43
JAWABAN :
Sumber Periode
Kapasitas R. Produk
1 2
3 4
Persediaan 100
-
20
-
40 60
- -
1 Rt
Ot Sk
400
100
-
125
-
150
-
120
-
145
-
150
300
140
-
165
-
150
-
160
-
185
-
150
700 250
500 700
2 Rt
Ot Sk
X X
X 800
100
-
125
-
150
-
120
250
145
-
150
-
140
-
165
-
150
800 250
500 800
250 3
Rt Ot
Sk X
X X
X X
X 900
100
250
125
-
150
-
120
-
145
-
150
900 250
500 900
250 4
Rt Ot
Sk X
X X
X X
X X
X X
900
100
150
125
-
150
900 250
500 900
150 Permintaan
500 800
1700 1050
Dalam contoh di atas sistem tidak bac order sehingga kebutuhan pada periode i tidak mungkin dipenuhi oleh periode 2, tapi kalau
boleh back order tentu sebaliknya.
Jadwal induk produksi:
Untuk produk yang banyak diperlukan teknik agregasi dan disagregasi
periode Rencana produksi
Permintaan 1
2 3
4 700
1050 1150
1050 500
800 1700
900 JADI YANG DI PRO-DUKSI
TIDAK SAMA DENGAN PERMIN-TAAN
44
BAB IV PERSEDIAAN
PENDAHULUAN
Persediaan adalah sumber daya menganggur, sehingga keberadaannya merupakan suatu pemborosan. Oleh karena itu
persediaan harus bisa ditekan sekecil mungkin, bahkan kalau bisa dinolkan seperti model JIT. Tetapi mengenolkan persediaan bukan
pekerjaan yang mudah karena dampaknya menyangkut kesiapan semua lini produksi. Bila semua lini tidak siap, maka ketiadaan
persediaan bisa menimbulkan terhambatnya proses produksi. Menghadapi persediaan, kita dihadapkan pada kondisi “trade off”,
jumlah persediaan terlalu banyak berarti pemborosan, tetapi bila terlalu sedikit atau bahkan nol sementara semua lini produksi belum
menyikapinya dampaknya bisa menimbulkan terhambatnya proses produksi.
metode persediaan PKM MRP secara benar. 4.1 PENGERTIAN DAN FUNGSI PERSEDIAAN
Persediaan adalah suatu sumber daya menganggur idle resources yang menunggu proses lanjut. Yang dimaksud dengan
proses lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti dijumpai pada sistem manufaktur, kegiatan pemasaran seperti yang
dijumpai pada sistem distribusi ataupun kegiatan konsumsi seperti dijumpai pada sistem rumah tangga.
Dalam sistem manufaktur, persediaan dapat ditemui dalam tiga bentuk, yaitu :
1.
Bahan baku, merupakan masukan awal dari proses transformasi menjadi produk jadi.
2. Barang setengah jadi, merupakan bentuk peralihan dari bahan
baku menjadi produk jadi 3.
Barang jadi, merupakan hasil akhir proses transformasi yang siap dipasarkan kepada konsumen.
45
Kaitan antara ketiga bentuk ini dapat dilihat pada gambar berikut ini
Proses Transformasi Bahan baku
Produk Jadi
Barang Setengah jadi
Gambar 3.1. Bentuk persediaan dalam sistem manufaktur
Dalam sistem non manufaktur, persediaan dapat ditemui baik dalam bentuk uang seperti yang ada di bank, obat-obatan seperti
yang ada di apotik, darah dan para medis seperti yang ada di rumah sakit, armada pemadam kebakaran yang ada pada suatu kota dan
sebagainya.
Besar kecilnya kesulitan dalam permasalahan tersebut tergantung pada berbagai faktor, diantaranya adalah :
a. Permintaan yang bervarisi dan sering tidak pasti baik dalam
jumlah maupun kedatangannya. b.
Waktu pembuatan yang cenderung untuk tidak konstan antara satu produk dengan produk lainnya
c. Waktu ancang-ancang yang cenderung tidak pasti karena
berbagai faktor yang tidak dapat sepenuhnya dikendalikan d.
Sistem administrasi dan pengorganisasian e.
Tingkat pelayanan yang ingin diberikan f.
Keberanian pihak manajemen untuk mengambil resiko Selain akibat dari mekanisme pemenuhan atas permintaan,
timbulnya persediaan dapat pula disebabkan karena adanya keinginan untuk meredam ketidakpastian prcautionary motive dari
ketiga faktor pertama diatas. Jenis persediaan yang diperuntukkan
1 n
3 2
34