PENGARUH WAKTU TERHADAP PENYUSUNAN STASIUN KERJA

117 ditetapkan antara 10 sampai 80 menit. Semakin rendah waktu siklus, maka kecepatan lintas perakitan akan semakin tinggi sehingga jumlah produk per satuan waktu semakin besar dan jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan akan menjadi semakin banyak. Sebaliknya, waktu siklus yang makin besar berarti kecepatan lintas perakitan akan semakin rendah dan jumlah stasiun kerja yang dibutuhkan menjadi semakin sedikit. Dalam menetapkan waktu siklus yang ideal, beberapa ahli menyarankan agar didasarkan pada permintaan. Penetapan waktu siklus yang lebih rendah dari waktu siklus berdasarkan permintaan akan berakibat pada idle capacity, suatu hal yang berakibat kurang baik bagi produktivitas pabrik secara keseluruhan. Biegel juga mengingatkan bahwa seringkali diperlukan stasiun kerja pararel untuk satu atau beberapa operasi. Sebagai contoh, jika operasi 14 pada contoh soal 1 membutuhkan waktu sebesar 258 menit, sementara diperlukan waktu siklus sebesar 90 menit. Kondisi di atas dapat dicapai dengan menggunakan tiga stasiun kerja pararel untuk operasi 14.

6.6 PENGARUH PENYEIMBANGAN LINTASAN PADA PERENCANAAN PRODUKSI

Perencanaan produksi dilakukan berdasarkan asumsi tingkat efisiensi 100. Jelas sekali bahwa penyusunan stasiun kerja yang akan menghasilkan tingkat efisiensi rata-rata sebesar 100 akan sukar dicapai. Dalam hal ini, penyeimbangan intas menghasilkan tingkat efisiensi lintasan produksi yang akan mempengaruhi perencanaan produksi. Bila dari contoh di atas dihasilkan tingkat efisiensi sebesar 95 , maka jelas sekali bahwa salah satu dari dua parameter perencanaan produksi harus disesuaikan, dimana jumlah permintaan disesuaikan dengan cara membaginya dengan 95 meningkatkan permintaan, sedangkan kapasitas disesuaikan dengan cara mengalikannya dengan 95 menurunkan kapasitas. Tentunya hal ini akan berpengaruh pada total ongkos produksi 118 yang harus ditanggung oleh perusahaan. Oleh karena itu, penyeimbangan lintasan berfungsi sebagai koreksi atau umpan balik terhadap kegiatan perencanaan produksi dan penentuan jumlah tenaga kerja.