Sarana dan Prasarana Pembelajaran

18 5. Metode Latihan Metode latihan dimaksudkan untuk menanamkan sesuatu yang baik atau menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. 6. Metode Ceramah Metode ceramah merupakan metode tradisional, karena sejak lama metode ini digunakan oleh para pengajar. Namun demikian, metode ini tetap memiliki fungsinya yang penting untuk membangun komunikasi antara pengajar dan pembelajar. 3. Sanggar Sanggar dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah 1 tempat pemujaan yang terletak di pekarangan rumah, 2 tempat untuk kegiatan seni tari, lukis, dan sebagainya. Definisi tersebut yang paling mendekati dengan masalah dalam penelitian ini adalah tempat untuk kegiatan seni tari, lukis, dan sebagainya. Kegiatanyang dimaksudkan dalam hal ini adalah kegiatan pelatihankursus dalam bidang seni batik. Kegiatan pelatihan merupakan salah satu bagian dari pendidikan, namun yang membedakan dalam hal ini adalah kelembagaan dalam pelaksanaan pendidikannya. Made Pidarta 2007:20 menyebutkan bahwa Proses pendidikan mempunyai bentuk-bentuk atau modalitas sebagai berikut: 1 bentuk formal, 2 bentuk non formal, 3 bentuk informal. Perbedaan utama kewajiban ketiga lembaga tersebut ialah pada orientasi pendidikannya. Kalau lembaga pendidikan jalur formal berorientasi kepada pengembangan manusia Indonesia seutuhnya, maka lembaga pendidikan jalur nonformal dan informal mengutamakan 19 pengembangan afeksi dan psikomotor, yang sudah tentu juga mengembangkan kognisi sebagai unsur penunjang. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81 tahun 2013 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Nonformal menjelaskan Pendidikan nonformal selanjutnya disebut PNF adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Kemudian Lembaga Kursus dan Pelatihan selanjutnya disebut LKP adalah satuan pendidikan nonformal yang diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan, keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri, mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, danatau melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Selanjutnya Tilaar 2002:80 dalam bukunya yang berjudul Pendidikan, Kebudayaan, dan Masyarakat Madani Indonesia menjelaskan bahwa bentuk pendidikan nonformal yang dikenal sebagai pendidikan luar sekolah, dikenal dalam masyarakat dalam bentuk kursus-kursus. Biasanya lama pendidikan terbatas meskipun programnya tetap berstruktur. Suprijanto 2011: 8 mengatakan bahwa pendidikan nonformal sekurang- kurangnya mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1 merupakan pendidikan luar sistem persekolahan, 2 jarang berjenjang, dan 3 tidak ketat ketentuan- ketentuannya. Kemudian lanjut Suprijanto 2011: 8 Pendidikan nonformal dan formal memiliki suatu perbedaan. Perbedaan tersebut antara lain mengenai tempat, perjenjangan, waktu, umur peserta didik, orientasi studi, materi, penyajian materi, evaluasi, ijazah, persyaratan kelembagaan, perlengkapan, pengajar, peserta