PERMASALAHAN UMUM PENGENDALIAN UKURAN KINERJA PERFORMANCE SISTEM PERSEDIAAN
47
persediaan sehingga persediaan barang yang ada dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan. Oleh sebab itu untuk mengukur
kinerja sistem persdiaan diambil ukuran yang lebih operasional yaitu ongkos minimal untuk suatu kurun waktu operasi tertentu biasanya
dalam waktu satu tahun.
Penggunaan ongkos sebagai ukuran kinerja ini mengandung suatu asumsi bahwa sistem persediaan tidak akan mengurangi
keuntungan yang dicapai oleh sistem usaha secara keseluruhan. Dengan asumsi ini minimasi ongkos persediaan akan berarti akan
menaikkan keuntungan sistem usaha secara keseluruhan, bila faktor yang lainnya tetap.
Ukuran kinerja sistem persediaan tidak cukup diukur berdasarkan ongkosnya saja, sebab ongkos merupakan kriteria intern
yang hanya diketahui oleh pengelola. Bagi pemakaikonsumen, kinerja sistem persediaan akan diukur dari tingkat pelayanan service
level yang dapat diberikan.
Beberapa ukuran tingkat pelayanan, diantaranya adalah : 1.
Presentase pemenuhan permintaan, yang dapat dituliskan sebagai berikut :
a. µ
= jml permintaan yg dapat dipenuhi segera jml permintaan yg datang dlm perioda tsb
b. µ
= jml barang yg dapat dipenuhi segera jml total barang diminta dlm perioda tsb
2. Presentase waktu tersedianya persediaan, yang dapat
dituliskan sebagai berikut :
µ = jml hari kerja dlm 1 thn dimana tersedia brg
jml hari kerja dlm thn yg bersangkutan Kecepaan pelayanan yang dapat berupa :
a. waktu pengiriman delivery time
b. waktu proses processing time
X 100
X 100
X 100
48
Selain ketiga ukuran kinerja tingkat pelayanan tersebut diatas, dalam sistem jasa perdagangan sering digunakan inventory
turn over sebagai ukuran efektivitas manajemen sistem persediaan. Adapaun inventory turn over adalah
perbandingan antara volume penjualan tahunan dengan persediaan barang rata-rata :
µ = Volume penjualan tahunan
persediaaan barang rata-rata ukuran kinerja ini merupakan ukuran yang bersifat relatif,
oleh itu di dalam penggunaannya perlu dibandingkan dengan nilai yang diperoleh dari sistem usaha lain yang sejenis dan
bergantung pada jenis barangnya. Untuk barang-barang konsumsi sehari-hari biasanya mempunyai inventory turn
over yang tinggi, sedangkan barang-barang yang mahal akan mempunyai inventory turn over yang rendah. Oleh sebab itu
tidak dapat dibandingkan inventory turn over dari barang- barang yang tidak sejenis. Untuk mengetahui tingkat
efektivitas dengan ukuran ini maka perlu dibandingkan dengan inventory turn over barang sejenis dari sistem usaha
lainnya.