Wawancara Mendalam Teknik Pengumpulan Data

46

2. Panduan Observasi

Panduan observasi digunakan sebagai pedoman dalam mengamati pelaksanaan membatik pada anak autis serta peran guru Seni Budaya Keterampilan dan guru dalam proses ini. Panduan observasi tersebut merupakan panduan awal untuk melakukan pengamatan atau observasi. Hasil observasi yaitu berupa catatan-catatangan lapangan yang ditulis sebagai hasil pengamatan peneliti. Sebelum melakukan observasi peneliti menyusun panduan observasi sebagai alat bantu dalam memperoleh data sehingga observasi dapat terpusat sesuai masalah yang diteliti. Adapun layout panduan observasi dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Layout Panduan Observasi. Rumusan Masalah Fokus Masalah Aspek yang Diamati Bagaimana pelaksanaan keterampilan membatik bagi siswa autis di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta? Pelaksanaan keterampilan membatik bagi siswa autis di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Peralatan yang ada dan digunakan di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Langkah-langkah dalam pelaksanaan keterampilan membatik bagi siswa autis. Peran guru dalam pelaksanaan keterampilan membatik bagi siswa autis. Keikutsertaan guru dalam pelaksanaan keterampilan membatik, asessmen dan evaluasi. Peran guru dalam pelaksanaan keterampilan membatik bagi siswa autis di SLB Autisma Diana Amanah Yogyakarta? 47

3. Panduan Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk melengkapi data. Dokumentasi dapat berupa biografi siswa, riwayat kesehatan, buku, tulisan, gambar, foto dan video. F. Teknik Analisis Data Menurut Sugiyono 2010: 334, analisis data yaitu proses mencari dan menyususun dengan sistematis dari data yang diperoleh melalui wawancara, observasi dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan. Sejalan dengan pendapat Noeng Muhadjir 1990: 183 analisi data merupakan upaya mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai temuan bagi orang lain. Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif, yaitu dijelaskan dalam bentuk kata-kata untuk mendeskripsikan data di lapangan. 1. Reduksi Data Menurut Sugiyono 2010: 338 reduksi data berati merangkum, memilih hal-hal yang pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Dengan demikan data yang telah direduksi akan memberikan 48 gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan. Reduksi data ini dipandu dengan tujuan ingin dicapai yaitu mengetahui proses pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik pada siswa autis. 2. Data Display Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah yang selanjutnya adalah mendisplaykan data atau menyajikan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya. Hal ini didukung oleh pendapat Miles dan Huberman dalam Sugiyono, 2010: 341 yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Pada data display atau penyajian data, peneliti mendeskripsikan data yang diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan data, seperti mendeskripsikan data hasil observasi, wawancara dan pengumplan dokumen.

3. Menarik Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif diharapkan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya belum jelas sehingga setelah diteliti menjadi lebih jelas. 49

G. Keabsahan Data

Terdapat beberapa cara untuk memetapkan keabsahan data sehingga data dapat dikatakan valid dan realibel. Lexy J. Moleong 2009: 327 menyarankan tiga teknik pemeriksaan agar data memenuhi kriteria validitas dan realibilitas, yaitu 1 memperpanjang waktu tinggal keikutsertaan, 2 memperpanjang masa amatan dan 3 triangulasi. Keabsahaan data dalam penelitian ini menggunakan ketiga teknik tersebut, agar data hasil penelitian yang diperoleh merupakan data yang memenuhi kriteria validitas dan realibilitas.

1. Memperpanjang Waktu Tinggal Keikutsertaan

Memperpanjang waktu tinggal keikutsertaan yaitu berati peneliti kembali ke lapangan untuk melakukan wawancara dengan informan dan mengamati observasi kembali. Menurut Sugiyono 2010: 369 perpanjang waktu dalam pengamatan ini berati hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk, semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Perpanjang waktu tinggal keikutsertaan ini dilakukan sampai semua informasi dalam pengumpulan data tercapai. Hal ini juga dimaksudkan agar peneliti memiliki cukup waktu untuk mengetahui informasi mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik bagi siswa autis di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta secara lebih mendetail dan mendalam sehingga memungkinkan tercapainya derajat kepercayaan data. 50

2. Memperpanjang Masa Amatan

Meningkatkan ketekunan berati melakukan pengamatan lebih cermat dan berkesinambungan. Kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkamsecara pasti dan sistematis dengan meningkatkan ketekunan dalam observasi Sugiyono, 2010: 370. Di dalam Penelitian ini peneliti akan melakukan pengamatan observasi secara teliti, rinci, dan berkesinambungan pada pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik bagi siswa autis di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. 3. Triangulasi Teknik triangulasi merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang dilakukan untuk menjamin diperoleh derajat kepercayaan kredibilitas. Hal ini sejalan dengan pendapat Lexy J. Moleong 2009: 330 triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi dalam penelitian ini adalah cara untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan. Lexy J. Moleong 2009: 332 menyatakan bahwa dengan triangulasi peneliti dapat me-recheck temuannya dengan jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode atau teori. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, keabsahan data dengan teknik triangulasi data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: