Definisi Autisme Kajian tentang Autisme
14
d. Memiliki respon terhadap imbalan, anak mau belajar jika mendapat
imbalan langsung dan jenis imbalanya sangat individual. Akan tetapi
respons ini berbeda untuk setiap anak autis.
Sedangkan menurut Smith Tyler 2010: 413, Characteristic of autistim are: 1Impaiment and Reciprocal Social Interactions, 2Poor
Communication Abilities, 3 Insistence of Sameness, 4Unusual Behavior Patterns. Meskipun karakteristik pada setiap anak berbeda, namun
karakteristik umum pada anak autis sama. Menurut Widihastuti 2007: 3-5 pada umumnya anak penyandang autis mempunyai masalah atau gangguan.
Gangguan pada anak autis tersebut meliputi beberapa bidang yaitu: a.
Komunikasi verbal maupun non verbal: Perkembangn bahasa lambat atau yidak ada sama sekali, tampak seperti tuli dan sulit berbicara atau pernah
berbicara kemudian sirna, terkadang kata yang digunaka tidak sesuai artinya, mengoceh tanpa arti berulang ulang, bahasanya tidak dimengerti
orang lain, bicara tidak dipakai untuk alat komunikasi, senang meniru atau membeo echolalia, bila senang meniru dapat hafal kata-kata atau
nyanyian tersebut tanpa mengerti artinya, sebagian dari anak ini tidak berbicara non verbal atau sedikit berbicara kurang verbal sampai usia
dewasa, senang menarik-narik tangan orang lain untuk melakukan apa yang diinginkan.
b. Interaksi sosial: Suka menyendiri, tidak menengok saat dipanggil, tidaak
ada atau sedikit kontak mata atau menghindar untuk bertatapan, tidak
15
tertarik untuk bermain bersama teman, bila diajak bermain ia tidak mau dan menjauh.
c. Gangguan sensoris: Sangat sensitif terhadap sentuhan dan tekstur warna
tertentu, bila mendengar suara keras langsung menutup telinga, senang mencium-cium dan menjilat mainan atau benda-benda, idak sensitif
terhadap rasa sakit dan takut. d.
Pola bermain: Tidak bermain seperti anak-anak pada umumnya, tidak suka bermain dengan anak sebayanya, tidak kreatif, tidak imajinatif,
tidak bermain sesuai fungsi mainan, menyukai benda yang berputar, dapat lekat dengan benda tertentu yang akan dipegang dan dibawa
kemana-mana. e.
Gangguan pada perilaku: Dapat berperilaku berlebihan excessive atau berkekurangan deficient, memperlihatkan perilaku stimulasi diri seperti
bergoyang-goyang, hand flapping, berputar putar, tidak suka perubahan, dapat pula duduk berjam-jam dengan tatapan kosong tanpa kegiatan.
f. Gangguan emosi: Sering marah-marah, tertawa-tertawa, dan menangis
tanpa alasan yang jelas, temper tantrum mengamuk tak terkendali jika dilarang atau tidak dituruti keinginannya, terkadang suka menyerang atau
merusak, terkadang berperilaku suka menyakiti dirinya sendiri, tidak mempunya empati dan tidak mengerti perasaan orang lain.
Dari berbagai karakteristik anak autis di atas, kita sebagai guru hendaknya memahami karakteristik yang dimiliki siswa yang dibimbingnya.
16
Dengan memahami karakteristik tersebut, kita bisa menyesuaikan dan menangani permasalahan belajar yang dimiliki siswa.