Visi Misi dan Tujuan Sekolah
58
belakang sebagai tempat kegiatan membatik. Sekolah belum memiliki ruang khusus untuk membatik dan tidak memungkinkan untuk
dilakukan kegiatan membatik di dalam ruang kelas karena digunakan untuk kegiatan belajar mengajar siswa yang lainnya. Siswa dibimbing
oleh guru SBK untuk mempersiapkan tempat, peralatan dan bahan yang digunakan dalam keterampilan membatik. Siswa selalu
didampingi guru SBK maupun guru kelasnya dalam setiap kegiatan membatik karena dalam membatik banyak peralatan dan bahan yang
berbahaya. 2
Jenis dan desainpola batik yang dilakukan. Keterampilan membatik memiliki banyak jenis maupun desain
pola. Dari berbagai jenis dan desain pola batik, guru SBK SLB Autisma Dian Amanah Yogyakarta menggunakan jenis batik tulis.
Sedangkan desian pola batik yang diberikan bertahap dari yang mudah menuju yang lebih sulit yaitu geometris, motif lingkaran
polkadot, dan motif titik. Motif geometris dianggap mudah dilakukan oleh siswa karena hanya sekedar membuat garis lurus yang
berpola dan dibantu menggunakan alat penggaris. Sedangkan motif lingkaran menuntut siswa untuk membuat garis lengkung sehingga
memerlukan motorik halus yang lebih bagus dari yang sebelumnya. Motif titik terlihat lebih mudah dari motif yang lain, namun motif ini
justru memerlukan ketelatenan yang lebih besar dan memerlukan suasana hati siswa lebih baik sehingga mudah untuk diarahkan.
59
3 Peralatan yang ada dan digunakan di SLB Autisma Dian Amanah
Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi yang
dilakukan, peralatan membatik yang ada di SLB Autisma Dian Amanah antara lain:
Tabel 3. Daftar Iventaris Peralatan Membatik Di SLB Autisma Dian Amanah
No Nama Barang
Jumlah 1. Canting
3 2. Kuas
2 3. Wajan
2 4. Kompor
2 5. Gawangan
1 6. Clemek
2 7. Dingklik
4 8. Sarung tangan
2 9. Dandang panci
2 10. Kompor besar
1 11. Meja kecil
5 12. Penggaris
3 13. Bak ember
3 Peralatan di atas merupakan peralatan yang bisa digunakan
berulang-ulang dan memiliki kondisi yang masih bagus. Sedangkan untuk bahan membatik sendiri seperti kain, malam dan pewarna tidak
disimpan dalam jumlah yang banyak. Bahan tersebut mudah rusak dan belum tentu sama dengan kebutuhan membatik selanjutnya. Guru
SBK membeli apa yang dibutuhkan saat kegiatan keterampilan membatik.