13
Smolinske, 1992. Gliserin dalam range 20-25 digunakan untuk moisturizer pada kulit kering. Gliserin sampai dengan konsentrasi 25 aman digunakan dan
dalam batas toleransi kulit Paye, 2006. Gliserin bersifat sebagai penetration enhancer dan juga sebagai
humektan yang kuat karena mempunyai kemampuan menyerap air yang hampir sama dengan natural moisturizing factor NMF yang merupakan pengikat alami
dalam kulit. Humektan dapat membantu menjerat air dari udara yang kemudian dapat berpenetrasi ke dalam kulit bila kelembaban relatif rendah. Tetapi humektan
dapat juga menarik air dari bagian epidermis dan dermis yang dapat menyebabkan kulit menjadi kering Leyden et al., 2002.
Gambar 5. Struktur Gliserin Rowe et al., 2009
4. Asam laktat
Asam laktat gambar 6 merupakan golongan Alpha-hydroxyacids AHAs yang paling penting ikut terlibat dalam metabolisme energi tingkat
seluler. Asam laktat merupakan salah satu penyusun utama dari faktor kelembaban natural pada stratum korneum. Alpha-hydroxyacids AHAs
mempunyai beberapa aksi yang berbeda pada kulit bergantung pada pH dan konsentrasi yang digunakan. Asam laktat merupakan asam lemah dengan pKa
3,86 Leyden et al., 2002. Menurut U.S Cosmetic Ingredient Reviewer CIR konsentrasi AHA di
atas 10 dengan pH di bawah 3,5 aman digunakan. Konsentrasi asam laktat yang
14
digunakan pada kosmetik untuk perawatan kulit kering sekitar 5 dan mempunyai pH bervarisi antara 4-5 dan di atas 5. Perubahan pH akan
menimbulkan perbedaan yang relatif besar pada availabilitas bentuk asam dan garam, sementara konsentrasi tidak berpengaruh banyak. Bentuk garam dari AHA
efektif digunakan sebagai humektan moisturizer sedangkan bentuk asam dapat merangsang sensor iritasi rasa terbakar, sakit, atau tertusuk pada beberapa orang,
tetapi pada konsentrasi yang tidak terlalu mengiritasi di mana tidak menstimulasi reaksi inflamasi. Efek iritasi bergantung pada pH dan berkurang dengan kenaikan
pH. Potensi iritasi primer meningkat dengan cepat di bawah nilai pKa pH 3,86 Leyden et al., 2002.
Gambar 6. Struktur Asam Laktat Rowe et al., 2009
5. Asam salisilat
Merupakan salah satu Beta-hydroxyacids yang sering digunakan pada produk anti-aging untuk wajah. Asam salisilat merupakan asam hidroksi aromatis
yang digunakan sebagai agen keratolitik pada kondisi hyperkeratotic. Struktur asam salisilat dapat dilihat pada gambar 7. Asam salisilat yang terpenetrasi ke
dalam stratum korneum termodifikasi dan bertindak sebagai plasticizer. Asam salisilat mempunyai pKa 2,97 Leyden et al., 2002. Asam salisilat mempunyai
potensi iritasi yang tinggi pada konsentrasi tinggi, sehingga digunakan konsentrasi
15
1,5 atau kurang pada krim kosmetik kulit. Untuk pemakaian sehari-hari dengan konsentrasi 2-3 asam salisilat tergolong aman dan jarang mengiritasi Leyden et
al. , 2002.
Gambar 7. Struktur Asam Salisilat Scientific Committee on Cosmetic Products and Non-Food Products, 2002
6. Arbutin