja dalam menabung. Guna

menumbuhkan budaya menabung di kalangan nasabah remaja dan regenerasi nasabah

BCA, maka diterbitkan produk tabungan khusus nasabah remaja yaitu Tahapan Xpresi

dan sejak bulan September 2011, Tahapan Xpresi diluncurkan di kota Medan.

Kalangan remaja yang sangat tidak asing lagi dengan gadget, social media dan selalu

update dengan trend yang terjadi, merupakan pasar potensial yang belum banyak

digarap oleh perbankan.

Tahapan Xpresi adalah produk simpanan untuk nasabah yang berjiwa muda.

Tahapan Xpresi ini mempunyai keunikan, karena produk simpanan ini menekankan

pada ekspresi anak muda yang penuh semangat, dinamis, kreatif dan trendy. Untuk

itu, Tahapan Xpresi menghadirkan keunikan berupa tampilan photo nasabah di kartu

(saat ini tampilan photo di kartu hanya ada di cabang-cabang tertentu) dengan gaya

sesuai dengan keinginan nasabah dan saat ini tersedia dalam 3 kategori desain, seperti

lifesyle, sport dan musik. Selain itu ada juga jenis kartu preprinted yang hanya

menampilkan desain anak muda yang ekspresif dengan kategori desain seperti musik

dan lifestyle. Di samping itu, produk simpanan ini diperuntukkan bagi nasabah yang

berjiwa muda tersebut praktis, karena dilengkapi dengan KlikBCA dan atau m-BCA


(17)

mengakses dan menggunakan fasilitas e-Banking BCA yang merupakan bagian dari

anak muda yang akrab dapam penggunaan internet. Secara rinci, berikut beberapa

keunggulan Tahapan Xpresi sebagai berikut :

 Komunitas Tahapan Xpresi diwadahi dalam sebuah forum online di

www.xpress2exist.com dan diharapkan dapat menciptakan komunitas yang

kuat karena bermanfaat.

 Setoran awal yang ringan dari Tahapan Xpresi, hanya dengan Rp 50.000,-  Lebih praktis, tanpa buku tabungan, cek saldo, mutasi atau transaksi cukup

dengan e-BankingBCA.

 Kartu Paspor Xpresi penuh gaya dan rancangan yang trendi. Di beberapa cabang BCA tertentu, desain kartu dapat juga dilengkapi dengan photo.

Memiliki fungsi yang sama dengan Paspor BCA: ada Debit BCA dan Tunai

BCA.

 Kartu Paspor Xpresi tetap terdepan dan langsung dapat fasilitas KlikBCA dan

m-BCA, selanjutnya bisa memakai e-Banking BCA seperti: BCA Mobile, SMS

Top Up atau SMS BCA.

 Tahapan Xpresi dapat juga berfungsi untuk melakukan pembayaran di

merchant berlogo Debit BCA. Selain sistem pembayaran yang mudah di kasir,

juga bisa digunakan untuk menarik dana di ribuan ATM BCA, merchant

berlogo Tunai BCA, ATM Prima, dan ATM jaringan Cirrus di seluruh dunia.

 Bagi anak muda yang gaul, main game online, Forum Jual-Beli Kaskus dan

e-Commerce seperti di www.blibli.com sudah menjadi bagian dari keseharian.


(18)

4

Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Rekening Tahapan Xpresi periode Januari 2012 sampai dengan Mei 2013

Jumlah Rekening Target

Posisi ∆ Growth Bulan % Pencapaian

Januari 2012 50 50 417 12

Pebruari 2012 92 42 417 22

Maret 2012 96 4 417 23

April 2012 104 8 417 25

Mei 2012 115 11 417 28

Juni 2012 114 (1) 417 27

Juli 2012 117 3 417 28

Agustus 2012 118 1 417 28

September 2012 101 (17) 417 24

Oktober 2012 98 (3) 417 24

November 2012 94 (4) 417 23

Desember 2012 96 2 417 23

Januari 2012 96 0 583 16

Pebruari 2012 95 (1) 583 16

Maret 2012 93 (2) 583 16

April 2012 92 (1) 583 16

Mei 2012 90 (2) 583 15

Dalam perkembangannya, jumlah rekening Tahapan Xpresi di BCA Medan

tidak begitu menggembirakan, di mana target pencapaian jumlah rekening Tahapan

Xpresi masih sangat rendah jika dibandingkan dengan target yang ditetapkan. Target

jumlah rekening Tahapan Xpresi 2012 untuk BCA Medan adalah berkisar 5.000

rekening atau berkisar 417 rekening per bulan dan terdapat kenaikan target pada

2013 menjadi 7.000 rekening atau berkisar 583 rekening per bulan. Sedangkan


(19)

(40) (20) 20 40 60 80 100 120 140

Posisi ∆ Growth

Tahapan Xpresi di BCA Medan per Mei 2013 adalah sebesar 90 rekening atau 15 %

dari target per bulan yang ditetapkan. Perkembangan pertumbuhan jumlah rekening

Tahapan Xpresi di BCA Medan periode Januari 2012 sampai dengan Mei 2013 :

Gambar 1.2 Posisi vs ∆ Growth Rekening Tahapan Xpresi

Gambar 1.1 Perkembangan Posisi Jumlah


(20)

6

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan

dicari pemecahannya melalui penelitian ini adalah rendahnya pencapaian jumlah

rekening Tahapan Xpresi atau jumlah nasabah yang membuka rekening Tahapan

Xpresi pada BCA Medan terhadap target yang ditetapkan. Sehubungan dengan

masalah di atas, beberapa pertanyaan yang perlu dicari jawabannya adalah :

1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi keputusan nasabah untuk membuka

rekening Tahapan Xpresi ?

2. Kebijakan dan strategi apa saja yang dapat digunakan untuk memasarkan

produk Tahapan Xpresi ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarakan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan

jumlah rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dan harapan atas penelitian ini agar dapat berguna bagi :

1. BCA Medan

Memberikan kontribusi dan masukan bagi manajemen BCA dalam

mengambil kebijakan untuk meningkatkan jumlah rekening Tahapan

Xpresi serta sebagai bahan informasi dalam menyusun strategi pemasaran

selanjutnya.

2. Program Studi Magister Manajemen Universitas Sumatera Utara


(21)

pengukuran untuk faktor-faktor yang saling mempengaruhi.

3. Peneliti

Guna menambah wawasan dan pengetahuan bagi para peneliti khususnya

dalam melakukan tugas-tugas penelitian selanjutnya.

1.5 Batasan dan Ruang Lingkup Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini maka ruang lingkup dan batas penelitian ini adalah faktor–faktor yang mempengaruhi nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi yaitu faktor budaya,

faktor sosial, faktor pribadi, faktor psikologi dan faktor persepsi stimuli pemasaran.

Pada penelitian ini, respondennya adalah nasabah yang hadir dan melakukan transaksi


(22)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian dan Fungsi Bank

Secara umum Bank dapat didefinisikan sebagai institusi keuangan yang

berorientasi laba dan untuk mendapatkannya Bank melaksanakan fungsi intermediasi.

Pengertian Bank umum menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 adalah “Bank Umum adalah Bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran.“ Fungsi dan peran Bank umum adalah sebagai berikut :

2.1.1 Penciptaan uang

Uang yang diciptakan Bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran

lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan Bank umum

menciptakan uang giral menyebabkan possisi dan fungsinya dalam

pelaksanaan kebijakan moneter

2.1.2 Mendukung Kelancaran Mekanisme Pembayaran

Fungsi lain dari Bank umum adalah mendukung kelancaran mekanisme

pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan

Bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran.

Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, kiriman uang, penerimaan

setoran tunai, pemindahbukuan dan setoran giral antar Bank (kliring). Di


(23)

telepon, pembayaran gaji pegawai (pay-roll) dengan menggunakan sistem

pembayaran dengan tunai, auto-debet rekening, debet kartu kredit (Credit

Card) dan sistem pembayaran elektronik (ATM, Internet Banking, Mobile

Banking).

2.1.3 Penghimpunan Dana Simpanan Masyarakat

Sumber dana utama dari Bank adalah simpanan pihak ke tiga seperti tabungan

giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, dan atau bentuk lainnya yang

dapat dipersamakan dengan itu.

2.1.4 Mendukung Kelancaran Transaksi Internasional

Bank umum juga memiliki peran untuk peneyelesaian transaksi antar negara

dan memudahkan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi

barang/jasa maupun transaksi modal antara lain inward dan outward

remittance, penerbitan letter of credit dan penukaran valuta asing.

2.1.5 Penyimpanan Barang-Barang Berharga

Bank juga menyediakan fasilitas untuk penyimpan barang-barang berharga

yang seperti perhiasan, uang, dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja

disediakan oleh Bank untuk disewa (safe deposit box).

2.1.6 Menyalurkan Kredit

Kemampuan Bank umum menghimpun dana harus diimbangi dengan

penyaluran dana kepada pihak-pihak yang membutuhkan, melalui penyaluran

kredit. Sebelum kredit dikucurkan Bank terlebih dulu menilai kelayakan kredit

yang diajukan oleh nasabah. Besar kecilnya suku bunga kredit sangat


(24)

10

adalah berasal dari selisih bunga kredit dengan bunga simpanan.

2.2 Jasa Bank

Dalam memasarkan produk dan jasa Bank, maka Bank berusaha untuk

menjaga loyalitas nasabah dengan cara meningkatkan solution index untuk

memuaskan nasabah agar tidak beralih ke Bank pesaing. Dalam konsep pemasaran

Bank terdapat tiga aspek kegiatan pemasaran, yaitu meliputi berbagai kegiatan

pemasaran di mana satu dan yang lainnya saling berinteraksi secara optimal. Ketiga

aspek yang tersebut :

2.2.1 Pemasaran Internal

Proses kegiatan pemasaran bukan merupakan tugas dan tanggung jawab

karyawan yang langsung melakukan penjualan dan pemasaran seperti

Customer Service Officer, Account Officer, dan Kepala Cabang saja

melainkan juga segenap karyawan. Oleh sebab itu, sosialisasi terhadap produk

dan jasa yang ditawarkan Bank multak perlu dilakukan untuk meningkatkan

kualitas pemasaran Bank.

2.2.2 Pemasaran Ekstenal

Pemasaran eksternal adalah hubungan antara Customer Service Officer dengan

nasabah di mana fungsi cross-selling dan mengali kebutuhan nasabah adalah

bagian yang tidak terpisahkan dari fungsi Customer Service Officer dalam

memasarkan produk dan jasa Bank.

2.2.3 Pemasaran Interaktif

Pemasaran interaktif adalah hubungan antara karyawan dan nasabah. Dalam


(25)

Bank, agar karyawan tersebut dapat menjelaskan dengan baik dan benar untuk

menumbuhkan ketertarikan nasabah terhadap produk dan jasa yang

ditawarkan tersebut.

2.3 Pemasaran

Pemasaran adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai

dengan orang lain (Kotler, 2009 : 5).

Secara umum pengertian pemasaran adalah kegiatan pemasaran untuk

menjalankan fungsi bisnis guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang atau jasa.

melalui proses pertukaran agar dapat memuaskan konsumen dan mencapai tujuan

perusahaan.

2.4 Pemasaran Terintegrasi

Tugas pemasaran adalah merencanakan aktivitas-aktivitas pemasaran dan

menbentuk program pemasaran terintegrasi penuh untuk menciptakan,

meng-komunikasikan, dan menghantarkan nilai kepada pelanggan. Aktivitas pemasaran

muncul dalam semua bentuk. Menurut McCarthy (dalam Kotler, 2009 : 24)

mengklasifikasikan aktivitas-aktivitas ini sebagai sarana bauran pemasaran dari empat

jenis yang luas, disebutnya empat P dari pemasaran : produk (product), harga (price),

tempat (place), dan promosi (promotion).

2.5 Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok, dan


(26)

12

atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler, 2009 :

166).

Sikap dan perilaku konsumen menjadi penting dan perlu dipahami karena

pertumbuhan dan perkembangan pasar yang pesat telah membuat pemasar untuk tidak

lagi melakukan pemasarannya hanya melalui kontak langsung dengan konsumen

sehingga perilaku konsumen semakin sulit untuk dipahami dan dimengerti. Para

pemasar harus peka untuk mengetahui kebutuhan konsumen dalam suatu lingkungan.

Karena setiap konsumen memiliki butuhan, pendapat , sikap dan selera yang berbeda.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah faktor

kebudayaan, faktor sosial, faktor pribadi dan faktor psikologi (Kotler, 2009 : 166).

Sebagian faktor-faktor tersebut tidak diperhatikan namun sebenarnya harus

diperhitungkan untuk mengetahui seberapa jauh faktor-faktor tersebut mempengaruhi

konsumen dalam mementukan produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhannya.

2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Proses Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2002 : 183) faktor-faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen ada empat faktor yaitu, faktor budaya, sosial, faktor

pribadi dan faktor psikologi. Adapun Penjelasan dari ke empat faktor tersebut sebagai

berikut :

2.6.1 Faktor Budaya

Budaya, sub-budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian.

Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku paling dasar. Anak-anak

yang sedang tumbuh akan mendapatkan seperangkat nilai, persepsi,


(27)

Contoh pada anak-anak yang dibesarkan di Amerika Serikat sangat

terpengaruh dengan nilai-nilai sebagai berikut: prestasi, aktivitas, efisiensi,

kemajuan, kenikmatan materi, individualisme, kebebasan, humanisme, dan

berjiwa muda.

Masing-masing sub-budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih

menampakkan identifikasi dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya seperti

kebangsaan, agama, kelompok, ras, dan wilayah geografis.

Pada dasaranya dalam sebuah tatanan kehidupan dalam bermasyarakat

terdapat sebuah tingkatan (strata) sosial. Tingkatan sosial tersebut dapat

berbentuk sebuah sistem kasta yang mencerminkan sebuah kelas sosial yang

relatif homogen dan permanen yang tersusun secara hirarkis dan para

anggotanya menganut nilai, minat dan perilaku yang serupa. Kelas sosial tidak

hanya mencerminkan penghasilan, tetapi juga indikator lain seperti pekerjaan,

pendidikan, perilaku dalam berbusana, cara bicara, rekreasi dan lain-lainya.

2.6.2 Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor sosial,

seperti kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan

terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak

langsung terhadap sikap atau perilaku orang tersebut. Keluarga merupakan

organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan

para anggota keluarga menjadi kelompok acuan primer yang paling

berpengaruh. Peran dan status sosial seseorang menunjukkan kedudukan


(28)

14

yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran

menghasilkan status. Dalam faktor ini dibedakan menjadi Organisasi,

Kelompok Rujukan, Keluarga, dan Media.

