Motivasi Belajar Akuntansi Kajian Teori 1. Motivasi Belajar Akuntansi

b. Macam-macam Motivasi Belajar

Sardiman A. M. 2009: 86-91 menyebutkan macam-macam motivasi dilihat dari berbagai sudut pandang: 1 Motivasi dilihat dari dasar pembentukannya a Motif-motif bawaan Yang dimaksud dengan motif bawaan adalah motif yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi ada tanpa dipelajari. b Motif-motif yang dipelajari Yang dimaksud dengan motif-motif yang dipelajari adalah motif-motif yang timbul atau muncul karena dipelajari. 2 Motivasi Jasmaniah dan Rohaniah Ada beberapa ahli yang menggolongkan jenis motivasi menjadi dua jenis yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Yang termasuk motivasi jasmani seperti misalnya refleks, insting otomatis, nafsu. Sedangkan motivasi rohaniah yaitu kemauan. 3 Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik a Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. b Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar

c. Indikator Motivasi Belajar

Menurut Sardiman A. M. 2009: 83 motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki indikator sebagai berikut: 1 Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai. 2 Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. 3 Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah “untuk orang dewasa” misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penentangan terhadap setiap tindak kriminal, amoral, dan sebagainya. 4 Lebih senang bekerja mandiri. 5 Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif. 6 Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan sesuatu. 7 Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8 Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

d. Fungsi Motivasi dalam Belajar

Motivasi akan mendorong tercapainya hasil belajar yang optimal dan akan memperngaruhi adanya kegiatan. Sehingga motivasi akan menentukan usaha belajar yang dilakukan siswa untuk mencapai hasil belajar yang diinginkan. Menurut Sardiman A. M 2009: 85-86 menjelaskan beberapa fungsi motivasi antara lain: 1 Motivasi sebagai pendorong manusia dalam mengerjakan setiap kegiatan. 2 Motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan tujuan yang diinginkan. 3 Motivasi akan menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 4 Motivasi sebagai pendorong seseorang dalam melakukan suatu usaha dan dengan motivasi yang baik dalam belajar akan dapat mencapai prestasi yang baik.

e. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono 2009: 97-101 , ada beberapa hal yang mempengaruhi motivasi belajar siswa, yaitu: 1 Cita-cita dan aspirasi anak didik. Cita-cita akan dapat memperkuat motivasi siswa untuk belajar. Misalnya, siswa mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang dokter, maka dia akan belajar giat seputar dunia kedokteran. 2 Kemampuan siswa. Kemauan harus diimbangi dengan kemampuan untuk mencapainya. Misalnya, seorang siswa ingin sekali menjuarai lomba lari akan tetapi dia lemah dalam berlari. Dia termotivasi untuk melakukan latihan secara rutin untuk mencapai tujuannya yaitu menjuarai lomba lari. 3 Kondisi siswa. Kondisi siswa meliputi kondisi jasmani dan rohani yang sangat berpengaruh terhadap kegiatan belajar siswa. 4 Kondisi lingkungan siswa. Lingkungan siswa terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan alam sekitar. Kondisi lingkungan siswa akan berpengaruh terhadap motivasi siswa tersebut. 5 Upaya guru dalam membelajarkan siswa. Kalimat-kalimat positif akan bisa meningkatkan dan membangkitkan motivasi siswa untuk belajar. Dalam proses mengajar belajar guru senantiasa harus bisa memberikan dan memunculkan motivasi dalam diri siswa.

2. Model Pembelajaran Kooperatif a. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

Sugihartono 2013: 81 menyatakan bahwa metode pembelajaran merupakan cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Dalam