15
1,5 atau kurang pada krim kosmetik kulit. Untuk pemakaian sehari-hari dengan konsentrasi 2-3 asam salisilat tergolong aman dan jarang mengiritasi Leyden et
al. , 2002.
Gambar 7. Struktur Asam Salisilat Scientific Committee on Cosmetic Products and Non-Food Products, 2002
6. Arbutin
Arbutin 4-hydroxyphenyl-
β-D-glucopyranoside, hydroquinone-
β- glucopyranoside
merupakan derivat dari hidrokuinon. Mempunyai rumus empiris C
12
H
16
O
7
, struktur arbutin dapat dilihat pada gambar 8. Berbentuk serbuk berwarna putih sampai keabuan. Mempunyai kelarutan ≥ 10 g100 g dalam air dan
propilen glikol atau ≥ 10 g100 g dalam etanol dan gliserin Scientific Committee
on Consumer Safety, 2015.
Gambar 8. Struktur Arbutin Scientific Committee On Consumer Safety, 2015
Digunakan sebagai agen pencerah kulit, menghambat produksi pigmen kulit melanin yang akan terbentuk melalui reaksi oksidatif yang melibatkan asam
amino tirosin dan enzim tirosinase. β-Arbutin bertindak menginhibisi aktivitas
melanosomal tirosinase. Hal ini dapat terjadi karena kesamaan struktur antara arbutin dengan substrat tirosin.
β-arbutin digunakan sebagai agen pencerah kulit
16
di dalam krim kosmetik wajah atau lotion wajah pada konsentrasi 7, 10 larutan
β-Arbutin dapat menimbulkan sedikit potensi iritasi primer
Scientific Committee On Consumer Safety
, 2015.
7. Sodium lauril sulfat
Sodium lauril sulfat gambar 9 berbentuk kristal berwarna putih sampai kuning pucat, merupakan surfaktan anionik yang digunakan dalam berbagai
formulasi sediaan nonparenteral. Digunakan sebagai detergen dan wetting agent yang efektif dalam kondisi basa maupun asam Rowe et al., 2009.
Gambar 9. Struktur sodium lauril sulfat Rowe et al., 2009
Sodium lauril sulfat banyak digunakan dalam kosmetik dan formulasi
sediaan oral maupun topikal. Memiliki efek toksik akut meliputi iritasi kulit, mata, membran mukosa, saluran pernapasan bagian atas, dan lambung Rowe et al.,
2009. Untuk sediaan topikal digunakan pada konsentrasi 0,1-12,7 Michael
and Ash, 2004. Pada uji okular akut, 10 sodium lauril sulfat menyebabkan
kerusakan korneal pada mata kelinci. Pada uji Draize suatu produk yang mengandung 5,1 sodium lauril sulfat menyebabkan iritasi ringan, dan dengan
konsentrasi 21 menyebabkan iritasi hebat. Berdasarkan studi iritasi kulit akut pada hewan disimpulkan bahwa 0,5 - 10 sodium lauril sulfat menyebabkan
iritasi ringan. Aplikasi 10 - 30 menyebabkan korosi kulit dan iritasi hebat.
17
Untuk kontak jangka panjang pada kulit konsentrasi sodium lauril sulfat seharusnya tidak lebih dari 1 Robinson et al., 2010.
F. Slug Irritation Assay