2.6.3 Faktor Pribadi

Faktor pribadi adalah merupakan karakteristik pribadi seperti umur, tahapan

daur hidup, pekerjaan, profesi, situasi ekonomi, gaya hidup, status sosial,

kepribadian dan konsep diri dari konsumen yang mempengaruhi keputusan

pembelian. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup

keluarga. Profesi dan status sosial mempengaruhi keputusan konsumen untuk

membli barang atau jasa yang ditawarkan. Para pemasar berusaha

mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja yang memiliki minat di atas

rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu. Gaya hidup seseorang adalah pola

hidup di dunia yang diekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat

seseorang. Gaya hidup menggambarkan “seseorang secara keseluruhan” yang

berinteraksi dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencerminkan sesuatu

dibalik kelas sosial seseorang.

2.6.4 Faktor Psikologi

Pemilihan barang yang dibeli seseorang lebih lanjut dipengaruhi oleh empat

faktor psikologis, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta kepercayaan.

Motivasi merupakan kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan

seseorang mencari cara untuk memuaskan kebutuhan tersebut.

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu


(29)

Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik yaitu kebutuhan

yang timbul dari keadaan fisologis tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui,

kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima. Persepsi didefinisikan sebagai

proses dimana seseorang memilih, mengorganisasikan, mengartikan masukan

informasi untuk menciptakan suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

2.7 Model Perilaku Konsumen

Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (2009 : 178)

menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh

karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan (stimuli) perusahaan yang

mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel-variabel diatas saling

mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan

pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur,

waktu pembelian, jumlah pembelian. Model perilaku konsumen adalah sebagai

berikut :


(30)

16

Dari model perilaku konsumen tersebut, dapat dilihat terdapat rangsangan

(stimuli) pemasaran dan rangsangan (stimuli) lingkungan merupakan stimuli variabel,

sedangkan psikologi konsumen, karateristik konsumen dan proses keputusan pembeli

merupakan variabel perantara, dan keputusan pembelian merupakan variabel respon.

Sedangkan Schiffman dan Kanuk (2008 : 493) merancang model pengambilan

keputusan konsumen atas tiga bagian utama yaitu bagian Masukan, Proses dan

Keluaran seperti pada Gambar 2.3 Model Pengambilan Keputusan Konsumen.

Pada bagian masukan, dijelaskan bahwa dampak kumulatif dari setiap usaha

pemasaran, pengaruh keluarga, teman dan perilaku masyarakat merupakan masukan

yang mempengaruhi produk atau jasa yang akan dibeli oleh konsumen.

Pada bagian atau tahapan proses, adalah menunjukan cara konsumen

mengambil keputusan dalam memutuskan untuk membeli. Dalam hal ini terdiri dari

dua bagian yaitu psikologi dan proses pengambilan keputusan pembelian yang terdiri

dari tahap pengenalan kebutuhan, penelitian sebelum membeli dan penilaian berbagai

alternatif.

Bagian selanjutnya adalah keluaran, di mana terdapat dua jenis kegiatan

setelah pengambilan keputusan yang memiliki hubungan yaitu perilaku pembeli dan

evaluasi setelah membeli.

2.8 Keputusan Pembelian

Menurut Kolter (2009 : 184) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan

kejadian sebagai berikut : pengenalan masalah kebutuhan, pencarian informasi,

evaluasi altenatif, keputusan pembelian, dan perilaku pasca-pembelian. Proses


(31)

2.8.1 Pengenalan Masalah

Proses pembelian diawali pada saat pembeli menyadari akan adanya masalah

kebutuhan dalam dirinya. Kebutuhan disebabkan oleh rangsangan dari dalam

diri individu dan kebutuhan dasar sesorang seperti rasa haus, lapar dan

sebagainya.

2.8.2 Pencarian Informasi

Secara normal seseorang yang mulai timbul minatnya akan sesuatu barang

atau jasa akan terdorong untuk mencari informasi mengenai barang atau jasa

yang dibutuhkannya. Informasi yang dibutuhakn perserti produk, merek, tipe,

manfaat, keunggulan, harga dan layanan purna jual. Pencarian tersebut dapat

dilakukan secara aktif maupun pasip berupa informasi dari lingkungan

sekitarnya.

2.8.3 Evaluasi Alternatif

Setelah konsumen mendapat informasi yang cukup, dalam proses pembelian

seorang konsumen akan menggali informasi yang lebih dalam seperti

perbandingan antara merek, harga, bentuk, tipe barang subsitusi dan

sebagainya sebagai rangkaian dari proses pengambilan keputusan untuk

membeli. Sebagian model dari proses evaluasi konsumen bersifat kognitif

yaitu konsumen akan menentukan produk yang dipilih berdasarkan

pertimbangan yang sadar dan rasional.

2.8.4 Keputusan Membeli

Konsumen membentuk preperensi sendiri terhadap produk atau jasa yang


(32)

18

jasa secara bertingkat sesuai dengan preperensinya. Konsumen membentuk

tujuan pembelian berdasarkan faktor-faktor seperti, faktor budaya, sosial,

harga yang diharapkan.

2.8.5 Perilaku Pasca Pembelian

Setelah melakukan pembelian, konsumen akan mengalami memasuki tahapan

kepuasan atau ketidapuasan. Tugas pemasar tidak berakhir begitu saja ketika

produk dibeli. Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,

tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian. Kepuasan

pembeli merupakan fungsi dari seberapa dekat harapan pembeli atas produk

dengan kinerja yang dipikirkan pembeli atas produk tersebut. Jika kinerja

produk lebih rendah daripada harapan, pembeli akan kecewa. Sebaliknya, jika

kinerja produk lebih tinggi dibandingkan harapan konsumen maka pembeli

akan merasa puas.

Gambar 2.2 Proses Keputusan Pembelian

2.9 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut :

1. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Permintaan Kredit

pada PT Bank Tabungan Negara cabang Medan, yang diteliti oleh Ganjang


(33)

pengaruh faktor tingkat suku bunga, dan pelayanan nasabah dalam

mempengaruhi dan menentukan keputusan

permintaan KPR pada PT Bank Tabungan Negara. Metode analisa yang

digunakan adalah Analisa Regresi Berganda.

2. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Nasabah

( (Studi Kasus pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk di Kota Semarang),

yang dilakukan oleh FX. Ario Bagus Senoaji, SE. Tujuan penelitian mengukur

tingkat kepuasan pelanggan yang merupakan hal yang penting bagi

perusahaan, dalam hal ini industri perbankan untuk tetap dapat mencapai

kesuksesan dalam dunia bisnis yang makin kompetitif. Kualitas layanan dan

pencapaian nilai pelanggan merupakan variable yang penting guna

meningkatkan kepuasan pelanggan. Penelitian ini menunjukkan bahwa ada

pengaruh positif dari kualitas layanan dan pencapaian nilai konsumen

terhadap kepuasan pelanggan.

3. Analisis Faktor-Faktor Yang Dipertimbangkan Pada Saat Membuka Tabungan

Anak (Studi Kasus pada Tabungan BRI Janio). Penelitian ini dilakukan oleh

Isnugrahanti Dwita Pratiwi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

strategi yang digunakan oleh BRI dan Tabungan BRI Junio serta

mengidentifikasi faktor-faktor yang paling dipertimbangkan oleh nasabah

pada saat membuka Tabungan BRI Junio. Tahapan prosedur yang dilakukan

meliputi analisa deskriptif melalui Uji Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan

Bartlett’s Test, Extraction dan Rotation. Hasil penelitian menunjukkan


(34)

20

membuka rekening Tabungan BRI Junio yaitu Lokasi Kantor Cabang (Branch

Location), Pengaruh Orang Lain (People Influence), Layanan ATM (ATM

Service), Promosi Pemasaran (Marketing Promotion), Daya Tarik Non Fisik

(Non Physical Attractiveness), Penyediaan Jasa (Service Provision), Daya

Tarik Fisik (Physical Attractiveness), Rasa Aman (Secure Feeling),

Kedekatan Lokasi (Proximity) dan Keuntungan Finansial (Financial Benefit).


