Jenis – Jenis Batik Kajian tentang Membatik

32 g. Kompor: untuk membatik berukuran kecil. Gunanya untuk memanaskan wajan sehingga lilinnya cair. h. Gawangan: adalah peralatan yang berguna untuk membentangkan kain yang dibatik. Gawangan dapat dibuat dari kayu atau bambu. Gawangan hendaknya dibuat sedemikian rupa sehingga mudah dipindahkan, tetapi harus kuat dan ringan. i. Taplak: taplak digunakan untuk menutup paha pembatik supaya tidak terkena tetesan lilin. j. Dingklik: dingklik merupakan tempat duduk. Dengan duduk di atas dingklik, posisi pembatik akan lebih nyaman sehingga tidak cepat capek. k. Sarung Tangan: gunanya untuk melindungi tangan agar tidak ikut terwarnai dalam proses pewarnaan. l. Dandang Besar: berguna untuk proses pelarutan lilin yang melekat pada kain dengan merendam dan mendidihkan air serta diberi soda abu. m. Setrika: berguna untuk menghilangkan lilin pada kain. Dengan panas dari setrika, lilin akan berpindan kekertas koran.

5. Langkah –langkah Membatik

Menurut Rina Pandan Sari 2013: 55-68 dalam proses membatik harus melalui beberapa langkah-langkah untuk mendapatkan sebuah karya batik. Adapun langkah-langkah dalam proses membatik yaitu sebagai berikut: 33 a. Membuat desain atau motif Bahan dan peralatan yang disiapkan pada tahap ini adalah kain mori, pola gambar atau desain gambar diatas kertas, pensil dan meja. Pembuatan gambar motif pada kain dilakukan dengan cara menjiplak pola gambar yang telah dibuat dikertas. b. Membatik Pada tahap ini bahan yang digunakan yaitu kain yang sudah diberi motif, gawangan, kompor, wajan, canting atau kuas, dingklik, taplak. Proses membatik dilakukan sebagai berikut: 1 Pencairan lilin malam: Sebelum proses membatik dimulai, malam harus dipanaskan terlebih dahulu menggunakan wajan hingga mencair di atas kompor. 2 Nglowongi ngereng: Setelah lilin mencair, proses membatik diawali dengan nglowongi, yaitu memberikan lilin malam pada motif yang telah dibuat di atas kain. 3 Nerusi: Nerusi yaitu membatik ulang bagian belakang kain yang sudah dibatik, tetapi lilin malam tidak menembus kain. c. Memberi Warna dengan Pencoletan Setelah proses membatik selesai, proses selanjutnya adalah memberi warna pada bagian-bagian motif yang diinginkan dengan menggunakan zat warna remasol dan napthol. Pemberian warna remasol dilakukan dengan cara mencoletkannya ke bagian-bagian motif yang diinginkan. Fungsi pewarnaan ini adalah memberikan variasi warna agar