Karakter dari Autisme Kajian tentang Autisme

17 yang berpendapat autisme disebabkan oleh gangguan jiwapsikiatri. Untuk lebih jelasnya autis disebabkan karena dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal yang meliputi: a. Faktor internal: 1 Faktor genetic: Ada bukti kuat yang menyatakan perubahan dalam gen berkontribusi pada terjadinya autisme, menurut National Institute of Health keluarga yang memiliki satu anak autisme memiliki peluang 1- 20 kali lebih besar untuk melahirkan anak yang juga autisme, penelitian pada anak kembar menemukan jika salah satu anak autis maka kembarannya kemungkinan besar memiliki gangguan yang sama, secara umum para ahli mengidentifikasi 20 gen yang menyebabkan gangguan spektrum autisme karena gen tersebut berperan penting dalam perkembangan otak, pertumbuhan otak, dan cara sel-sel otak berkomunikasi. 2 Usia orang tua.: Makin tua usia orangtua saat memiliki anak, makin tinggi risiko si anak menderita autisme, penelitian yang dipublikasikan tahun 2010 menemukan, perempuan usia 40 tahun memiliki risiko 50 persen memiliki anak autisme dibandingkan dengan perempuan berusia 20-29 tahun, belum diketahui dengan pasti hubungan usia orangtua dengan autisme, namun hal ini diduga karena terjadinya faktor mutasi gen menurut Alycia Halladay, Direktur Riset Studi Lingkungan Autism Speaks. 18 3 Perkembangan otak: Area tertentu di otak, termasuk cerebal korteks dan cerebellum yang bertanggung jawab pada konsentrasi, pergerakan dan pengaturan mood, berkaitan dengan autisme. Ketidakseimbangan neurotransmiter, seperti dopamin dan serotonin, di otak juga dihubungkan dengan autisme. 4 Komplikasi saat hamil dan persalinan: komplikasi yang terjadi seperti pendarahan pada trimester pertama yaitu janin yang disertai terispnya cairan ketuban yang bercampur feses dan obat-obatan yang diminum ibu selama masa kehamilan. 5 Obat-obatan: Bayi yang terpapar obat-obatan tertentu ketika dalam kandungan memiliki risiko lebih besar mengalami autisme, Obat- obatan tersebut termasuk valproic dan thalidomide. Thalidomide adalah obat generasi lama yang dipakai untuk mengatasi gejala mual dan muntah selama kehamilan, kecemasan, serta insomnia. Obat thalidomide sendiri di Amerika sudah dilarang beredar karena banyaknya laporan bayi yang lahir cacat. Namun, obat ini kini diresepkan untuk mengatasi gangguan kulit dan terapi kanker. Sementara itu, valproic acid adalah obat yang dipakai untuk penderita gangguan mood dan bipolar disorder. 6 Pestisida: Paparan pestisida yang tinggi juga dihubungkan dengan terjadinya autisme. Beberapa riset menemukan, pestisida akan mengganggu fungsi gen di sistem saraf pusat. Menurut Dr. Alice Mao, 19 profesor psikiatri, zat kimia dalam pestisida berdampak pada mereka yang punya bakat autisme. 7 Faktor neurobiologis: Baron-Cohen dan Bolton berdasarkan hasil Study Post Morten setelah meninggal. Study yang dilakukan terhadap jaringan otak penyandang autis mengindikasikan terdapat ketidak normalan di dalam lobus frontal yang mengendalikan perencanaan dan control pada system limbic. 8 Kekebalan tubuh: Terjadi karena kemungkinan adanya interaksi gangguan kekebalan tubuh autoimun dengan faktor lingkungan yang menyebabkan autisme. b. Faktor eksternal Penyebab keautisan pada suatu individu sering disebabkan karena faktor internal. Namun tidak menutup kemungkinan penyebab keautisan pada suatu individu disebabkan karena faktor eksternal. Faktor eksternal yang menyebabkan keautisan suatu individu yaitu keracunan yang dialami pada individu tersebut. Keracunan yang banyak dicurigai adalah karena keracunan logam berat timah hitam Plumbun, arsen, antimony, cadmium, dan merkuri yang berasal dari polusi udara, air ataupun makanan sehingga berdampak pada proses kerja otak pada individu. 20

B. Tinjauan tentang Pembelajaran Keterampilan

1. Definisi Pembelajaran

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas pasal 1 ayat 20 mengemukakan bahwa pembelajaran merupakan sebuah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidikan dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar. Menurut pendapat Oemar Hamalik 2006: 239 pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi, material fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang sling mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar Dimyati dan Mudjiono, 2006: 17. Menurut Djamarah, Syaiful dan Zain 2006: 41, dalam kegiatan pembelajaran terdapat beberapa komponen pembelajaran yang berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran. Adapun komponen-komponen dalam pembelajaran tersebut meliputi: a. Tujuan: merupakan cita-cita yang ingin dicapai dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Tujuan dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan karena berfungsi sebagai indikator keberhasilan pembelajaran. b. Bahan pelajaran: merupakan substansi yang disampaikan dalam proses belajar mengajar. Bahan pelajaran merupakan unsur inti yang ada dalam