(35)

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual adalah merupakan pola pikir yang menunjukan

hubungan antara variable yang akan diteliti dan sekaligus mencerminkan jenis dan

jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang akan

digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumalh hipotetis dan teknik analisa

statistik yang akan digunakan ( Sugiyono, 2008 ).

Pada penelitian ini, peneliti akan mengabungkan pengukuran variabel

keputusan membeli dalam model perilaku konsumen yaitu pilihan produk, merek, dan

lokasi yang dikembangkan oleh Philip Kotler dengan model pengambilan keputusan

konsumen oleh Schiffman. Model faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

nasabah membuka rekening yang telah disederhanakan sebagai berikut :

Gambar 3.1 Model Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan Nasabah Membuka Rekening

Keputusan Nasabah Membuka

Rekening

1. Budaya 2. Kelas Sosial 3. Referensi 4. Peran

5. Persepsi Stimuli Pemasaran

Proses Keputusan Membuka

Rekening

1. Pengakuan Kebutuhan 2. Penyelidikan

sebelum membeli 3. Evaluasi Atenatif


(36)

22

H1

H2

H3

H4

H5

Berdasarkan pemikiran tersebut di atas, peneliti mengambil model kerangka

konseptual untuk penelitian ini adalah sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.2

Kerangka Konseptual.

Gambar 3.2 Kerangka Konseptual

3.2 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diajukan oleh

peneliti, berdasarkan kerangka konseptual yang dibuat. Berdasarkan kerangka

konseptual, hipotesis yang diajukan adalah faktor budaya (X1), faktor sosial (X2),

faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4) dan faktor persepsi stimuli pemasaran (X5)

yang mempengaruhi keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi di BCA

Medan (Y) secara simultan maupun secara parsial. Hal tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut :

3.2.1 Secara Simultan

- H0 : b1 = b2 = b3 = b4= b5 = 0

Faktor Budaya (X1)

Faktor Sosial (X2)

Faktor Pribadi (X3)

Faktor Psikologi (X4)

Faktor Persepsi Stimuli Pemasaran

(X5)

Keputusan Nasabah Membuka Rekening

Tahapan Xpresi (Y)


(37)

secara simultan atau bersama-sama variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5)

tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

- Ha : b1 ≠ b2≠ b3≠ b4≠ b5≠ b6≠ 0

Artinya secara simultan variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) berpengaruh

terhadap variabel terikat (Y).

3.2.2 Secara Parsial

Pengaruh variabel faktor budaya mempengaruhi keputusan nasabah membuka

rekening Tahapan Xpresi

- H1o : b1 = 0 artinya faktor budaya secara parsial tidak mempengaruhi

keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.

- H1a : b1≠ 0 artinya faktor budaya secara parsial mempengaruhi keputusan

nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.

Pengaruh variabel faktor sosial mempengaruhi keputusan nasabah membuka

rekening Tahapan Xpresi.

- H2o : b2 = 0 artinya faktor sosial secara parsial tidak mempengaruhi

keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.

- H2a : b2 ≠ 0 artinya faktor sosial secara parsial mempengaruhi keputusan

nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.

Pengaruh faktor pribadi mempengaruhi keputusan nasabah membuka rekening

Tahapan Xpresi.

- H3o : b3 = 0 artinya faktor pribadi secara parsial tidak mempengaruhi

keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.


(38)

24

nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.

Pengaruh faktor psikologi mempengaruhi keputusan nasabah membuka

rekening Tahapan Xpresi.

- H4o : b4 = 0 artinya faktor psikologi secara parsial tidak mempengaruhi

keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.

- H4a : b4 ≠ 0 artinya faktor psikologi secara parsial mempengaruhi

keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.

Pengaruh faktor persepsi stimuli pemasaran mempengaruhi keputusan

nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.

- H5o : b5 = 0 artinya faktor persepsi stimuli pemasaran secara parsial tidak

mempengaruhi keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi.

- H5a : b5 ≠ 0 artinya faktor persepsi stimuli pemasaran secara parsial


(39)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan tempat penelitian dilakukan adalah di Kantor Cabang BCA,

jalan P. Diponegoro no.15 Medan. Penelitian dilakukan selama 5 ( lima ) bulan

yaitu mulai dari bulan Juli 2013 hingga November 2013, seperti terlihat pada

Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Jadwal Kegiatan Penelitian

No

Uraian Kegiatan 10-2013 11-2013 12-2013 01-2014

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Penyusunan Proposal

Penelitian

2 Kolokium &

Penyempurnaan

3 Pengumpulan data

4 Analisis data dan

evaluasi

5 Daft laporan penelitian

6 Seminar hasil penelitian

7 Ujian Gladikarya

8

Perbaikan dan

penggandaan

4.2 Jenis Penelitian dan Variabel Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian korelasi yaitu suatu penelitian yang

dilaksanakan dengan tujuan menditeksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu

faktor berkaitan dengan satu atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasi.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor budaya (X1), faktor


(40)

26

pemasaran (X5) sebagai variabel independen serta keputusan nasabah membuka

rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan (Y) sebagai variabel independen.

4.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

4.3.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber tanpa

perantara. Data primer yang ada dalam penelitian ini merupakan hasil

penyebaran kuesioner dari sampel yang telah ditentukan berupa data

mentah dengan skala Likert untuk mengetahui respon dari responden

mengenai pengaruh faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, faktor

psikologi, faktor persepsi stimuli pemasaran, terhadap keputusan nasabah

membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan.

4.3.2 Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui pengumpulan

dokumen-dokumen, jurnal-jurnal dan literatur-literatur lainnya.

4.4 Populasi Dan Sampel

Menurut Sekaran U (Sukaria, 2012 : 183) populasi adalah keseluruhan

anggota atau kelompok yang membentuk objek yang dikenakan investigasi oleh

peneliti. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel

dengan menggunakan metode Systematic Sampling.

Systematic Sampling adalah suatu metode pengambilan sampel dari

populasi dengan cara menarik elemen setiap kelipatan ke n dari populasi tersebut

mulai dari urutan yang dipilih secara random diantara nomer 1 hingga n ( Sukaria,

2012 : 188 ). Penentuan ukuran sampel telah menjadi salah satu faktor kritis


(41)

seperti waktu, biaya dan ketersediaan satuan sampling. Dalam menentukan ukuran

sampel untuk metode Systematic Sampling digunakan rumus :

di mana :

S = Simpangan baku untuk variabel yang diteliti dalam populasi

Zα/2 = Nilai statistik t yang diperoleh dari tabel normal baku.

e = Error atau kesalahan yang dapat ditoleransi.

Sumber untuk mencari S yang tidak diketahui, ada beberapa yaitu :

1. Hasil penelitian orang lain mengenai variabel yang sama yang sudah

diterima secara akademik.

2. Pendapat para pakar yang sudah diteliti.

3. Lakukan penelitian penjajakan ( pilot survey ).

4. Gunakan Deming’s Emperical Rules. Menurut Deming’s ada hubungan antara besarnya simpangan baku dengan besarnya renatang ( selisih

terbesar dan terkecil ) adalah S 0,24 R ( Suwardi, 2002 )

Maka untuk penelitian ini digunakan aturan Deming’s untuk menentukan ukuran sampel, sebagai berikut :

1. Penelitian ini melibatkan 5 variabel independen dan 1 variabel dependen,

dengan jumlah butir pertanyaan adalah 30 butir pertanyaan.

2. Menentukan jawaban atas sebuah pertanyaan. Penelitian ini dengan

menggunakan Skala Likert dengan 5 skor.

Nilai tertinggi skor responden : 5 x 30 = 150

Nilai terendah skor responden : 1 x 30 = 30


(42)

28

3. Dengan menggunakan Deming’s Emperical Rules maka diperoleh : S (0,24) (120)

S 28,8

4. Derajat kepercayaan = 95 % maka Zα/2 = 1,960

5. Nilai error e = 5 %

Ukuran sampel =

n = 127.45 128

Dari hasil perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal yang harus

digunakan pada penelitian ini adalah 128 responden.

4.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut :

4.5.1 Kuesioner

Kuestioner adalah suatu bentuk instrument pengumpulan data dalam

format pertanyaan tertulis yang dilengkapi dengan kolom dimana

responden akan menuliskan jawaban atas pertanyaan yang diarahkan

kepadanya (Sukaria, 2012).

4.5.2 Studi Dokumentasi

Mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku, jurnal dan internet

yang berkaitan dengan penelitian dan menjadi referensi pendukung dalam

penelitian. Studi dokumen merupakan perlengkapan dari penggunaan

metode observasi dan wawancara dalam penelitian kuantitatif (Sugiyono,

2008).

4.5.3 Instrumen Penelitian


(43)

menggunkan skala Likert.Skala. Skala Likert adalah skala yang digunakan

secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau

ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pertanyaan

mengenai objek stimulus. Setiap pernyataan mempunyai lima alternatif

jawaban. Defenisi dari ke lima jawaban tersebut dapat dirumuskan pada

Tabel 4.2 Instrumen Penelitian –Skala Likert, sebagai berikut ini : Tabel 4.2 Instrumen Penelitian – Skala Likert

No. Kategori Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

4.6 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun

obyek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan. Adapun variabel penelitian dan defenisi

operasional sebagai berikut :

4.6.1 Variabel dependen: keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi

pada BCA Medan

Keputusan nasabah untuk membuka rekening dapat didefinisikan sebagai

bentuk perilaku nasabah untuk membuka rekening di Bank. Variabel

keputusan nasabah dalam membuka rekening menggunakan data primer


(44)

30

akurat, maka pengukuran variabel keputusan nasabah menggunakan skala

likert 5 poin (5-point likert scale).

4.6.2 Variabel Independen : Budaya

Faktor kebudayaan merupakan variabel konstruk yang sangat luas. Oleh

karena itu, dalam penelitian ini, peneliti hanya akan mengukur faktor

budaya dan fakor kelas sosial nasabah sebagai salah satu faktor

sub-budaya yang sangat penting dan relevan bagi nasabah bank. Dengan

demikian, variabel budaya dan sub-budaya lain, bahasa, pola kerja,

kebangsaan, daerah geografis, umur, jenis kelamin diasumsikan konstan.

Faktor budaya menjadi hal yang sangat penting dalam keputusan nasabah

untuk membuka rekening di bank. Konsep ini berarti bahwa nasabah

memilik ketertarikan terhadap produk yang tawarkan pihak bank dan dapat

menjamin kegunaan dalam memenuhi kebutuhan nasabah. Agar variabel

ini dapat diukur dengan akurat, maka variabel faktor budaya diukur

dengan menggunakan skala likert 5 poin (5-point likert scale). Adapun

indikator-indikator dari variabel budaya adalah sebagai berikut :

 Pertanyaan mengenai informasi demografik, termasuk karateristik seperti umur, pendidikan, penghasilan dan jenis kelamin.

 Pertanyaan mengenai faktor dampak ke konsumen dan perilaku

konsumen.

 Pertanyaan mengenai loyalitas merek. 4.6.3 Variabel Independen: Sosial

a. Pengaruh Keluarga

Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku konsumen


(45)

b. Referensi Kelompok

Referensi kelompok meliputi semua kelompok yang memiliki

pengaruh langsung maupun tidak terhadap sikap atau perilaku

konsumen.

c. Peran dan Status

Setiap pribadi memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, kerabat,

teman, perkumpulan-perkumpulan, dan organisasi. Peran terdiri dari

aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai

dengan orang-orang disekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status

yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh

masyarakat (Kotler, 2009).

Pengukuran variabel sosial menggunakan data primer yang berasal dari

kuesioner dan agar variabel tersebut dapat diukur dengan akurat maka

diukur dengan menggunakan skala likert 5 poin (5-point likert scale).

Adapun indikator-indikator dari variabel sosial adalah sebagai berikut :

 Kelompok acuan

 Keluarga

 Peran

 Status

4.6.4 Variabel Independen : Pribadi

Faktor pribadi adalah merupakan karakteristik pribadi seperti umur,

tahapan daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian

dan konsep diri dari konsumen yang mempengaruhi keputusan pembelian.

Agar variabel pribadi tersebut dapat dinilai maka pada penelitian ini akan


(46)

32

indikator dari variabel budaya adalah sebagai berikut :

 Usia dan tahap siklus hidup

 Pekerjaan dan keadaan ekonomi

 Gaya hidup

 Kepribadian dan konsep diri

4.6.5 Variabel Independen : Psikologi

Terdapat empat faktor dalam pemasaran yang mempengaruhi konsumen

yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran dan keyakinan dan sikap.

Penjelasaan masing-masing aspek tersebut adalah sebagai berikut :

a. Motivasi

Kebutuhan yang mendesak untuk mengarahkan seseorang untuk

mencari kepuasan atas kebutuhan.

b. Persepsi.

Persepsi adalah makna yang berkaitan dengan pengalaman masa lalu,

dan stimuli atau rangsangan yang diterima melalui panca indera

konsumen.

c. Pembelajaran

Pembelajaran adalah suatu perubahan perilaku konsumen berdasarkan

pengalamannya.

d. Keyakinan dan Sikap

Keyakinan dan sikap adalah suatu gagasan deskriptif yang dimiliki

konsumen terhadap sesuatu yang diyakini secara benar.

Agar variabel tersebut dapat diukur dengan baik, maka variabel psikologi


(47)

4.6.6 Variabel Independen: Persepsi Stimuli Pemasaran

Karyawan merupakan aset utama dalam industri jasa, terlebih lagi

karyawan dengan performance tinggi. Kebutuhan konsumen terhadap

karyawan berkinerja tinggi akan menyebabkan konsumen puas dan loyal.

Kemampuan knowledge (pengetahuan) yang baik, akan menjadi

kompetensi dasar dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di

luar. Faktor penting lainnnya dalam people adalah attitude dan motivation

dari karyawan dalam industri jasa. Moment of truth akan terjadi pada saat

terjadi kontak antara karyawan dan konsumen. Attitude sangat penting,

dapat diaplikasikan dalam berbagai bentuk, seperti penampilan karyawan,

suara dalam bicara, body language, ekspresi wajah, dan tutur kata.

Sedangkan motivasi karyawan diperlukan untuk mewujudkan

penyampaian pesan dan jasa yang ditawarkan pada level yang

diekspetasikan. Lokasi yang strategis akan menjadi salah satu keuntungan

bagi bank karena mudah terjangkau oleh konsumen. Agar variabel tersebut

dapat diukur, maka variabel lokasi dinilai dengan menggunakan skala

likert 5 poin (5-point likert scale).

