Subjek 2 Deskripsi Subjek Penelitian

59 3 Peralatan yang ada dan digunakan di SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang dilakukan, peralatan membatik yang ada di SLB Autisma Dian Amanah antara lain: Tabel 3. Daftar Iventaris Peralatan Membatik Di SLB Autisma Dian Amanah No Nama Barang Jumlah 1. Canting 3 2. Kuas 2 3. Wajan 2 4. Kompor 2 5. Gawangan 1 6. Clemek 2 7. Dingklik 4 8. Sarung tangan 2 9. Dandang panci 2 10. Kompor besar 1 11. Meja kecil 5 12. Penggaris 3 13. Bak ember 3 Peralatan di atas merupakan peralatan yang bisa digunakan berulang-ulang dan memiliki kondisi yang masih bagus. Sedangkan untuk bahan membatik sendiri seperti kain, malam dan pewarna tidak disimpan dalam jumlah yang banyak. Bahan tersebut mudah rusak dan belum tentu sama dengan kebutuhan membatik selanjutnya. Guru SBK membeli apa yang dibutuhkan saat kegiatan keterampilan membatik. 60 4 Langkah-langkah dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan membatik bagi siswa autis. Langkah awal dalam pelaksanaan membatik adalah membuat desainpola. Bahan dan peralatan yang disiapkan pada tahap ini adalah kain mori, pola gambar atau desain gambar diatas kertas, pensil dan meja. Pembuatan gambar motif pada kain dilakukan dengan cara siswa menjiplak pola gambar yang telah dibuat dikertas oleh guru SBK. Untuk pola gambar geometri, siswa dibimbing langsung menggaris pada kain. Langakah selanjutnya proses pemalaman atau membatik. Pada tahap ini alat dan bahan yang digunakan yaitu kain yang sudah diberi pola gambar, gawangan, kompor, wajan, canting atau kuas, malam, dingklik dan clemek. Sebelum proses pemalamanmembatik dimulai, malam dipanaskan menggunakan wajan hingga mencair di atas kompor. Proses ini belum dilakukan oleh siswa karena masih terlalu bahaya. Setelah lilin mencair, proses membatik diawali dengan membimbing siswa memberikan lilin malam pada motif yang telah dibuat di atas kain nglowongi menggunakan canting. Guru SBK memeriksa bagian belakang kain untuk memastikan malam tembus sampai bagian belakang. Apabila ada bagian yang belum tembus, siswa dibimbing membatik ulang bagiang belakang kain yang sudah di batik nerusi.