4.7 Pengujian Instrumen

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala Likert untuk

mengumpulkan data dan guna memastikan bahwa instrumen yang digunakan

sebagai alat ukur akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan :

4.7.1 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner


(48)

34

adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one

shot (pengukuran sekali saja). Disini pengukuran hanya dilakukan sekali

dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau

mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Menurut Ghozali (2013)

suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai

Cronbach Alpha > 0,60.

4.7.2 Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan atau

kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid dan sahid

mempunyai validitas yang tinggi. Pengukuran validitas dalam penelitian

ini dilakukan dengan menggunakan coefficient corelation pearson yaitu

dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan

dengan total skor (Ghozali, 2013).

4.8. Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan analisis regresi, perlu dilakukan pengujian asumsi

klasik terlebih dahulu, agar data sampel yang diolah benar-benar dapat mewakili

populasi secara keseluruhan. Pengujian meliputi:

4.8.1 Uji Normalitas Data

Uji normalitas data bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen maupun independen mempunyai distribusi normal atau

tidak. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal

atau mendekati normal (Ghozali, 2013). Dalam penelitian ini digunakan


(49)

Analisis normalitas data dengan menggunakan grafik histogram dilakukan

dengan cara melihat apakah posisi histogram berada di tengah-tengah atau

tidak. Apabila posisi histogram sedikit miring ke kiri ataupun ke kanan,

maka data tidak berdistribusikan secara normal.sedangkan analisis

normalitas dengan menggunakan uji K-S dilakukan dengan melihat nilai

probabilitas signifikansi atau asymp. Sig (2-tailed). Sebelumnya perlu

ditentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu:

- Hipotesis Nol (H0) : data terdistribusi secara normal

- Hipotesis Alternatif (Ha) : data tidak terdistribusi secara normal

Apabila nilai probabilitas signifikansi kurang dari nilai ∝ = 0,05, maka data tidak terdistribusi secara normal. Apabila nilai probabilitas

signifikansi lebih dari ∝= 0,05 maka data terdistribusi secara normal. 4.8.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada tidaknya korelasi yang

tinggi antara variabel-variabel independen dalam suatu model regresi linier

berganda. Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat

dideteksi dengan koefisien (R2).

 Jika R2 sangat tinggi dan tidak satupun koefisien regresi yang signifikat maka secara statistik ini berarti terjadi gejala multikolinier

(Ghozali, 2013). Salah satu cara menganalisis ada atau tidaknya

ganggunan multikolinearitas ini adalah dengan Variance Inflation

Factor (VIF).

 Jika nilai VIF yang diperoleh kurang dari 10, dan toleransi mendekati nilai 1 maka dapat dikatakan bahwa persamaan suatu model penelitian


(50)

36

4.8.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastitias bertujuan untuk menguji apakah model regresi

terjadi ketidaksamaan dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2013). Jika variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heterosdastisitas (Ghozali,2013).

Uji statistik untuk menditeksi ada tidaknya heterosdastisitas dapat

dilakukan dengan menggunakan scatter plot.

4.9 Analisis Data

4.9.3 Koefisien Korelasi (r)

Analisa koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui keeratan

hubungan antar variabel independen terhadap variabel dependen.

 Jika r = 0 atau mendekati 0, berarti tidak ada hubungan antar variabel independen terhadap variabel dependen.

 Jika r = 1 atau mendekati 1, berarti ada hubungan positif antar variabel independen terhadap variabel dependen.

 Jika r = -1 atau mendekati -1, berarti hubungan antar variabel independen terhadap variabel dependen berlawanan.

Tabel 4.3 Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00 – 0,199 sangat rendah

0,20 – 0,399 rendah

0,40 – 0,599 sedang

0,60 – 0,799 kuat


(51)

4.9.2 Koefisien Determinasi (Adj. R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk menjelaskan proporsi variabel

terikat yang mampu dijelaskan oleh variasi variabel bebasnya. Nilai

koefisien determinasi adalah 0 < R2 < 1. Nilai R2 yang kecil berarti

kemampuan variabel bebas dalam menjalankan variabel terikat sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel bebas memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel

terikat (Ghozali, 2013).

4.9.3 Uji Signifikansi Parameter Individual Uji t (Uji Parsial)

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel

independen secara parsial atau pribadial terhadap variabel dependen.

Kriteria yang digunakan adalah :

a. H0 : bi = 0, artinya suatu variabel independen tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen.

b. H1 : bi > 0, artinya suatu variabel independen berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

- Taraf signifikan (∝ = 0,05).

- Distribusi t dengan derajat kebebasan (n – k).

- Apabila t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

- Apabila t hitung < t tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak.

4.9.4 Uji Signifikansi Simultan Uji F (Simultan)

Uji F yaitu suatu uji untuk mengetahui pengaruh variabel independen,

yaitu faktor budaya (X1), faktor sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor


(52)

38

terhadap variabel dependen, yaitu keputusan membuka rekening (Y).

Kriteria yang digunakan adalah :

a. H0 : b1 = b2 = b3 = b4 =b5 = b6 = 0, artinya tidak ada pengaruh yang

signifikan dari variabel independen yaitu faktor budaya (X1), faktor

sosial (X2), faktor pribadi (X3), faktor psikologi (X4), faktor persepsi

stimuli pemasaran (X5), secara simultan terhadap variabel dependen,

yaitu keputusan nasabah membuka rekening (Y).

b. Ha : b1 – b6> 0, artinya ada pengaruh positif yang signifikan dari

variabel independen yaitu faktor budaya (X1), faktor sosial (X2), faktor

pribadi (X3), faktor psikologi (X4), faktor persepsi stimuli pemasaran

(X5), secara simultan terhadap variabel dependen, yaitu keputusan

nasabah membuka rekening (Y).

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

- Taraf signifikan (∝ = 0,05).

- Distribusi t dengan derajat kebebasan (n – k).

- Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.


(53)

BAB V

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

5.1 Pendirian Perusahaan

Bank Central Asia berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama

Bank Central Asia NV. Bank Central Asia (BCA) terus berkembang dan semakin

matang. Selama sekitar 57 tahun berkarya, adalah suatu rentang waktu yang

panjang dan penuh tantangan dalam memenuhi komitmen untuk menjaga

kepercayaan dan harapan nasabah setia serta stakeholder lainnya. BCA semakin

kokoh dan fokus melangkah untuk mewujudkan cita-cita menjadi bank yang

selalu “Senantiasa di Sisi Anda”.

Selain terus mematangkan diri, didukung semangat dan pantang menyerah

dari seluruh karyawan dalam menghadapi segala tantangan, peran nasabah yang

memilih BCA sebagai tempat menuju kesuksesan bersama juga menjadi bagian

yang tak terpisahkan. Karenanya, prinsip Enhanced Relationship and Quality

Growth harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dalam melayani nasabah

setia BCA dengan diiringi peningkatan kualitas dalam diri BCA. Di sisi lain, BCA

senantiasa memegang teguh tata nilai dan budaya perusahaan serta fokus

mengutamakan kepentingan nasabah.

Untuk mendukung usahanya, BCA yang merupakan bank terkemuka di

Indonesia tetap fokus pada bisnis perbankan transaksi serta menyediakan fasilitas

kredit bagi segmen korporasi, komersial & usaha kecil dan menengah dan

konsumer. BCA mengoperasikan 127 Kantor Cabang Utama dan sekitar 824


(54)

40

dilengkapi layanan Internet Banking dan mobile banking untuk melayani

kebutuhan dari 11 jutaan nasabah setia BCA. BCA cabang Medan adalah

merupakan Kantor Cabang Utama yang beralamat di Jalan Pangeran Diponegoro

nomor 15 Medan.

5.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi BCA cabang Medan adalah sebagai berikut :

Sumber : PT. Bank Central Asia,2013 Gambar 5.2 Struktur Organisasi Perusahaan

5.3 Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan

Guna mempertahankan posisi BCA sebagai salah satu institusi penyedia

layanan transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia maka layanan

perbankan tersebut harus nyaman, aman, dan andal merupakan faktor penting

dalam membangun hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi BCA

Kepala Cabang Kepala Operasi Cabang Kepala Pemasaran Cabang Kepala Pendukung Operasi Kepala/Kabag BCA Prioritas Kepala Layanan Kabag Administrasi Kantor Kabag

Teller Kabag CS Kabag Teller CS Kabag Teller CS Kabag Pendukung Operasi Account Officer Kabag Pengawasan Internal Cabang Fokus pada Bisnis a. Kredit b. Dana c. Pelayanan Staf B/O Operasi Staf Adm. Kantor CS Teller Teller Teller COUNTER BCABIZZ Security Administrator Staf Pengawasan Internal Cabang


(55)

sebagai bank transaksi. Hal tersebut dirumuskan dalam visi, misi serta tata nilai.

5.3.1 Visi :

Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar

penting perekonomian Indonesia.

5.3.2 Misi :

 Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian

pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan

perseorangan.

 Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan

finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.

 Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA. 5.3.3 Tata Nilai BCA

1. Fokus pada Nasabah (Customer Focus)

Memahami, mendalami dan memenuhi kebutuhan pelanggan dengan

cara terbaik.

2. Integritas (Integrity)

 Jujur, tulus, dan lurus.

 Nasabah memilih bank yang dipercaya.

 Kepercayaan dibangun melalui tindakan yang mencerminkan

integritas dan etika bisnis yang tinggi secara konsisten.

3. Kerjasama Tim (Teamwork)

Tim adalah himpunan orang yang memiliki pertalian khas, komitmen,

tata cara dan sinergi untuk mencapai satu tujuan.

4. Berusaha Mencapai yang Terbaik (Continuous Pursuit of Excellence)


(56)

42

5.4 Produk dan Layanan BCA

BCA terus meningkatkan kualitas produk dan layanan perbankannya guna

memberikan manfaat bagi para nasabah. BCA juga menyediakan berbagai produk

dan layanan yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan para pelaku

bisnis. Berbagai jenis produk dan layanan kredit juga disediakan, untuk memenuhi

kebutuhan para nasabah secara optimal.

5.4.1 Produk Simpanan

Produk simpanan yang terdapat di BCA untuk memenuhi kebutuhan

kebutuhan transaksi nasabah adalah :

 Tahapan

 Tahapan Gold

 Tahapan Xpresi

 Tapres

 TabunganKu

 Giro

 Deposito Berjangka

BCA Dollar

5.4.2 Kartu Kredit

BCA menyediakan pilihan kartu kredit untuk para nasabahnyan sebagai

berikut :

BCA Card

BCA MasterCard

BCA VISA

5.4.3 Fasilitas Kredit


(57)

nasabah, BCA menawarkan beberapa produk kredit sebagai berikut :

 Kredit Pemilikan Rumah

 Kredit Kendaraan Bermotor

 Kredit Modal Kerja

 Kredit Sindikasi

 Kredit Ekspor

 Kredit Investasi

Distributor Financing

Supplier Financing

Dealer Financing

Warehouse Financing

Trust Receipt

5.4.4 Layanan Transaksi Perbankan

Untuk mendukung penyelesaian transaksi nasabah, BCA menawarkan

beberapa fasilitas untuk mendukung penyelesaian transaksi nasabah,

sebagai berikut : .

Auto debit

Safe Deposit Box

Transfer

Remittance

Bank Notes

Collection & Clearing

BCA Virtual Account


(58)

44

5.4.5 Layanan Cash Management

Serangkaian layanan pembayaran sebagai pendukung bisnis nasabah

adalah berupa layanan cash management yaitu :

Payable Management/Disbursement

Receivable Management/Collection

Liquidity Management

B2B and B2C

5.4.6 Bank Garansi

Jenis Bank Garansi/Standby LC yang dapat dilayani di BCA untuk

dimanfaatkan sebagai jaminan bank dalam melakukan transaksi

perdagangan atau pelaksanaan proyek dalam jumlah besar, adalah :

Bid Bond

Performance Bond

Advance Payment Bond

 Pusat Pengelolaan Pembebasan dan Pengembalian Bea Masuk

(P4BM)

5.4.7 Fasilitas Ekspor Impor

BCA juga menyedikan berbagai fasilitas yang melayani transaksi ekspor

impor, yaitu :

Letter of Credit (L/C) dan Documentary Collections

Negotiation

Bankers Acceptance

Bills Discounting

5.4.8 Fasilitas Valuta Asing


(59)

terhadap risiko kerugian akibat fluktuasi nilai tukar adalah :

Spot

Forward

Swap

Produk Derivatif lainnya

5.4.9 Perbankan Elektronik

Layanan perbankan elektronik yang diberikan oleh BCA sebagai altenatif

delivery channel adalah :

ATM BCA (multifungsi, non tunai, dan setoran tunai)

Debit BCA

 Tunai BCA

Flazz

Self Service Passbook Printer (SSPP)

EDC BIZZ

Internet Banking (KlikBCA Individu dan KlikBCA Bisnis)

Mobile Banking (m-BCA)

Call Center (Halo BCA)

Phone Banking (BCA by Phone Business dan BCA by Phone)

SMS Top Up


(60)

BAB VI

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis

6.1.1 Deskripsi dan Obyek Penelitian

Data penelitian ini diambil menggunakan angket dengan menyebarkan kepada

nasabah BCA Medan. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah yang datang dan

bertransaksi pada Customer Service di BCA Medan. Jumlah sampel dan tingkat

pengembaliannya adalah sebagai berikut :

Tabel 6.1. Sampel dan Tingkat Pengembalian

Sampel Jumlah

Kuesioner yang diedarkan 150

Kuesioner yang digugurkan 15

Kuesioner yang digunakan 135

Tingkat pengembalian digunakan 135/150*100% = 90 %

Dari tabel 6.1 di atas terdapat 15 kuesioner yang digugurkan karena tidak

layak digunakan sebagai data. Alasannya adalah pengisian data tersebut tidak

lengkap. Hal ini menyebabkan tingkat pengembalian yang digunakan sejumlah

sebesar 90 % atau sama dengan 135 responden atau dengan kata lain jumlah tersebut

adalah 109 % dari jumlah responden yang ditetapkan sebelumnya yaitu 128


(1)

mempengaruhi keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA

Medan didapatkan hasil sebagai berikut : a. Secara Parsial

Berdasarkan Tabel 6.9 Signifikasi Parameter Individual (uji t), di dapat hasil bahwa dari ke-lima variabel independen mempunyai nilai sig < 0.05 hanya variabel budaya dan variabel persepsi stimuli pemasaran secara parsial yang mempengaruhi keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi ada

BCA Medan sedangkan variabel lainnya tidak berpengaruh. b. Secara Simultan

Berdasarkan hasil uji ANOVA sebagaimana dapat dilihat pada tabel 6.8 Uji Simultan ( uji F ), didapat hasil bahwa F hitung > F tabel maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama dari variabel bebas Budaya (X1), Sosial (X2), Pribadi (X3), Psikologi (X4) dan Persepsi Stimuli Pemasaran (X5), terhadap keputusan nasabah membuka rekening Tahapan Xpresi pada BCA Medan.

c. Hasil Interprestasi Koefisien Korelasi

Hasil analisa interprestasi korelasi adalah untuk untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Berdasarkan hal tersebut maka, peneliti menggunakan kriteria interpretasi korelasi yang dikemukan oleh Sugiyono, 2008 sebagai berikut adalah :

Dari ke-lima variabel independen pada penelitian ini, seperti yang tercantum pada Tabel 6.9 faktor persepsi stimuli pemasaran yang paling


(2)

72

faktor selanjutnya adalah faktor psikologi, faktor budaya, faktor sosial dan terakhir adalah faktor pribadi.

Tabel 6.10 Hasil Interpretasi Korelasi

Faktor Skor Interval

koefisien

Tingkat Hubungan PersepsiStimuli 0,646 0.60 – 0,799 Kuat Psikologi 0,562 0,40 – 0,599 Sedang Budaya 0,538 0,40 – 0,599 Sedang Sosial 0,494 0,40 – 0,599 Sedang Pribadi 0,491 0,40 – 0,599 Sedang

6.2.2 Perumusan Strategi

Berdasarkan analisis tersebut, maka dapat dirumuskan strategi yang dapat diadopsi guna mengoptimalkan pemasaran rekening Tahapan Xpresi pada BCA

Medan sebagai berikut : a. Faktor Budaya

Strategi guna meningkatkan minat nasabah untuk membuka rekening Tahapan

Xpresi di BCA Medan adalah :

 Segmentasi nasabah, promosi dilakukan secara generik dan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.

 Menguatkan Brand Image yang unik untuk produk atau layanan yang ditawarkan agar peluang bagi produk untuk terus berkembang. Dan memiliki prospek bisnis yang bagus.

b. Faktor Sosial

Strategi guna meningkatkan minat nasabah untuk membuka rekening Tahapan


(3)

BCA Medan perlu melakukan sosialisasi kepada masyarkat Medan dan sekitarnya bahwa sebagai sarana tambahan Tahapan Xpresi telah memiliki sarana komunitas yang bekerjasama dengan banyak media online seperti Kaskus,Blibli.com dan Bolalob (media online yang fokus di olahraga futsal dan sepakbola) untuk fans-fans sepakbola di Indonesia.  Disarankan memberikan apresiasi kepada nasabah Tahapan Xpresi untuk

bertemu dengan olahragawan idolanya. c. Faktor Pribadi

Strategi guna meningkatkan minat nasabah untuk membuka rekening Tahapan

Xpresi di BCA Medan adalah desain dan bentuk kartu Tahapan Xpresi agar disesuaikan dengan karakteristik pribadi dan didukung oleh fasilitas pencetakan foto pada kartu Xpresi secara instan, sehingga secara langsung nasabah dapat merasakan sensasi yang berbeda ketika memiliki rekening Tahapan Xpresi.

d. Faktor Psikologi

Strategi guna meningkatkan minat nasabah untuk membuka rekening Tahapan

Xpresi di BCA Medan adalah :

 Memperluas jaringan layanan ATM BCA tidak hanya di areal bisnis namun di sekolah, kampus dan dilokasi dekat dengan siswa maupun mahasiswa.

 Memanfaatkan sarana promosi di media berita seperti Koran, Majalah, TV, Iklan di web-site mengenai Tahapan Xpresi secara maksimal


(4)

74

e. Faktor Persepsi Stimuli Pemasaran

Strategi guna meningkatkan minat nasabah untuk membuka rekening Tahapan

Xpresi di BCA Medan adalah :

 Meningkatkan kemampuan para Customer Service BCA Medan dalam melakukan pemasaran produk Tahapan Xpresi dan menambah kemampuan para Customer Service dalam mengidentifikasi kebutuhan nasabah, yaitu melayani dan melakukan wawancara mendalam untuk menggali dan menemukan kebutuhan nasabah sehingga mampu mengetahui fitur-fitur mana yang dibutuhkan oleh nasabah.

 Melakukan edukasi kepada nasabah mengenai penggunaan fitur-fitur layanan Tahapan Xpresi sehingga nasabah mendapatkan manfaatnya.  Melakukan komunikasi secara intensif dan ekstensif dengan nasabah

khususnya pemilik yayasan pendidikan, perguruan tinggi untuk menjalin kerjasama dan co-branding product untuk pembayaran uang sekolah, uang kuliah, pembelian buku dan sebagainya sekaligus kartu Tahapan

Xpresi berfungsi sebagai Kartu Pengenal Sekolah. Saat ini, BCA di Medan telah melakukan kerjasama virtual account dengan 4 Yayasan Perguruan atau sekolah.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Nazir, Moh, Ph.D, 2003, Metode Penelitian, Cetakan Kelima, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta

Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran ; Edisi Milenium, Jilid 1, Alih Bahasa Hendra Teguh, Prenhallindo, Jakarta

Kotler, Philip, dan Keller, Kevin, 2009, Manajemen Pemasaran ; Edisi 13, Jilid 1, Alih Bahasa Bob Sabran, MM, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Lovelock, Cristhoper H. dan Lauren K. Wright, 2010, Manajemen Pemasaran Jasa, Alih bahasa Agus Widyantoro, Cetakan Kedua, Erlangga, Jakarta Ghozali, Imam, 2013, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS

21, Edisi Ketujuh, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang Purwadi, Budi, 2000, Riset Pemasaran Implementasi dalam Bauran Pemasaran,

Grasindo, Jakarta

Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar, 2008, Perilaku Konsumen, Edisi Ketujuh, Alih Bahasa Zoelkilfli Kasip, Macanan Jaya Cemerlang

Sugiarto, dkk, 2001,Teknik Sampling; Gramedia, Jakarta Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung Sinulingga, Sukaria, 2012, Metode Penelitian, USU Press, Medan

Sumarwan, Ujang, dkk, 2013, Riset Pemasaran dan Konsumen, Cetakan Pertama, Seri 3, IPB Press, Bogor

Sunyoto, Danang, 2012, Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen; Cetakan Pertama, CAPS (Center for Academic Publishing Service), Jakarta

Situmorang, Syafrizal Helmi, dan Muslich Lufti, 2011, Analisis Data Untuk Riset dan Manajemen Bisnis, USU Press, Medan

Suwardi, Lubis, 2002, Teknik Penarikan Sampel; USU Press, Medan Tjiptono, Fandy, 2004, Marketing Scale, Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Umar, Husein, 2005, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Cetakan Keempat, Penerbit Gramedia Pustaka Utama berkerjasama dengan Jakarta Business Research Center, Jakarta.


(6)

79

Jurnal :

Ginting, Ganjang Aritha, 2008, Analisa Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Permintaan Kredit Pada PT. Bank Tabungan Negara Cabang Medan, Jurnal Manajemen Bisnis, Volume 1, Nomor 2, hal : 42-27, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Senoaji, FX. Ario Bagus, 2008, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepuasan Konsumen” studi kasus pada PT Bank Mandiri (Persero) Tbk di Kota Semarang, Tesis Program Pascasarjana Program Magister Manajemen, Universitas Diponegoro, Semarang.

Pertiwi, Isnugrahanti Dwita, 2012, Analisis Faktor - Faktor yang Dipertimbangkan Pada Saat Membuka Tabungan Anak ( Studi Kasus pada Tabungan BRI Janio), Program Studi Magister Manajemen, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Undang-Undang :

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Undang-Undang nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan.